Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Takut bila tidak bisa berbuat benar

Sebuah hadits menyebutkan : setiap manusia pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang bersalah Adalah yang memperbaiki diri. Hadits lain berbunyi: manusia adalah tempatnya dosa dan lupa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "salah" diartikan ke dalam lima hal, yaitu tidak benar, menyimpang dari yang seharusnya, luput, cacat, dan kekeliruan. "Bersalah" artinya berbuat keliru atau melakukan kekeliruan. Pendek kata, dari segi bahasa, "salah" mengandung makna negatif. Melakukan "salah" berarti melakukan hal negatif semisal mencuri, merampok, mengambil hak orang lain, mabuk-mabukan, berzina, dan sebagainya.
Perbuatan "salah" yang dikategorikan negatif itu pada hakikatnya mengacu pada aturan yang positif, yaitu agama, adat, maupun hukum negara. Namun, pernahkan kita berpikir bahwa perbuatan "salah" merupakan bagian dari perbuatan "benar"? Kok bisa?
Mari kita telaah pelan-pelan. "Salah" adalah bagian dari justifikasi bahwa sesuatu itu adalah "tidak benar". Sementara itu, "tidak benar" merupakan kebalikan dari "benar". Kalau kita mengatakan satu perbuatan bahwa "A" itu "tidak benar", maka pada dasarnya "A" juga memilik potensi "benar". Misalnya, "rumah itu bersih" dan "rumah itu kotor". "Bersih" adalah sesuatu yang positif, sementara "kotor" adalah sesuatu yang negatif.
Catatankoe ingin mengatakan bahwa berbuat salah adalah yang manusiawi. Manusia tidak bisa lepas dari kesalahan. Karena ketika dia benar, maka dia akan salah. Ketika dia salah, maka dia akan benar. Itulah sebabnya, Anda tidak perlu takut bila melakukan kesalahan. Karena, di balik hal "salah" ada "benar". Begitupun sebaliknya. Dibalik perilaku kita yang "benar" bisa jadi ada nilai "salah".
Yang penting bagi kita adalah, bahwa ketika kita melakukan kesalahan, maka kita harus selalu memperbaiki diri dan kian dekat dengan Allah. Sebab, orang tua kita, Adam dan Hawa, pun terdampar ke muka bumi karena sebuah kesalahan. Adam adalah manusia pertama yang berbuat dosa dan kesalahan dalam sejarah manusia. Namun, dari kesalahannya itu, Adam dan Hawa dapat memperbaiki diri. Ia bahkan menjadi manusia mulia. Jadi, Jangan takut berbuat salah, Tapi takutlah bila kita tidak bisa berbuat benar.


This post first appeared on Catatan Asep, please read the originial post: here

Share the post

Takut bila tidak bisa berbuat benar

×

Subscribe to Catatan Asep

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×