Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

MUKMIN YANG KUAT LEBIH ALLAH CINTAI DARI PADA MUKMIN YANG LEMAH

Kebersihan akidah dan kebenarannya membangkitkan kekuatan pada pemiliknya, yang tampak pada seluruh amalnya. Apabila berbicara, ia memiliki rasa percaya diri yang Kuat. Apabila beramal ia istiqomah. Apabila berdebat hujjahnya jelas, dan apabila berpikir, ia berpikir dengan tenang. 

Tidak mengenal bimbang dan tidak goyah diterpa badai. Ilmunya kuat, fisiknya Kuat Dan sebelum serta sesudah itu semua ia memiliki agama yang kuat. Ia memegang pengajaran-pengajaran agamanya dengan kuat dan kokoh, menjalankan Kalam Robb-nya,
{خُذُواْ مَا ءاتَيْنَـٰكُم بِقُوَّةٍ}
Artinya, “”Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu”. (Al-Baqoroh : 63)
Dan firman-Nya,
{يٰيَحْيَىٰ خُذِ ٱلْكِتَـٰبَ بِقُوَّةٍ}
Artinya, “Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” (Maryam : 12)
Seorang Mukmin memegang teguh urusannya dengan tekad baja, kuat dan tidak lemah. Tidak bermain-main dan berolok-berolok. Inilah janji Allah pada para nabi dan orang mukmin; serius, bersungguh-sungguh, kebenaran dan ketegasan.
Mukmin yang kuat percaya dengan apa yang diyakininya dan mengetahui dasar perbuatannya. Kemudian ia tidak peduli dengan apa yang dihadapinya berupa olok-olokan, ejekan dan cemoohan orang lain. Suri teladannya dalam hal itu adalah manusia paling kuat yaitu Muhamad shollallahu ‘alaihi wasallama. Rasulul Huda shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف، وفي كلٍّ خير
Artinya, “Seorang mukmin yang kuat adalah lebih baik  dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, dan pada setiap keduanya ada kebaikan”.[1]
Imam An-Nawawi menegaskan di dalam syarah Shohih Muslim, “Yang dimaksud dengan kuat di sini adalah tekad jiwa (yang kuat) dan keseriusan dalam urusan-urusan akhirat. Maka pemilik sifat ini paling pemberani menghadapi musuh di medan jihad, dan paling cepat maju menghadangnya serta keluar untuk mencarinya. Ia juga lebih tegas dalam amar ma’ruf nahi mungkar,  dan bersabar atas gangguan dalam hal itu semua, serta dalam menanggung beban di jalan Allah Ta’ala. Ia paling mencintai sholat, puasa, zikir dan seluruh ibada, serta paling giat melakukannya dan menjaganya”. Wallahu A’lam. (Abuz Zubeir Hawaary)

[1] Dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Rodhiyallahu ‘anhu.



This post first appeared on Islam Di Dadaku, please read the originial post: here

Share the post

MUKMIN YANG KUAT LEBIH ALLAH CINTAI DARI PADA MUKMIN YANG LEMAH

×

Subscribe to Islam Di Dadaku

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×