Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Duh! Sambal Mangganya, Nggarong Tenin...

MENCARI resto atau warung di masa pandemi memang susah-susah gampang. Tempatnya harus cukup luas, sehingga pengungjung tidak harus berkerumun. Taat pada protokol kesehatan, mulai menyediakan handsanitiser, tempat cuci tangan memadai, dan pelayan memakai masker. Juga, harus enak, dan tentu, harga pas di kantong. Hahaha...

Nah, kali ini Kuasakata menjajal Waroeng Kaligarong. Alasannya, berkali lewat, warung ini terlihat tak terlalu ramai, dengan tempat yang amat luas. Kedua, telinga cukup akrab juga mendengar jika makanan di sini cukup memanjakan lidah. Maka, kemonlah.

Apa yang istimewa di warung ini? ''Sambal mangga. Pasti tidak mengecewakan,'' kata Netta, salah satu karyawan di Kaligarong Srondol. Kami pun percaya saja, memesan sesuai rekomendasinya.

Maka, tak lama tersaji di depan kami nasi cumi hitam petai sambal mangga, ayam sambal matah, udang sambal mangga, Nasi Bakar Kecombrang, dan mi goreng. Minuman? Kami pilih yang biasa saja, agar rasa saat mencecap makanan tidak terganggu. Itu ngikuti kata pakar makanan yang di teve lho...

Dan saatnya menyantap.

Sambal mangganya oke punya. Tidak sangat istimewa, memang. Asam ada, manis terasa, kecut juga. Semua bercambur, berbaur. Cuma, untuk saya, sambal mangga ini terlalu dominan pedasnya. Sehingga yang lebih lama bertahan di lidah itu cabainya. Kegurihannya pun kurang nagih. Untunglah, ketika sambal mangga pedas ini disuapkan dengan nasi panas dan potongan cumi hitam, plus pete goreng, semua jadi bersekutu membuat lidah menari-nari keenakan. Kata orang, cumi hitam mah dicampur apa saja akan enak. Kita tak akan membantahnya.

Sambal matah juga tidak terlalu istimewa, kurang wangi. Mungkin akan lebih joss jika irisan serai dibanyakin.

Nah, untuk nasi bakar kecombrang, ini layak diacungin jempol. Namun, harus pertama saya sampaikan, bahwa apapun berbau kecombrang, saya pasti tidak akan objektif. Ngaku deh, saya sangat ''maniak'' kecombrang. Bahkan rujak saja, sering saya campur kecombrang. Hasilnya? Alakazam, enak banaa....

Nah, nasi bakar kecombrang ini gurih dan wangi. Apalagi jika kecombrang di sini dibanyakin, saya akan apel tiap minggu deh untuk makan. Nasinya gurih, empuk, dan berderai tanpa minyak yang kebanyakan. Syarat utama nasi bakar enak telah terpenuhi. Jika mi goreng tentu tidak perlu diulas, ya? Tidak mengalahkan ****mie tentu saja, hahahaa...

Waroeng Kaligarong memang nyaman untuk makan, bahkan jika membawa keluarga besar. Tempat adem, dengan sirkulasi udara yang lancar. Indoor juga tersedia. Pelayan ramah dan cepat, harga juga tidak terlalu mahal. Untuk aneka ''paketan'' sambal mangga di atas, rerata kita harus bayar di kisaran 30 ribuan. Sudah dengan nasi dan lalapan. Ada juga paket makan ramai-ramai, dengan paket tampahan. Harga juga tidak mahal, cucookklah untuk rasa yang ditawarkannya.

Jadi, cobalah sambal mangga di sini, baurkan dengan cumi hitam petai, atau udang krispi, dan lauk lainnya. Dijamin, rasanya masih tertinggal di lidah, bahkan setelah kita meninggalkan warungnya.



This post first appeared on KuasaKata.com, please read the originial post: here

Share the post

Duh! Sambal Mangganya, Nggarong Tenin...

×

Subscribe to Kuasakata.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×