Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Metode-metode Pembelajaran Bahasa Arab





BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Sebuah pertnyaan klasik, yang dari dahulu kerap dilontarkan tentang mengapa Alquran menggunakan Bahasa Arab. Apakah karena Muhammad  adalah orang Arab yang diututus oleh Allah sebagai rasul dan nabi atau bahasa Arab memiliki keistimewaan dibanding dengan bahasa lain? Ibnu Katsir menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas, dan paling mampu menyampaikan makna yang terdapat dalam benak. Allah menurunkan kitab yang  agung/mulia  dengan menggunakan bahasa yang agung kepada utusan yang agung (Muhammad rasulullah., melalui malaikat yang agung/mulia (Jibril as) di bumi yang agung/mulia pula (Makkah al-mukarramah). Kitab yang agung/mulia ini diturunkan pertama pada bulan yang agung/mulia yaitu ramadhan. Alquran adalah kitab paling sempurna dari berbagai aspek (Ibn Katsir, t.th :254).

Imam Syafii (t.th: 48) mengatakan bahwa setiap orang muslim wajib mempelajari bahasa Arab, agar ia dapat mengakui bahwa tiada Tuhan yang harus disembah kecuali Allah, dan Muhammad  adalah hamba dan utusan-Nya, mempelajari Alquran, mengucapkan zikir wajib, diantaranya takbir, tasbih, dan tasyahud.

Jika orang bermaksud mendalami ajaran atau petunjuk yang dikandung Alquran dan sunnah ini maka ia harus menadalami bahasa Arab dari berbagai aspeknya diantaranya ilmu Qawaid. Ilmu Qawaid adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah bahasa Arab atau tata bahas Arab yang mencakup dua bagian yaitu qawaid al nahwi dan qawaid al sharf. Dua kaidah ini sangat penting dipahami karena qawaid al-nahwi memfokuskan analisisnya pada hal-hal yang berkaitan dengan perbuhan bacaan/harakat huruf terakhir suatu kata. Sharf memfokoskan analisisnya pada perubahan bentuk kata dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, seperti dharaba-yadhribu (Fahmi,1999:53)  [1]

Untuk memudahkan memahami ilmu tersebut salah satu diantaranya menggunakan Metode pembelajaran. Orang yang menguasi ilmu ini maka ia mudah membaca berbagai leteratur yang berbahasa Arab. Bahasa Arab selain sebagai bahasa keagamaan ia juga bahasa komunikasi, politik, dan budaya (Mas’adi, 1977: 1)[2]. Bahasa Arab diakui secara resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu bahasa Internasional sejak tahun 1973 (Umam,1980: 15)[3]. Merespon keputusan PBB tersebut berbagai perguruan tinggi umum membuka jurusan bahasa Arab, bahkan di beberapa perguruan tinggi menjadikan bahasa Arab sebagai mata kuliah wajib semua jurusan.

Perguruan tinggi yang memiliki jurusan bahasa Arab sudah tentu memliliki kurikulum. Di dalam kurikulum tertuang tujuan pendidikan nasional,  tujuan  institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional. Kurikulum ini  sebagai pedoman bagi tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya. Tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya ia harus profesional. Tenaga pendidik yang profesional memiliki kompetensi, baik kompetensi pedagogik, profesional, sosial maupun kepribadian. Tenaga pendidik yang profesional membawa peserta didiknya/ mahasiswanya dengan mudah mencapai tujuan yangdiinginkan.

Belajar bahasa asing khususnya bahasa Arab tidak mudah karena bukan bahasa ibu, oleh karena itu, yang harus menjadi pendidik bahasa Arab adalah pendidik profesional. Pendidik profesional menguasai bahan yang diajarkan, memilih Metode Pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya.

Al- Zaman (1983: 89)[4]mengatakan metode :

Maksudnya:

Rencana yang disusun oleh pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui proses pembelajaran pada waktu yang singkat.

Anthony dalam Arsyad (1997: 8)[5]mengatakan metode adalah rencana menyeluruh dalam penyajian materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dengan yang lain dan semuanya berdasarkan pada pendekatan yang dipilih, sebuah metode sifanya prosedural.

Metode merupakan action plan yang disusun oleh pendidik sebelum melakukan aktivitas pembelajaran, dengan tujuan agar peroses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran sangat terkait dengan keterampilan seorang pendidik memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik/mahasiswa itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi objek bahsan dalam tulisan ini yaitu penegrtian metode dari berbagai pandangan para ahli   dan metode pembelajaran bahasa Arab.

B.    RUMUSAN MASALAH

1.     Apa yang dimaksud metode pembelajaran?

2.     Apa dan bagaimana metode pembelajaran bahasa Arab yang ada?

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Metode Pembelajaran

Sebelum dikemukakan beberapa metode pembelajaran bahasa Arab terlebih dahulu diketahui pengertian metode pembelajaran dari berbagai padangan. Usman (2011:119-120)[6]mengemukakan pandangan para ahli tentang pengertian metode pembelajaran di antaranya sebagai berikut :

1.           Moh. Athiyah al-Abrasyi, dalam Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany rnengatakan Metode pembelajaran adalah jalan yang dikuti untuk memberii pemahaman kepada peserta didik segala macam pelajaran, dalam segala mata pelajaran.

2.           Al-Jumbalathy dalam Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang diikuti oleh guru untuk menyampikan pengetahuan ke otak peserta didik.

3.           Abuddin Nata mengatakan metode dapat diartikan sebagai cara-cara atau langkah–langkah yang digunakan untuk menyampain suatu gagasan,pemikiran atau wawasan yang disusun secara sistimatis dan terencana serta dididasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam  berbagai disiplin  ilmu terkait, tertama ilmu psikologi, manajemen, dan sosiologi.

4.           Mohd. Abd. Rahim Ghunaimah mengatakan : Metode pembelajaran adalah cara- cara yang praktis yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan maksud pengajaran.

5.           Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany mencoba memberikan pengertian metode pembelajaran dengan cara memadukan rumusan-rumusan pengertian  yang berbeda-beda dan kekhususannya dengan mengatakan metode pembelajaran bermakna segala segi kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri perkembangan peserta didiknya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan membantu peserta didiknya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka, Selanjutnya membantu mereka memperoleh informasi, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, minat, dan lain-lain yang diinginkan.

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya metode pembelajaran ilmu pengetahuan umum dapat diterapkan juga pada pembelajaran bahasa Arab, walaupun diakui bahwa metode pemebelajaran bahasa Arab itu memiliki ciri-ciri khusus.

Metode mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam proses  pembelajaran untuk mencapai pencapaian tujuan pembelajaran, sebab metode menjadi salah satu sarana dalam menyampaikan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak akan dapat berproses secara efesien dan efektif dalam kegiatan pembelajaran. Metode yang tidak efektif akan menjadi kendala kelancaran proses pembelajaran. Oleh karena itu, metode yang diterapkan akan berdaya guna dan berhasil guna jika mampu digunakan dalam  mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Sehubungan dengan pernyataan di atas, Nata mengatakan bahwa metode pembelajaran memiliki kedudukan yang amat strategis dalam mendukung keberhasilan pembelajaran. Itulah sebabnya para ahli pendidikan sepakat, bahwa seorang pendidik yang ditugaskan mendidik baik di sekolah/madrasah maupun di perguruan tinggi haruslah pendidik yang profesional, yaitu pendidik yang memiliki keterampilan menggunakan metode pembelajaran dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran sehingga sasaran tercapai.

B. Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Metode pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu strategi pengorganisasian (organizational strategy), strategi penyampaian (delivery  strategy) dan strategi pengelolaan (management strategy)(Uno, 208:  17)[7].  Organizational  strategy adalah metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran. Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, dan format isi. Delivery strategy adalah  metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik atau untuk menerima respons masukan yang berasal dari peserta didik. Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama dari strategi ini. Kemudian Management Strategy adalah metode untuk menata interaksi strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang dapat digunakan selama proses pembelajaran.

Metode apapun yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Berpusat kepada anak didik (student oriented).

2. Belajar dengan melakukan (learning by doing).

3. Mengembangkan kemampuan sosial.

4. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.

5. Mengembangkan   kreativitas   dan   keterampilan  memecahkan  masalah

    (Majid, 2008: 136-137)[8].

Metode pembelajaran bahasa Arab yang diaplikasikan oleh pendidik/guru/  dosen bahasa Arab hendaknya mengacu pada prinsip-prinsip tersebut. Penerapan metode pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan  pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan  menjadi penghambat jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pembelajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam pada garis besarnya, yaitu: pertama, metode tradisional/klasik dan kedua, metode modern.

Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada ‚bahasa sebagai budaya ilmu‛ sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (qawaid nahwi), morfem/morfologi (qawaid al-sharf) ataupun  sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah. (Munir: 2005)[9].

Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

1.           Tujuan pengajaran bahasa Arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nahwu dan ilmu sharaf

2.           Kemampuan ilmu nahwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai  alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya

3.           Bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan ‚rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka.

Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode pengajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ung



This post first appeared on Blog P B A, please read the originial post: here

Share the post

Metode-metode Pembelajaran Bahasa Arab

×

Subscribe to Blog P B A

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×