Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

6 Alasan kenapa Artifact Gagal di Indonesia

Artifact adalah sebuah game ber-genre TCG (Trade Card Game) yang dibuat oleh valve. Diharapkan menjadi TCG online yang Sangat kompetitif, namun malah menjadi membosankan. Seperti yang kita tahu perkembangan Artifact setelah rilis sangat pasif. Meski banyak player yang mencoba saat awal rilis, namun berakhir sangat buruk. Setiap player menghilang satu persatu. Berikut adalah 6 Alasan Kenapa Artifact Gagal di Indonesia:

1. Biaya.

Penghalang terbesar dari sebuah game tentu saja harga dan biaya. Terutama ketika kita membahas sebuah game yang berskala besar. Dimana semua ekonomi berbeda dari daerah satu ke daerah lain. Sistem Trade-nya yang menggunakan steam wallet ditambah dengan harga card langka yang sangat mahal, menghentikan daya tarik bagi banyak orang, bahkan untuk mencoba-pun malas. Jangan lupakan bahwa Artifact bukanlah game gratis, untuk membeli Artifact kamu harus merogoh kocek sekitar 300rb dan kita juga harus membayar untuk mendapat koleksi card dari Artifact.


2. Waktu Match yang Lama.

Tentu saja kita mengetahui bahwa TCG adalah sebuah game yang didesain dalam bentuk kasual dan enjoy. Sayangnya, inovasi dari Artifact justru membuang keindahan dari TCG. Seperti yang kita tahu bahwa Artifact memiliki sistem yang sangat berbeda dengan game serupa lainnya, Munculnya 3 lane, random creep sampai skill dan equip card yang berbeda. Karena terlalu kompleksnya, game ini menyita begitu banyak waktu para playernya , 1 game saja Bisa menyita waktu sekitar 30 menit. Tentu saja hal ini menghilangkan arti dari kata kasual yang selalu muncul dalam game TCG.


3. Proges yang lambat.

Artifact itu game berbayar dan di sisi Artifact juga termasuk game yang sangat pelit. Proges dari Artifact yang sangat lambat membuat penggemarnya merasa dibohongi. Bagaimana tidak, pada game sebelah, dalam waktu seminggu, kamu bisa dapat berbagai kartu yang bisa kamu gunakan. Namun di dalam artifact dalam seminggu-pun kamu belum tentu mendapat card yang mampu membantumu memenangkan game. Selain itu Artifact tidak memiliki rangked ladder. Sistem level pada artifact, memang memberimu bonus card pack, avatars, dan event ticket. Tetapi semua bonus itu sangat sulit untuk didapatkan, sedikit dan terbatas.

4. Review Bomb.

Yups, ini menjadi salah satu faktor besar dalam kemunduran artifact. Rating Artifact di steam memang sangat rendah, meski terlihat mixed, tetapi dari waktu kewaktu review buruk terus bermunculan. Ketika melihat setiap opini buruk pada kolom review, orang juga pasti akan merasa malas dan was-was untuk bermain game ini. Belum lagi game ini adalah game berbayar, yang membuat orang enggan untuk mencoba dengan kekhawatiran game ini tidak bisa di refund.


5. Sistem Kompetitif Buruk.

Kita dapat mengetahui TCG adalah game yang kompetitif, meski artifact memiliki fitur turnamen kecil yang bisa dimainkan bersama temanmu, tetapi bukan hal itu yang diminta dari para player. player ingin Artifact menjadi card game yang memiliki kompetisi resmi dengan prize pool yang menawan. Tentu saja kurangnya kompetisi dalam game Artifact, sangat mengecawakan beberapa player yang telah mengeluarkan banyak uang untuk menjadi yang terbaik. Bahkan sistem rank pada Artifact sendiri membingungkan. Seperti yang kita ketahui, Artifact sering muncul dalam beberapa turnamen Dota 2, jadi banyak player yang berharap bahwa, Artifact adalah game kompetitif yang sama serunya dengan Dota 2, namun dibalut dengan TCG yang lebih simpel dan kasual.


6. Tidak ada Uang dalam Game

Seperti game-game TCG lain dimana mereka menyediakan currency in game yang bisa kamu gunakan untuk membeli beberapa card yang bisa kamu inginkan. Meski card yang dibeli currency in game tidak begitu langka, mungkin bisa melengkapi kebutuhan yang sesuai dengan deck mu. Jadi selain drop card, seharusnya mereka menyediakan currency in game yang bisa mereka belanjakan. Tentu ini akan membantu para player yang memiliki ekonomi menengah dan kecil bisa melengkapi dengan mudah deck mereka.


Meski demikian Artifact memang sebuah genre card game yang baru. Menciptakan card game baru yang hampir mirip dengan Dota 2. Di sisi lain pihak pengembang Artifact sendiri mulai mendengar para penggemarnya, sayang-nya beberapa player sudah terlanjur kecewa dengan game itu. Jadi bagaimana menurutmu? Apakah Artifact bisa bakit, atau mungkin ingin menambahkan hal-hal mengecewakan dari Artifact? Silahkan berkomentar ya? Terima Kasih dan jangan lupa untuk berkomentar.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait dengan Artifact atau artikel keren lainnya dari Rajendra.



This post first appeared on Gamebrott Portal Beriita Videogame, please read the originial post: here

Share the post

6 Alasan kenapa Artifact Gagal di Indonesia

×

Subscribe to Gamebrott Portal Beriita Videogame

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×