Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Quotes collection

Ambrose Bierce
(penulis esai AS, 1842 – 1914)
Diplomasi adalah cara patriotik untuk berbohong bagi suatu negara.
Orang yang cinta kedermawanan yaitu seorang kaya (dan lazimnya berkepala botak) adalah laki-laki terhormat yang tua, yang telah melatih dirinya untuk tersenyum sambil hati nuraninya mencopet kantungnya.
Orang yang membosankan adalah orang yang bicara waktu anda inginkan dia mendengarkannya.
Seseorang yang membosankan adalah orang yang berbicara saat anda ingin dia mendengarkan. (Intisari 506/0905/134)
Sukses adalah dosa tak termaafkan terhadap teman sendiri.
The power by which a woman charms a lover and terrfies a husband. (beautiful).
Tidak ada sesuatu yang benar-benar baru di bawah matahari. Yang ada hanya hal-hal lawas yang belum pernah kita ketahui. (Intisari 494/0904/056)

Ambrosius, santo
Hawa disebut ibu semua yang hidup tetapi Maria disebut ibu penyelamatan.
Pidato yang panjang dan membosankan membangkitkan kemarahan.

American Heart Association Cookbook
Makanlah sebelum pergi ke mal. Dalam keadaan lapar, anda bisa tergoda membeli barang yang semestinya tidak dibeli. (INTISARI 517/0806/048)

Amerika Serikat, pepatah
A real friend is friend in need.

Amiel
Mengerjakan dengan mudah hal-hal yang bagi orang lain sulit artinya berbakat. Mengerjakan hal-hal yang tidak mungkin bagi orang berbakat artinya genius.
Mengetahui bagaimana mensugesti adalah seni mengajar.

Amjasin
Seorang pemuda yang benar-benar cinta biasanya tidak banyak berkata-kata. Mulutnya biasanya tertutup tetapi matanya berkata-kata dengan hati yang mesra.

Amos Alonzo Stagg
Tujuan persaingan bukan untuk mengalahkan seseorang tetapi untuk memunculkan orang-orang dalam kondisi terbaiknya.

Amos Bronson Alcott
Makin sedikit kerutinan, makin banyak variasi hidup.
Mampirlah, merupakan sebuah kata yang manis dalam kamus seorang sahabat.

Amos
Dua orang tidak mungkin dapat berjalan bersama kalau mereka tidak sepakat.

Amy Carmichael
Ketika kita belajar untuk bersandar di hadirat Allah, maka segala kekuatiran yang mengganggu kita hari ini akan segera berlalu.

Anne O’Brien Rice
Orang yang sudah tidak percaya lagi pada Tuhan, atau pada kebaikan pada umumnya, masih percaya pada setan. (INTERVIEW WITH THE VAMPIRE – ISBN 979-605-151-6 – alih bahasa Andang H Sutopo – GM 402 95.151 – cetakan I – Januari 1995)

Anne O’hara Mc. Cormick
Ujian yang sesungguhnya dari sebuah kekuatan kini bukan lagi kemampuannya untuk menciptakan perang, tetapi kemampuan untuk menghindarkannya.

Anne-Sophie Swetchine
Kita berkelimpahan melalui apa yang kita berikan, dan berkekurangan melalui apa yang kita tolak. (CHOCOLATE FOR A MOTHER’S HEART – Bhuana Ilmu Populer 2003 – ISBN 979-694-253-4 – hal 017)

Anon
Akuntan adalah orang yang disewa untuk menerangkan kepada anda bahwa anda tidak memiliki uang seperti yang anda kira.
Hati manusia seperti kendi yang kecil mulutnya, tak ada yang bisa melihat sampai ke dalam-dalamnya sehingga kejernihan isinya hanya dapat dinilai dari apa yang keluar.
Seseorang berjanji dan tidak memenuhi tugasnya seperti sebuah kapal yang mendapat angin tetapi tidak mempunyai layar. Benar-benar kawan yang tidak dapat diandalkan.

Anort
Kalau kehormatan itu menjadi pakaianmu maka ia akan kekal selama hidup tetapi kalau pakaian itu menjadi kehormatanmu maka ia akan lekas sobek.

Anselmus
Hubungan budi dan kepercayaan dirumuskan : kepercayaan itu mencari budi. Ia menganjurkan dan mempertahankan kemampuan budi untuk memperoleh derajat kebenaran.

Anthelm Billant-Sovarin
Orang yang pertama kali membuka restoran pasti orang yang sangat jenius.

Anthony Brughes
Tertawalah, dan dunia akan tertawa kepada anda, mendengkurlah dan anda akan tertidur sendiri.

Anthony
Tertawalah dan dunia akan tertawa bersama anda, mendengkurlah dan anda akan tidur sendirian.

Antiphanes
(dramawan komedi Yunani 388 – 311SM)
Wanita tak akan hidup lagi setelah kematian, kecuali dibangkitkan lewat kesenian yang dilahirkan oleh pria.

Antithenes
Manusia mempunyai keutamaan, manakala manusia melepaskan diri dari barang jasmani dan segala macam kesenangan. Karena kesenangan adalah musuh terbesar bagi orang-orang yang ingin hidup bahagia. Seorang bijaksana tidak tergantung terhadap sesuatu dan akibatnya hidup swasembada.

Antoin de la Lale
Cinta adalah suatu egoisme dari dua orang.

Antoin de’ Rivel
Iri hati yang berbicara, bahkan yang berteriak senantiasa tidak berbahaya. Yang harus ditakuti adalah iri hati yang berdiam diri.

Antoine de Saint-Exupery
(penulis 1900-1944)
Cinta tidak hanya berarti saling pandang. Cinta membuat dua orang yang berbeda untuk mengarahkan pandangan ke satu tujuan bersama. (Intisari 486/0104/108)
Dan sekarang inilah rahasiaku, sebuah rahasia yang sangat sederhana; hanya dengan hati sajalah orang dapat melihat dengan tepat, apa yang hakiki tidak tertangkap oleh mata. (CHICKEN SOUP FOR THE SOUL MENJADI “KAYA” DAN BAHAGIA – Gramedia Pustaka Utama April 2003 – ISBN 979-605-325-X – hal 071)
Saling mencintai bukanlah saling melihat melainkan melihat bersama ke arah tujuan yang sama.
Setiap manusia mempunyai bintang … tetapi bintang-bintang itu mempunyai arti tersendiri bagi tiap orang. Untuk seorang pengembara, bintang dapat berarti penunjuk jalan, untuk orang lain bintang hanyalah merupakan secercah sinar di langit, untuk para cendekiawan, bintang merupakan masalah . Tetapi bintang-bintang itu tetap diam. Engkau, hanya engkaulah yang menentukan arti dari bintang itu.

Anton Chekov
Cinta, betapa pun jahatnya pernah mempesonakan manusia sebagai hadiah yang tidak mudah hilang.
Kematian itu mengerikan tetapi lebih mengerikan lagi adalah perasaan bahwa anda akan hidup selamanya.
Orang hanya akan menjadi lebih baik jika anda bisa membuat dia tahu menempatkan diri. (Intisari 477/0403/031)

Anton van Duinkerken
Celakalah mereka yang tidak mengerti masalah masa sekarang, begitulah kata manusia modern. Mengapa celaka? Mengapa tidak, berbahagialah? Manusia abad pertengahan pasti akan membantah dengan alasan yang celaka adalah mereka yang tidak mengerti cinta.

Antonio de (che) Guevara
Di antara orang-orang bijak, orang yang terbijak tahu bahwa ia hanya tahu tersedikit. Di antara orang-orang tolol, orang yang tertolol berpikir bahwa ia tahu terbanyak.

Anwar Sadat
Tahulah saya sekarang bahwa Muhammadiyah merupakan perserikatan yang terbaik di dunia Islam dewasa ini terutama organisasi, kemanusiaan dan persaudaraannya.
Andre Birabeau
Cinta yang murni tidak ada sebab bila anda berkata aku cinta padamu artinya sama dengan cintailah daku.

Andre Dhotel
Dengan sukarela kau akan mengakui kemungkinan adanya malaikat-malaikat karena mereka memiliki kemampuan untuk tetap tidak dapat terlihat. Atau kau berpura-pura mempercayainya karena hal tersebut sangat mudah untuk disangkal, sedangkan sebiji benih, sebatang pohon oak atau pohon pelayan telah lancang menegaskan dengan bukti yang kurang meyakinkan tentang keberadaan mimpi yang mustahil. (FLOWERS ARE FOR LOVE – Bhuana Ilmu Populer 2003 – ISBN 979-694-274-7 – hal 026)
Semua bunga terlihat olehku seakan-akan datang dari jauh, seperti berita yang seseorang harapkan namun tipis kemungkinan untuk terjadi. (FLOWERS ARE FOR LOVE – Bhuana Ilmu Populer 2003 – ISBN 979-694-274-7 – hal 214)

Andre Gide
(novelis Perancis 1869-1951)
Jangan pernah berhenti meyakini kalau hidup ini akan menjadi lebih baik, baik bagi kehidupan anda sendiri maupun bagi kehidupan orang lain
Lebih baik dibenci karena sesuatu yang betul-betul kita perbuat, ketimbang dielu-elukan karena hal yang tidak pernah kita lakukan. (Intisari 490/0504/130)
Sambutlah segala hal yang datang pada anda, tapi jangan terlalu lama dengan satu hal. (Intisari 458/0901/110 + Intisari 476/0303/018)
Percayalah pada orang yang selalu mencari kebenaran. Sebaliknya, jangan gampang percaya pada orang yang mengaku telah menemukan kebenaran.(Intisari 496/1104/045)

Andre Malraux
Tanpa sesuatu keluarga, manusia sendirian di dalam dunia ini, menggigil karena kena flu.

Andre Maurois
Buku yang luhur tidak pernah meninggalkan pembacanya sebagaimana ia sebelumnya, mereka selalu menjadi manusia yang lebih baik sesudah membacanya.
Cinta bermula dari perasaan-perasaan yang hebat dan berakhir dengan percekcokan-percekcokan kecil.
Hampir semua orang berkembang melalui tahap pengenalan. (Intisari 452/0301/119)
Membaca adalah lebih daripada sekedar latihan mental yang menyegarkan. membaca membuat orang-orang muda insyaf bahwa kebenaran itu tidak menampilkan dirinya dalam bentuk sesuatu yang siap pakai pada mereka yang mencarinya. Bahwa kebenaran itu harus dibentuk oleh mereka sendiri dengan kerja keras serta penuh kesungguhan.
Perkawinan tanpa konflik sama artinya dengan sebuah bangsa yang tidak pernah mengalami krisis. (Intisari 477/0403/055)
Perkawinan yang bahagia adalah sebuah gedung yang setiap hari harus dibangun kembali.
Sama seperti dalam cinta, dalam literatur pun kita merasa heran atas apa yang dipilih oleh orang lain.
Segala sesuatu yang cocok dengan keinginan kita nampaknya benar. Sedangkan segala sesuatu yang tidak cocok akan membuat kita marah.
Seorang suami yang bijaksana serupa dengan nakhoda kapal di kala angin ribut. Ia menurunkan layar, menunggu dan berharap. sedangkan angin ribut bukan penghalang baginya untuk tetap mencintai laut.

Andre Soubiran, Dr.
Susah tidur adalah penyakit kebudayaan.

Andrew Boorde
Adakah orang yang lebih buta daripada orang yang tidak mau melihat?

Andrew Carnegie
Bahkan seorang pandir bisa menjadi jutawan, akan tetapi hanya orang yang cerdik dan bijaksana yang bisa mengumpulkan dan memelihara uang itu dan menggunakannya dengan sedemikian rupa sehingga kekayaannya bertambah.
Bila anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan anda.
Camkanlah bahwa nama seseorang laksana bunyi yang paling indah dan paling penting dalam kamus lawan bicara anda.
Jika keinginan anda sudah terpusatkan pada sesuatu yang anda inginkan maka tidak ada satu penghalang pun yang bisa mencegah anda mendapatkannya.
Langkah pertama dari kemiskinan menuju kekayaan adalah merupakan faktor yang paling penting. Segala macam kekayaan dan materi yang diinginkan oleh seseorang melalui usaha pribadi, dimulai dalam bentuk gambaran mental yang tepat dan jelas dari seseorang yang mencarinya.
Letakkanlah semua telur anda dalam satu keranjang dan perhatikanlah keranjang itu.
Seiring dengan bertambahnya usia, saya tak lagi memperhatikan apa yang dikatakan orang. Saya lebih melihat apa yang mereka lakukan.
Tiada seorang pun yang berhasil dalam hidupnya tanpa menerapkan prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan tujuan atau cita-cita hidup
Tidak mungkin ada seseorang yang menjadi kaya tanpa membuat orang lain kaya.

Andrew Hamilton
Saya mohon untuk dibebaskan sesuai dengan peraturan bahwa suatu penindasan dinyatakan dengan bukti yang paling kuat.(pada pemeriksaan percetakan dan penerbit Peter Zenger – 1735)

Andrew Murray
(1828-1917, ******* Afrika Selatan)
Kita memiliki Allah yang senang dalam hal-hal yang mustahil. (WHAT WOULD JESUS DO? – Bhuana Ilmu Populer 2004 – ISBN 979-694-368-9 – hal 038)
Kita memiliki Allah yang senang dalam hal-hal yang mustahil. (WHAT WOULD JESUS DO? – Bhuana Ilmu Populer 2004 – ISBN 979-694-368-9 – hal 038)
Roh ialah tempat kedudukan kesadaran kita mengenai Allah, jiwa ialah tempat kesadaran diri kita. Dalam roh Allah tinggal, dalam jiwa, diri sendiri, dalam badan, perasaan.

Andrew Nikiforuk
Sekalipun sudah banyak obat dan vaksin ditemukan, mikroba tetaplah mahkluk yang workaholic. (The Fourth Horseman: A Short Story of Epidemics)

ANTHONY DE MELLO SJ
Ada dua macam pendidikan : yang satu pendidikan yang mengajar cara mencari nafkah dan yang lain yang mengajar cara hidup. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 007)
Ada suatu kesenian tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan dan kesenian tinggi untuk membiarkan pekerjaan tidak selesai. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 186)
Agar berhasil dalam pencarian yang disebut hidup batin, orang harus memusatkan perhatian untuk memperoleh hal yang paling bernilai dalam hidup. Kebanyakan orang tergiur oleh hal-hal yang sepele seperti kekayaan, nama baik, kenikmatan, dan persahabatan manusia. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 072)
Air dialirkan keluar dari sungai untuk mengairi sawah. Air tidak pernah meributkan apakah ia berada di sungai atau di sawah. Demikianlah orang yang sudah mengalami penerangan batin bertindak dan hidup dengan lembut sekaligus perkasa sesuai dengan tujuan hidupnya. Inilah orang-orang yang menjadi musuh laknat masyarakat yang tidak suka akan hidup yang lentur dan mengandalkan latihan, perintah, rutin, ortodoksi dan konformitas. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 271)
Akhirnya penyelesaian masalah-masalah tidak terletak pada bertindak atau tidak bertindak, akan tetapi dalam pemahaman karena dimana ada pemahaman yang benar di situ tidak ada masalah. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 187)
Anak-anak adalah cermin. Kalau mereka berada dalam suasana kasih, kasih itulah yang mereka pantulkan. Kalau kasih tidak ada, mereka tidak mempunyai apa pun untuk dibagikan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 024)
Bagaimana pun, seseorang yang pikirannya sudah bulat untuk tenggelam, tidak menuntut untuk diberi kain kering agar tenggelamnya lebih menyenangkan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 252)
Bagi orang yang sudah mengalami penerangan batin, kesadaran akan kematian memberikan rasa manis kepada hidup. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 230)
Bahan dasar dalam mencapai kebebasan : penderitaan yang membawa kesadaran. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 268)
Bahaya yang siap kita hadapi adalah bahaya yang dapat kita hadapi dari jarak yang aman. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 071)
Bahkan keinginan yang terlalu besar akan kebebasan adalah belenggu. Adakah engkau pernah sungguh merasa bebas, sampai engkau tidak peduli lagi apakah engkau bebas atau tidak? Hanya orang-orang yang sudah sampai yang sungguh-sungguh bebas. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 225)
Banyak orang takut seandainya mereka berhenti berpikir dan bertanya mungkin mereka dapat mulai lagi. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 008)
Banyak yang dapat dihasilkan kalau pertama-tama orang sedikit berbicara dan lebih banyak mendengarkan dan menghindarkan untuk mengambil keputusan sebelum waktunya mengenai apa yang dibicarakan orang lain dan yang diinginkan oleh orang lain. Dan tidak memberi tanggapan atas dasar pengandaian kita mengenai apa yang dikatakan oleh orang lain, jangan pula mengandaikan bahwa kita mengetahui yang dibicarakan orang lain. Jangan pula mengartikan kata-kata orang lain dengan arti yang kita miliki sendiri. Akan tetapi sayangnya, seringkali kita bahkan tidak mendengarkan yang sedang dikatakan oleh orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 157)
Beberapa orang tidak pernah belajar sesuatu karena mereka menggenggam segala sesuatu terlalu cepat. Kebijaksanaan bukanlah suatu titik sampai akan tetapi suatu cara berjalan. Kalau engkau berjalan terlalu cepat, engkau tidak akan melihat pemandangan yang indah. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 108)
Berapa harga sebuah perdamaian? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 178)
Berikanlah uang itu kepada orang miskin. Sekurang-kurangnya mereka akan merasakan manfaatnya, meskipun engkau sendiri tidak. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 215)
Betapa akan kosong hidup kita kalau tidak ada sesuatu yang dapat kita jadikan alasan untuk marah. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 143)
Cara yang baik untuk menempuh jarak yang dekat dalam waktu yang lebih lama adalah berjalan lebih cepat. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 107)
Coba pikirkanlah, engkau tidak pernah kehilangan lebih daripada itu, apa pun yang kau hilangkan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 102)
Cobalah perhatikan yang senang mereka sebut tingkah laku yang bebas dan bertanggung jawab, dan mungkin engkau akan menemukan bahwa itu bukan tindakan yang sadar melainkan gerakan seperti mesin. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 124)
Dalam pikiran awam terdapat banyak kemungkinan. Dalam pikiran ahli hanya ada beberapa saja. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 057)
Dan bahwa sesuatu adalah besar atau kecil, tergantung pada apa yang dikehendaki oleh budi. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 256)
Dengan cara sederhana engkau dapat membantu orang, dengan menyingkir dari urusan mereka. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 186)
Dengan tepat mengerti ke mana engkau menuju mungkin adalah cara yang paling tepat untuk tersesat. Tidak semua orang bergelandangan tersesat. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 108)
Dialog adalah jiwa suatu hubungan. Akan tetapi ada banyak hambatan dalam dialog. Sayang, tidak banyak yang dapat mengatasi hambatan-hambatan itu. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 157)
Engkau berjalan dengan lebih aman dalam kegelapanmu sendiri daripada dalam terang orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 066)
_______

Engkau mencapai kebesaran kalau engkau tidak dirisaukan oleh kedudukan orang-orang yang ada di atasmu dan kalau engkau membuat orang-orang yang berada di bawahmu tidak merisaukan kedudukanmu, kalau engkau tidak sombong terhadap orang-orang yang rendah dan tidak rendah dengan orang-orang yang sombong. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 052)
Engkau tidak pernah memiliki sesuatu – Engkau hanya memegangnya sebentar – Kalau engkau tidak dapat melepaskannya, engkau terbelenggu olehnya – Apa saja hartamu – Harta itu harus kaupegang dengan tanganmu – seperti engkau memegang air – Genggamlah erat-erat – Dan harta itu akan lepas – Akuilah itu sebagai milikmu – Dan engkau mencemarkannya – Lepaskanlah – Dan semua itu menjadi milikmu selama-lamanya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 086)
Hal yang harus ditanyakan kepada diri sendiri setiap kali merasa membutuhkan pertolongan atau nasehat :’Apakah saya yakin bahwa saya sadar?” (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 201)
Hal-hal yang paling baik dalam kehidupan bukanlah hal yang mahal dan sulit ditemukan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 092)
Hanya ada beberapa hal yang lebih disenangi oleh sang aku daripada membetulkan kesalahan orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 197)
Hanya ada dua penderitaan dalam hidup. Tidak memperoleh hal yang mengikatmu dan memperoleh hal yang mengikatmu. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 106)
Hanya orang bijaksana dengan aman dapat dipercayai tugas untuk mengubah orang lain atau diri sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 209)
Hanya orang-orang yang melakukan yang baik yang tidak mempunyai lagi rasa takut untuk mati. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 236)
Hanya penidur dan anak-anak perlu dipelihara. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 202)
Hanyalah mimpi-mimpimu yang menghalangimu melihat bahwa engkau adalah bebas, dan sudah selalu bebas. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 267)
Hati yang sudah mengalami penerangan batin itu seperti kaca. Tidak merenggut atau menolak sesuatu pun, menerima tetapi tidak memiliki. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 097)
Hidup batin adalah tidak mengetahui apa yang engkau kehendaki tetapi memahami yang tidak engkau butuhkan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 091)
Jadi mengapa ribut dengan pertolongan pertama? Panggillah dokter! (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 200)
Jadilah dirimu sendiri.Berhati-hatilah kalau meniru tingkah laku orang besar kalau engkau tidak mempunyai sikap batin yang mendorongnya untuk bertindak. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 014)
Jalan yang paling baik untuk mematikan suatu hubungan : memaksakan kehendak sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 168)
Jangan berpikir mengenai yang nanti. Kerjakan saja satu detak setiap kali dan engkau akan menikmati setiap detak itu sepanjang hidupmu. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 229)
Jangan menyetel senar sitermu terlalu kuat, nanti putus. Jangan juga memasangnya terlalu lembek, nanti tidak dapat berbunyi. Setellah dengan ukuran tengah-tengah. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 113)
Janganlah mencoba memiliki benda karena benda tidak dapat sungguh-sungguh dimiliki. Hanya pastikanlah bahwa engkau tidak dimiliki oleh benda-benda itu, dan engkau akan menjadi penguasa ciptaan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 093)
Jarang ada hubungan, di mana orang lain dihargai tidak karena sesuatu yang dapat diperoleh dari dia. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 175)
Juga seringkali terjadi, kita melihat orang lain tidak sebagaimana ada mereka, melainkan sebagaimana ada kita. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 169)
Kalau burung pipit membuat sarangnya di hutan, sarang itu menempati sebuah ranting. Kalau rusa memuaskan dahaganya di sungai, ia minum tidak lebih daripada yang dapat ditampung oleh perutnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 088)
Kalau engkau tidak melayani, engkau merugikan orang lain. Kalau engkau melayani, engkau merugikan diri sendiri. Ketidaksadaran akan dilema ini adalah kematian jiwa. Kebebasan dari dilema ini adalah kehidupan abadi. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 215)
Kalau orang tidak dapat membaca, dia terpaksa menggunakan otaknya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 012)
Kalau tubuh binasa, tidak ada hidup lagi. Dari sana muncul kesimpulan keliru, mempertahankan tubuh tetap hidup sama dengan hidup. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 238)
Kalau tuduhan adalah mendobrak dan masuk dengan maksud melakukan sesuatu yang baik, berapa di antara kita yang dapat menyatakan diri tidak bersalah? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 189)
Karena merasa puas dengan yang sedikit, mereka kaya seperti raja-raja. Raja sendiri adalah seorang miskin kalau kerajaannya tidak cukup baginya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 098)
Karena mereka tidak berhasil memahami orang lain yang tidak mendengarkan dirinya sendiri, dan mereka buta terhadap kenyataan orang lain yang belum melihat dirinya sendiri. Seorang pendengar yang sejati dapat mendengarkan orang juga kalau ia mengatakan sesuatu. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 165)
Kasih menyembuhkan semua orang, baik yang menerimanya maupun yang memberikannya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 205)
Kata sungai kepada orang yang mencari:”Apakah orang memang sungguh harus resah mengenai penerangan batin? Ke mana pun saya berbelok, saya pulang menuju rumah.” (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 275)
Kebanyakan kita memandang mereka dengan kacamata pertimbangan-pertimbangan yang sudah terbentuk sebelumnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 173)

Kebanyakan orang begitu takut akan kematian, sehingga usaha mereka untuk menghindar dari kematian tidak pernah memungkinkan mereka hidup. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 241)
Kebanyakan orang mencintai kemanusiaan. Yang tidak dapat mereka tahankan adalah orang di sebelah rumah. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 217)
Kebudayaan dan lingkungan mereka memberikan kepada mereka ‘keberadaan lift’. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 120)
Kegembiraan dan tidak adanya kegembiraan terletak pada cara kita menghadapi kejadian-kejadian, tidak pada hakekat kejadian-kejadian itu sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 251)
Kekurangan-kekurangan yang kita lihat dalam diri mereka, kebanyakan adalah kekurangan kita sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 174)
Ketidaksenagan moral dapat membutakan orang, sama seperti kesediaan untuk disuap. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 129)
Kita dapat nekad – hanya kalau kendali kita lepas. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 074)
Kita mengumpulkan barang karena hati kita kosong. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 088)
Kita menjadi kaya atau miskin tidak karena uang tetapi karena kemampuan kita untuk bergembira. Berjuang keras untuk mencari kekayaan dan tidak mempunyai kemampuan untuk bergembira, sama dengan orang botak yang berjuang untuk mengumpulkan sisir. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 079)
Kita tidak pernah menyadari betapa kita beruntung sampai keadaan kita menjadi lebih buruk. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 227)
Lebih sering daripada yang engkau pikirkan, dokter sudah ada di situ, di dalam diri orang yang kau coba tolong. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 200)
Maka mereka lalu menjadi seperti air, lembut dan lentur namun kekuatannya tidak tertahankan, tidak memaksakan akan tetapi menjadi berkat bagi semua makhluk. Dengan tindakan mereka yang tanpa pamrih, orang lain diubah, karena ketidakterikatan mereka, seluruh dunia menjadi subur, karena mereka bebas dari nafsu, orang lain dibiarkan tak tercemar. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 271)
Manusia tidak bereaksi atas kenyataan tetapi atas pikiran-pikiran yang ada di kepalanya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 117)

Masuklah ke tempat dimana peluru pembunuh tidak dapat merenggut hidup, dan ditambah panjangnya hidup tidak dapat memperpanjang lamanya keberadaan seseorang. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 238)
Membangun hubungan berarti memberikan tanggapan. Memberikan tanggapan berarti mengenal diri sendiri. Mengenal diri sendiri berarti mengalami penerangan batin. Hubungan pribadi adalah sekolah untuk penerangan batin. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 180)
Mendengarkan yang sesungguhnya adalah lebih mendengarkan diri sendiri daripada orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 164)
Mengapa menganggap seseorang anugerah, padahal secara emosional engkau tidak mampu menjadikannya? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 204)
Mengapa seorang ayah harus dikecualikan dari kritik yang baik untuk seorang presiden? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 020)
Mengatakan kepada yang berkuasa,”Saya bodoh, silahkan berpikir untuk saya.” Sama dengan mengatakan.”Saya haus, silahkan minum untuk saya.” (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 040)
Menyalakan lilin adalah baik, tetapi menyumpahi gelap itu lucu. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 144)
Mereka melihat bukan yang ada di sana melainkan yang sudah dilatihkan untuk dilihat. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 119)
Mungkin engkau tidak mengalami penerangan batin, namun setidak-tidaknya engkau dapat konsisten. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 274)
Musuh kita bukanlah mereka yang membenci kita tetapi mereka yang kita benci. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 145)
Orang berusia lanjut merasa sepi bukan karena mereka tidak mempunyai seseorang pun yang dapat diajak berbagi rasa, akan tetapi mereka hanya mempunyai beban hidup mereka saja yang harus mereka sangga. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 205)
Orang biasa dikenal dapat membangun kehidupan yang kaya untuk diri mereka sendiri dan orang lain dengan milik sangat sedikit saja. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 092)
Orang dapat sampai memaklumkan perang untuk mengakhiri berbagai peperangan atau terlibat dalam kekerasan yang akan membawa kepada kasih. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 188)
Orang miskin berpikir mereka akan bahagia kalau mereka menjadi kaya. Orang kaya berpikir mereka akan bahagia kalau mereka dibebaskan dari borok-borok mereka. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 100)
Orang tidak perlu diajar cara melihat. Mereka hanya perlu diselamatkan dari sekolah-sekolah yang membutakan mereka. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 008)
Orang yang belum mengalami penerangan batin akan menjual jiwanya untuk membuktikan bahwa ia benar. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 261)
Orang yang belum mengalami penerangan batin tidak mampu melihat bahwa dirinya sendirilah yang merupakan sebab kesedihannya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 258)
Orang yang mencoba mati-matian untuk memperbaiki sesuatu seringkali mendapat hasil yang mencolok dalam membuatnya lebih buruk. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 187)
Orang yang sudah mengalami penerangan batin lebih memikirkan hidup daripada kemenangan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 261)

Orang yang sudah mengalami penerangan batin menganggap diri mereka terjaga, maka dalam kebodohan mereka, mereka menganggap beberapa orang baik dan yang lain buruk, beberapa peristiwa menggembirakan dan yang lain menyedihkan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 271)
Orang yang sudah mengalami penerangan batin tahu bahwa untuk membuat dunia tempat yang bahagia, engkau perlu mengubah hatimu, dan bukan dunia. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 225)
Orang-orang yang sadar tidak lagi berada dalam kuasa kehidupan dan kematian, perkembangan dan kehancuran, keberhasilan dan kegagalan, kemiskianan dan kekayaan, kehormatan dan penghinaan. Bagi mereka, bahkan kelaparan, kehausan, panas dan dingin yang dialami sebagai yang sementara dalam aliran arus kehidupan tidak lagi mempunyai kuasa atas diri mereka. Mereka sudajh sampai pada kesadaran bahwa tidak pernah ada keperluan untuk mengubah apa yang mereka lihat, hanya cara melihatnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 271)
Orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin lebih senang merasa bahagia daripada menang. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 260)
Orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin tahu baha berlian adalah batu, samapi diberi nilai oleh budi manusia. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 256)
Orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin tahu bahwa rasa takut terletak pada cara engkau memandang sesuatu, tidak pada sesuatu itu sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 237)
Orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin tidak akan membuang waktu satu menit pun karena mereka sudah mengerti tidak pentingnya secara relatif semua yang mereka kerjakan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 232)
Pada suatu hari ia menyadari bahwa ia tidak harus mencapai hasil akan tetapi sikap, bukan sasaran, akan tetapi menghilangnya ego. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 029)
Pada suatu ketika ada orang yang jatuh ke sungai ketika ia sedang diserang epilepsi. Ketika kemudian ia sadar lagi, ia terkejut karena ia terbaring di pinggir sungai. Serangan yang telah menjatuhkannya ke dalam sungai telah menyelamatkan hidupnya pula dengan menghilangkan rasa takut akan tenggelam… itulah penerangan batin. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 235)
Pelayanan merupakan suatu kebajikan hanya kalau disertai kebijaksanaan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 207)
Pemahaman yang utuh adalah lebih melihat diri sendiri daripada melihat orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 164)
Pencarian rohani adalah suatu perjalanan tanpa jarak. Engkau berjalan dari tempat sekarang engkau berada ke tempat dimana engkau selalu berada. Dari ketidaktahuan menuju pemahaman, karena semua yang engkau lakukan adalah melihat untuk pertama kali hal yang sudah selalu engkau pandang. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 254)
Pendidikan seharusnya bukan merupakan persiapan untuk hidup,pendidikan harus menjadi hidup itu sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 011)
Penerangan batin tahu bahwa yang memisah-misahkan kita bukanlah kodrat kita melainkan kebudayaan dan lingkungan kita. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 245)
Pengetahuan yang tidak matang itu sangat berbahaya.Yaitu kalau pengetahuan itumemberikan kekuasaan kepada seseorang yang belum mempunyai kebijaksanaan yang harus melambari pemakaiannya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 021)
Percaya kepada kekuasaan membahayakan pemahaman. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 038)
Pernahkah terjadi pada diri anda, guru anda menawari anda obat suatu penyakit yang disebabkan olehnya? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 036)
Pernahkah terpikir olehmu bahwa mungkin ada lebih banyak yang penting bagi kehidupan daripada yang sedang terjadi di dunia? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 217)
Pikiran manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh, yang oleh Sang Maha Kasih dilihat sebagai satu. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 246)
Salah satu tanda yang tidak dapat salah dari penerangan batin : orang tidak lagi ambil pusing mengenai yang dipikir atau dikatakan orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 262)
Satu-satunya martabat yang sejati adalah martabat yang tidak terendahkan oleh sikap tidak hormat orang lain. Engkau tidak mengurangi keagungan air terjun Niagara yang meludahinya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 102)
Saya mengakui bahwa saya sudah membantu kamu. Sekarang dapatkah engkau mengampuni saya dan membiarkan saya pergi? (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 190)
Sebelum engkau menghukum seorang anak, tanyalah dirimu sendiri apakah bukan engkau sendiri yang menjadi sebab kesalahan.

Sementara orang lain berusaha keras mencari kekayaan, orang yang sudah mengalami penerangan batin, yang sudah puas dengan apa yang ada padanya, memiliki tanpa berjuang keras. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 098)
Semua orang tahu bahwa salah satu kebesaran Lincoln terletak pada cara ia menerima kritik dengan senang hati. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 051)
Semua yang kauberikan kepada orang lain adalah pemberian untuk dirimu sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 183)
Seorang tua berkata bahwa ia baru satu kali mengeluh selama seluruh hidupnya, ketika kakinya telanjang dan ia tidak mempunyai uang untuk membeli sepatu. lalu ia melihat seorang yang tidak mempunyai kaki, yang ceria. Sejak saat itu ia tidak pernah lagi mengeluh. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 228)
Seseorang yang mencoba untuk wajar atau mencoba untuk tidak mencoba wajar, tidak pernah sungguh wajar. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 110)
Sesudah beberapa ribu tahun kita sudah begitu maju sehingga kita memberi palang pintu dan jendela kita pada malam hari. Sedang bangsa-bangsa yang ‘kurang maju’ tidur di pondok yang terbuka. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 147)
Sesudah digunakan oleh seorang suci, tangga itu dibuang dan tidak dapat digunakan lagi. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 056)
Setiap orang berada dalam kamar tunggu pemberangkatan. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 083)
Siapa yang pernah mendengar tentang suatu jalan yang membawa engkau kepada dirimu sendiri, atau suatu cara yang membuat engkau menjadi sebagaimana engkau selalu? Sebenarnya, kerohanian hanyalah masalah menjadi sebagaimana engkau sesungguhnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 254)
Sungguh mustahil dapat bahagia menikah dengan orang lain kalau ia tidak, pertama-tama, bercerai dengan dirinya sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 176)
Sungguh, dunia kita akan menjadi lain, kalau kita para ahli dan ideolog, entah dalam bidang keagamaan atau bidang lain, mempunyai rasa cinta akan pengenalan diri yang kita nyatakan dalam teori-teori dan dogma-dogma kita.(DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. xxv)
Syukur kepada Allah, motif-motif yang mendorong kita untuk melayani orang, tersembunyi bagi orang lain. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 194)
Tembok-tembok yang memenjarakan mereka adalah tembok mental, bukan tembok biasa(DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 120)
Terjadi lebih sering daripada yang kau pikirkan, yang dibuat orang terhadap dirimu adalah yang kau minta dari mereka. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 259)
Tidak ada dunia yang lain kecuali yang satu ini. Akan tetapi ada dua cara untuk memandangnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 269)
Tidak ada kegembiraan yang lebih besar daripada tidak mempunyai alasan untuk bersedih. Tidak ada kekayaan yang lebih besar daripada merasa puas dengan yang engkau miliki. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 094)
Tidak ada sesuatu pun yang sebaik seperti kelihatannya ketika kita belum memperolehnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 223)
Tidak ada sesuatu pun, kecuali ketiadaan, yang lain yang penting. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 266)
Tidak mungkin membantu orang lain tanpa membantu diri sendiri, atau merugikan orang lain tanpa merugikan dirinya sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 185)
Tidak mungkin menjadikan budak, orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin, karena mereka sama bahagianya, entah dalam keadaan sebagai budak maupun sebagai orang merdeka. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 239)
Tidak seorang pun dapat merebut dari padamu hal yang tak pernah engkau rebut bagi dirimu sendiri. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 096)
Yang mereka senangi atau benci bukanlah hakekat benda atau pribadi melainkan hanya kulitnya. (DOA SANG KATAK 2, MEDITASI DENGAN CERITA – Cet. II 1991 – Kanisius, Yogyakarta ISBN 979-413-265-9 – hal. 122)
__________________




This post first appeared on Sautsystem | Just Another WordPress.com Weblog, please read the originial post: here

Share the post

Quotes collection

×

Subscribe to Sautsystem | Just Another Wordpress.com Weblog

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×