Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Tidak Ditemukan Minyak Jelantah di Pasar Tradisional Pringsewu

Kupastuntas.co, Pringsewu - Untuk mengetahui ada tidak nya masyarakat atau pedagang yang menjual Minyak goreng bekas (jelantah) di tengah langka nya minyak goreng, Tim Kupastuntas.co mendatangi tiga pasar tradisional yang ada di Pringsewu yakni pasar tradisional Gadingrejo yang berlokasi di Kecamatan Gadingrejo, Pasar Induk Pringsewu dan Pasar Terminal Sarinongko yang ada di Kecamatan Pringsewu. 

Dari hasil pantauan dan dari keterangan pedagang yang sempat diwawancarai, tidak ada pedagang yang menjual minyak jelantah (bekas) di sana.

Harmi salah satu pedagang sembako di pasar Gadingrejo mengatakan bahwa tidak ada pedagang di pasar yang ia tempati itu Menjual Minyak bekas atau jelantah karena para pedagang yang menjual minyak hanya mendagangkan dua jenis minyak yaitu minyak curah dan minyak kemasan.

"Di sini gak ada yang jual minyak bekas atau jelantah yang ada hanya curah dan kemasan saja, itu pun curah sekarang sedang kosong barang nya sudah lama belum masuk lagi dan minyak kemasan masih terbatas dan mahal harga nya," Ujar Harmi, Selasa (22/2/22).

Di tengah situasi sulit mendapat minyak goreng kemasan, Harmi tetap menjual minyak kemasan meski dengan jumlah yang tidak banyak itu pun ia jual masih dengan harga normal bahkan cenderung mahal untuk minyak ukuran hampir 2 liter.

"Ya kita masih jual minyak goreng tapi dengan harga yang tetap normal. Untuk ukuran 1800 ml harga nya Rp 44 ribu merek Gratis, sedangkan ukuran 1 liter harga nya 23 ribu merek Resto," ujar nya.

Ia mengakui bahwa dengan adanya subsidi minyak oleh pemerintah justru membuat barang menjadi langka di pasaran meski harga yang diberikan pemerintah lebih murah daripada harga minyak sebelum disubsidi.

"Sebelum disubsidi minyak ada dan mudah didapat tapi setelah disubsidi minyak jadi susah disini dan mahal," tambah Harmi.

Masih di lokasi yang sama, Haji Madi sapaan pemilik toko sembako di pasar Gadingrejo juga mengatakan hal serupa bahwa di pasar tempat nya berjualan tidak ada pedagang yang menjual minyak bekas.

"Kalau di sini tidak ada seperti itu, rata-rata minyak kemasan dan curah. Dan saya juga menjual minyak kemasan tapi berhubung barang lama tidak dikirim maka sementara kita tidak bisa jualan minyak karena barang nya tidak ada dan sudah hampir satu bulan tidak jual minyak, biasanya dari pemasok mengirim tapi sudah hampir satu bulan tidak datang barang," Jelas nya.

Berpindah ke pasar induk Pringsewu, pedagang sembako bernama Budiman menyampaikan bahwa di pasar tersebut bebas dari penjualan minyak bekas.

"Tidak, setahu saya tidak ada yang menjual minyak jelantah atau minyak bekas. Kalau di sini jual nya minyak kemasan dan curah saja karena pedagang di sini sudah mengerti tentang kesehatan," Katanya.

Bu Budiman juga masih menjual minyak goreng kemasan namun dengan harga yang normal dimana minyak merek Resto ukuran 2 liter dihargai sebesar Rp 45 ribu dan minyak goreng merek Camar ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp 25 ribu.

Di pasar terminal Sarinongko tim Kupastuntas.co juga mendapat jawaban yang sama dari Sugiyono salah satu penjual sembako.

Dimana Sugiyono mengatakan jika di pasar ini semua pedagang hanya menjual minyak jenis curah dan kemasan.

"Di sini pedagang yang jual minyak semua jenis kemasan atau curah. Saya sendiri berjualan minyak kemasan," Tutup nya. (*)

Video KUPAS TV : ALFAMART SEMBUNYIKAN MINYAK GORENG DI BAWAH MEJA KASIR




This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Tidak Ditemukan Minyak Jelantah di Pasar Tradisional Pringsewu

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×