Kejaksaan Agung telah menetapkan Muhammad Yusrizki sebagai tersangka baru dalam kasus korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station alias BTS 4G dan infrastruktur pendukung Program BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika 2020-2022. Keputusan ini diumumkan dalam konferensi pers kemarin, Kamis (15/6).

Penetapan Yusrizki sebagai tersangka atas perannya sebagai direktur sebuah Perusahaan swasta yang diduga memasok barang ke subkontraktor untuk proyek tersebut. “Ya bukan sebagai Kadin,” kata Kasubdit Penyidikan Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Haryoko Ari Prabowo suatu ketika.

Yusrizki dikenal sebagai pengusaha dan Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan di Kamar Dagang dan Industri Indonesia alias KADIN. Selain itu, beliau menjabat sebagai Managing Director Prima Main Basis sejak Agustus 2017.

Diketahui, perusahaan tersebut merupakan wahana investasi bagi Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro. Nama belakang ini merupakan suami dari Ketua DPR dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. Puan adalah putri bungsu dari Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri.

Yusrizki dan Happy bukan satu-satunya dua nama besar di balik Basis Investments. Pemegang saham BUP terbesar memang Happy dengan 99,99% saham, namun sisanya 0,01% dipegang oleh Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat alias Arsjad Rasjid. Beliau adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Komisaris RAJA, dan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. (INDIA).

Tersangka baru kasus BTS Kominfo (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.)

Investasi Multi Jalur BUP

Basis Utama Prima atau dikenal juga dengan Basis Investment adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi. BUP banyak menyuntikkan modal ke emiten dalam negeri, bahkan beberapa di antaranya menjadi pemegang saham utama. Berikut daftarnya:

Nama perusahaan

Kode pabrikan

Jumlah kepemilikan saham BUP (saham)

Bagian kepemilikan BUP

PT Red Planet Indonesia Tbk

PSKT

4,2 miliar

40%

PT Sanurhasta Mitra Tbk

MINA

3 miliar

45,7%

PT Singaraja Putra Tbk

DI SINI

57,7 juta

12%

PT Archi Indonesia Tbk

ARCI

1,5 miliar

6,1%

PT Rukun Raharja Tbk

RAJA

487,9 juta

11,54%

BUP mengakuisisi SINI sejak November 2022. Perusahaan ini telah bergerak di bidang akomodasi dan perhotelan sejak tahun 2005. Hotel yang dikelola oleh SINI adalah Hotel L’Imperial Spatel di Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. SINI juga mengakuisisi perusahaan pengolahan kayu di Curug, Tangerang, bernama PT Interkayu Nusantara.

Sebagai anak pengusaha properti Bambang Sukmonohadi, Happy pun melebarkan sayap bisnisnya ke real estate. Hal itu terwujud dari akuisisi saham MINA pada November 2022. Salah satu aset yang dikelola MINA adalah tanah seluas 40.663 meter persegi di Umalas, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Bali.

Selain itu, MINA juga memiliki anak usaha yaitu PT Minna Padi Resorts yang mengoperasikan vila-vila “The Santai”. Bidang usaha lainnya adalah PT Sanurhasta Griya di bidang konstruksi, real estate dan real estate. Fokus pada pembangunan rumah subsidi, salah satu proyek di Boyolali membangun seribu rumah subsidi di atas lahan seluas 11 hektar.

Sama seperti SINI dan MINA, BUP juga memiliki saham di PSKT, sebuah perusahaan perhotelan. Aset hotel PSKT tersebar di delapan kota. Mulai dari jaringan Hotel Monoloog di Pekanbaru hingga Makassar, dan Hotel Pusako di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Perusahaan ini sebelumnya bernama PT Pusako Tarinka Tbk sebelum berganti nama pada Mei 2014 menjadi PT Red Planet Indonesia Tbk. Seiring dengan perubahan nama, Monoloog Hotel juga berubah nama menjadi Red Planet Hotel.

Bidang usaha lain yang juga diinvestasikan oleh BUP adalah pertambangan dan minyak dan gas. Archi Indonesia, misalnya, adalah perusahaan tambang emas yang tergabung dalam investment holding company milik Peter Sondakh, Rajawali Corpora. Archi berdiri sejak 2009 dan kini memiliki 100% kepemilikan tambang Toka Tindung, Minahasa, Sulawesi Utara.

BUP melakukan investasi di bidang migas melalui PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang telah sukses bekerjasama dengan PT Pertamina Gas untuk membangun dan mengoperasikan Blok Rokan sejak tahun 2021. Dari keterangan resmi RAJA, nilai investasi kerjasama operasi ini mencapai Rp 4,2 triliun.