Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Transformasi Pertamina Buku

Resensi Buku :

TRANSFORMASI PT Pertamina (Persero) -Selanjutnya disebut Pertamina- untuk mewujudkan visinya menjadi world class integrated oil and gas company pada tahun 2014, masih membutuhkan perjuangan panjang. Sejak Pertamina didirikan pada tahun 1957 sampai dikeluarkannya Undang-undang (UU) 22/2001 tentang minyak dan gas (migas), terdapatlah berbagai permasalahan pokok yang harus dihadapi. Dari sisi internal, Pertamina mempunyai masalah dalam hal proses transisi menuju perusahaan yang mampu menerapkan GCG (good corporate govermance)secara knsisten, inefesiensi dalam hal eksplorasi, produksi, dan distribusi, serta hambatan dalam hal investasi. Dari sisi eksternal, Pertamina menghadapi permasalahan strategi bersaing dalam industri Migas Indonesia, apalagi setelah liberalisasi di sektor hilir khususnya. Dari sisi regulasi, PErtamina menghadapi masalah dalam hal pricing, distribusi, dan penataan sektor. Dari sisi pengambilan keputusan, Pertamina sebagai pelaksana fungsi PSO (public service oblogation), serta kentalnya intervensi politik.

Buku ini berupaya untuk menjawab masalah mendasar berikut ini:

1. Bagaimana evolusi Pertamina dalam dinamika regulasi di industri migas terutama sebelum dan sesudah diterapkannya UU 22/2001?
2. Seberapa jauh kontribusi dan positioning Pertamina dalam industri migas Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh stakeholders map Pertamina dan implikasinya dari perspektif ekonomi politik?
4. Bagaimana dan berapa inefisiensi yang diakibatkan subsidi BBM atau fungsi PSO yang dijalankan Pertamina?
5. Bagaimana bentuk organisasi dan tata kelola Pertamina dari segi corporate culture, human capital, good corporate governance, corporate social responsibility dan corporate image yang mendukung bisnis?
6. Berapa nilai perusahaan value of the firm Pertamina dibandingkan BUMN dan National Oil Company lainnya?

Komentar Para Tokoh

Mendiskusikan tentang Pertamina, seakan tiada habis, dan tak akan pernah membosankan-karena Pertamina senantiasa sarat, dan bahkan hampir identik, dengan kontroversi. Mulai dari kontroversi tentang utang luar negeri berskala besar yang sempat membangkrutkan ikon perusahaan ini dan melengserkan Direktur Utama Ibnu Sutowo pada 1974; hingga era defisit energi tatkala harga minyak dunia melonjak sejak 2005. Buku ini mengulas semua itu. Meski tidak mudah untuk dapat ‘menelanjangi’ Pertamina habis-habisan, namun saya melihat ada upaya keras dari tim penulis untuk mengkritisi dinamika yang terjadi dalam tubuh Pertamina. Mengapa kita justru terpuruk, tatkala bonanza minyak sedang dinikmati oleh para produsen minyak dunia lainnya? Di mana letak kesalahannya? Tanpa berpretensi untuk mencari ‘kambing hitam’, analisis dalam buku ini amat membantu pembaca untuk menguak ‘misteri’ dan ‘teka-teki’ posisi Pertamina di tengah lonjakan drastis harga minyak yang tiada kunjung berujung ini.

A. Tony Prasetiantono, Ph.D.
dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM;
Chief Economist Bank Negara Indonesia (BNI)

Banyak hal saya tidak sepakat dengan buku ini, antara lain menyangkut UU Migas No.22/2001 (yang justru menjadi dasar dari transformasi dan privatisasi Pertamina!), karena UU ini sangat tidak investor friendly dan menciptakan sistem yang tidak efisien sehingga sangat merugikan Negara. Dengan UU ini, proses investasi menjadi sangat panjang, di samping pasal 31 UU ini bertentangan dengan prinsip PSC dan sangat memberatkan investor karena harus membayar pajak meskipun belum menemukan migas. Sedangkan BP Migas dengan status sebagai BHMN, tidak mempunyai Lembaga Pengawas (Majelis Wali Amanat sebagai layaknya BHMN/Dewan Komisaris), merupakan Pelaksana Pengawasan Sektor Hulu (bukan sebagai Regulator) yang tidak memegang Kuasa Pertambangan. Pasal 44 ayat 3.g telah menyebabkan Negara berpotensi dirugikan milyaran US$, seperti pada kasus penjualan LNG Tangguh, karena BP Migas tidak eligible untuk mengembangkan dan menjual sendiri migas bagian Negara yang berasal dari Kontraktor PSC. Di samping 4 pasal dari UU ini sudah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi, maka seyogyanya UU ini harus segera disempurnakan.

Terlepas dari setuju atau tidak setuju, buku ini harus diakui sangat menarik dan enak dibaca. Bukan saja karena merupakan satu-satunya buku yang membahas masalah transformasi dan privatisasi Pertamina tetapi juga karena ditulis oleh Tim Ahli dari Universitas Terbesar di Tanah Air.

Dr. Kurtubi
Pengamat Perminyakan

Walaupun industri minyak dan gas (migas) dan Pertamina telah lama beroperasi di Indonesia, namun informasi dan penelitian tentang industri tersebut termasuk tentang kebijakan dan regulasi industri migas di Indonesia belum banyak. Buku ini menyajikan informasi dan hasil penelitian oleh akademisi bidang ekonomi dan bisnis tentang beberapa aspek penting dari industri migas dan Pertamina yang sangat bermanfaat bagi akademisi, pengambil keputusan dan masyarakat. Banyak informasi rinci dan mendalam tentang industri tersebut, termasuk kajian tentang nilai Pertamina sebagai suatu badan usaha.

Prof. Ainun Na’im,Ph.D
Guru Besar FEB UGM dan Mantan Direktur Keuangan Pertamina;
Wakil Rektor UGM; Mantan Dekan FEB UGM


Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

* Latar belakang
* Pertamina dan permasalahannya
* Metodologi
* Organisasi penulisan

Bab 2 Rentang Perjalanan Sejarah Pertamina

* Pendahuluan
* Sejarah perusahaan minyak nasional
* Dinamika membangun industri migas
* Era bonanza minyak
o Krisis Pertamina 1974
o Reformasi Pertamina
o Era deregulasi migas
o Era persero: transformasi perusahaan
* Pertamina dalam pembangunan
* Membangun ekonomi nasional
o Membangun ekonomi lokal
o Fungsi pelayanan masyarakat
* Tantangan ke depan
* Menjaga independensi dari intervensi politik
* Privatisasi sebagai alternatif
* Kesimpulan

Bab 3 Pertamina dalam Peta Industri Migas

* Pendahuluan
* Perkembangan industri migas
* Produksi, konsumsi dan ekspor migas
o Taksonomi industri migas
* Industri hulu migas
* Pertamina di antara 10 besar pemain
* Struktur pasar industri hulu
o Kluster industri migas
o Bisnis hulu Pertamina
* Industri hilir migas
* Struktur pasar industri hilir
o Pertamina dan kluster industri hilir
* Portofolio Pertamina
* Kesimpulan

Bab 4 Ekonomi Politik Pertamina

* Pendahuluan
* Peta ‘stakeholder’: dulu dan sekarang
* Tinjauan literatur
* Teori pilihan publik (public choice)
* Teori perburuan rente (rent seeking)
* Teori proteksi yang diperdagangkan
* Efisiensi BUMN vs. perusahaan sawasta
* Interaksi kelembagaan pemerintah
* Pertamina dan Departemen ESDM
o Pertamina dan Departemen Keuangan
o Pertamina dan BP Migas
o Pertamina dan BPH Migas
o Pertamina dan Kementerian Negara BUMN
* ‘Corporate governance’, intervensi politik, dan efisiensi
* Perubahan kelembagaan: sebuah jalan keluar
* Kesimpulan

Bab 5 Inefisiensi BBM: Hilangnya Kesejahteraan

* Pendahuluan
* Kerangka teoretis
* Studi-studi empiris terdahulu
* Elastisitas permintaan dan penawaran
o ‘Welfare loss’
* Fungsi PSO Pertamina
* Analisis subsidi
* Kesimpulan

Bab 6 Menuju ‘Great Corporate Governance’

* Pendahuluan
* Budaya perusahaan
* Transformasi budaya
o Perangkat pemandu budaya
o Transformasi budaya
o Arah pengembangan
* Modal manusia (‘human capital’)
* Profil SDM
o Pola rekrutmen
* ‘Good corporate governance’
* ‘Corporate social responsibility’
* Reputasi perusahaan
* Kesimpulan

Bab 7 Evaluasi Kinerja dan Analisis Nilai Perusahaan

* Pendahuluan
* Analisis keuangan
* Rasio keuangan
* Analisis kinerja keuangan
* Kinerja berbasis ekonomi
o Kinerja berdasarkan keputusan Meneg BUMN
o Kinerja berbasis pasar
* Perbandingan kinerja Pertamina dengan BUMN lain
* Perbandingan rasio keuangan
o Kinerja pembanding berdasarkan SK Meneg BUMN
* Analisis penilaian perusahaan



"Ikuti kontes Pertamina Blog Kontes Dengan Tema : Kerja Keras Adalah Energi Kita"
Sumber : Galangpress


This post first appeared on Kerja Keras Adalah Energi Kita, please read the originial post: here

Share the post

Transformasi Pertamina Buku

×

Subscribe to Kerja Keras Adalah Energi Kita

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×