Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Membakar resah di atas tanah negara paling tinggi di dunia


Sajian dari tahun 1997 dan baru bisa penulis nikmati di tahun ini. Perlu hampir 20 tahun "membuka" kisah Seorang Heinrich Harrer ini. Dan, bagus.

Film ini berdurasi cukup panjang. Berfokus pada Kisah Seorang Heinrich Harrer yang berambisi "menaklukkan" Himalaya. Ambisinya, seperti yang dikatakan kepada isitrinya yang sedang hamil, akan memakan hitungan bulan. Tapi, kenyataannya perlu lebih 10 tahun untuk Heinrich bisa kembali pulang ke negaranya Austria.

Petualangan Harrer yang menghabiskan sepuluh tahun ini meninggalkan sebuah pengalaman merasakan hidup di Tibet. Sebuah negara yang terasingkan.

Alur ceritanya komplit, tidak hanya seorang Dalai Lama, tapi juga ada Peter Aufschnaiter yang menjadi teman seperjuangan Heinrich selama berpetualang di daratan Himalaya. Kisah Heinrich dan Peter disini memiliki porsi cerita yang seimbang dengan pengalaman spiritual Heinrich selama mendampingi Dalai Lama yang kala itu masih belia.

Konflik cerita, secara keseluruhan adalah konflik pribadi seorang Heinrich yang "tersesat" oleh ambisinya sendiri.

Beberapa poin menarik untuk penulis disini antara lain penampilan Brad Pitt yang pastinya berkualitas.

Pemandangan alam daratan sekitar Himalaya yang sempurna. Teduh. Sepi. Indah. Surga. Damai.

Pesan moral dari film ini, tanpa harus melihat jubah agama, adalah pemikiran Dalai Lama yang bagi penulis memiliki rasa ingin tahu (belajar) yang besar tentang dunia luar Tibet dan selalu dipenuhi dengan kharisma hidup damai. Tidak hanya tidak menyakiti manusia, tapi lebih dari itu tidak menyakiti makhluk yang hidup bahkan seekor cacing tanah yang lemah.

Seven Years In Tibet (1997) - 7/10


This post first appeared on Jurnal Film, please read the originial post: here

Share the post

Membakar resah di atas tanah negara paling tinggi di dunia

×

Subscribe to Jurnal Film

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×