Demi Allah, hati seorang hamba tidak akan lurus sehingga dia mengagungkan, memelihara, dan mengamalkan Sunnah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
.
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
.
“Barangsiapa membenci sunnahku, maka ia bukan golonganku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
.
Perhatikanlah perkataan Ubay bin Ka’ab berikut ini :
”Berpegang teguhlah pada sunnah. Tidaklah Seorang Hamba berada di atas sunnah dalam keadaan mengingat Allah, lalu kulitnya merinding karena rasa takut kepada-Nya, melainkan dosa-dosanya akan berguguran sebagaimana daun kering berguguran dari pohonnya. Dan tidaklah seorang hamba berada di atas sunnah sedang mengingat Allah dalam keadaan bersendirian, lalu kedua matanya meneteskan air mata karena takut kepada-Nya, melainkan api neraka tidak akan menjamahnya selamanya. Mencukupkan diri dengan sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid’ah (perkara yang menyelisihi sunnah). Oleh karena itu, berusahalah agar amalan kalian, baik yang ringan maupun yang berat, berdasarkan manhaj dan sunnah para nabi.”
(Abu Nu’aim dalam al-Hilyah; Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis).
.
Baarakallahu fiikum