Didalam akhir zaman ini,hari demi hari fitnah semakin mudah tersebar.Dengan kepesatan dunia pada hari ini,masyarakat sudah mulai terdedah kepada fitnah bahkan cukup mudah memasuki rumah-rumah mereka.Ini termasuklah fitnah melalui laca television.
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَفْشُوَ الزِّنَا وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَذْهَبَ الرِّجَالُ وَتَبْقَى النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً قَيِّمٌ وَاحِدٌ
Sesungguhnya diantara tanda dekatnya kiamatnya adalah diangkatnya ilmu dan menyebarnya kejahilan terhadap agama, merajalela perzinahan, minum khamer, lenyapnya kaum laki laki dan tersisanya kaum wanita, sehingga bandingannya lima puluh wanita sebanding seorang laki laki” (HR Bukhari : 80, Muslim : 2671).
Daripada hadits diatas dapat dilihat bahawa fitnah yang akan terjadi pada masa akan datang kelak jauh lebih hebat dan dahsyat daripada hari ini.
Tentang Hadits ini Al Imam Al Bukhari memberi judul bab didalam kitab shahihnya :
بَابُ رَفْعِ العِلْمِ وَظُهُورِ الجَهْلِ.
“Bab diangkatnya ilmu (agama) dan nampaknya kejahilan”
Al Imam Muslim rahimahullah memberi judul bab di kitab shahihnya terhadap hadits diatas dengan judul :
بَابُ رَفْعِ الْعِلْمِ وَقَبْضِهِ وَظُهُورِ الْجَهْلِ وَالْفِتَنِ فِي آخِرِ الزَّمَانِ
“Bab diangkat dan dicabutnya ilmu dan nampaknya kejahilan dan fitnah diakhir zaman”
Demikianlah betapa tajamnya bashirah dan dalamnya keilmuan para ulama kita, ketika menyatakan bahwa ilmu diangkat akan muncul fitnah dan kejahilan ditengah tengah umat.
Maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :
سَيَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الْأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ يَتَكَلَّمُ فِيْ أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang menipu, para pendusta di benarkan, sementara orang jujur di dustakan, orang yang berkhianat dianggap amanah sementara orang yang amanah dianggap berkhianat dan akan berbicara Ar-Ruwaibidhoh. Ditanyakan : “Siapakah Ar-Ruwaibidhoh itu ?”. Beliau berkata : “Orang yang bodoh berbicara dalam perkara umum”. (HR Ibnu Majah : 4036, Dishohihkan oleh Syeikh Al Albani di silsilah As Shahihah : 1887, juga oleh syaikh Muqbil rahimahumallah dalam Ash-Shohih Al-Musnad Mimma Laisa Fi Ash-Shohihain).
Orang-orang beriman akan melalui fenomena ini dan bagi dikalangan mereka yang memiliki ilmu akan fitnah ini,mereka segera menghindarinya dengan meminta perlindungan dari Allah serta mengikut pertunjuk Rasulullah s.a.w agar tidak mendekati fitnah.
سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ ، وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِى ، مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ ، فَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِه
“Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barangsiapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung” (HR. Bukhari – Muslim).
Semasa peristiwa fitnah yang menimpa khalifah Ustman bin Affan r.a,sehingga terjadi pembunuhan beliau,Sayyar bin Abdir Rahman berkata: “Para sahabat ahli Badar selalu di rumah mereka setelah terbunuhnya Utsman, mereka tidak keluar kecuali ke kuburan mereka”.
Mereka berjaga-jaga dan tidak sesekali menjadi agen didalam perlibatan fitnah tersebut.Maka umat ini seharusnya berfikit dua atau tiga atau lebih sebelum membuat sesuatu tindakan agar tidak menyebabkan ia menyesal disuatu hari,terutama daat kematianya.
Kesimpulanya,hendaklah masing-masing menguaatkan iman dan menambahi ilmu tentang menghadapi fitnah-fitnah yang akan datang di akhir zaman ini dan bersedia menghadapinya baik dirumah atau diluar rumah.Dan mintalah pertolongan Allah didalam kehidupan seharian dengan berdoa.Selain itu usahakan menghafal surah al-Kahfi bermula ayat 1 hingga 10 agar terhindar dari fitnah Dajjal.