Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Biar Fair, Tarif Taksi Ikut Turun Juga Dong…

Penurunan harga BBM belum juga berdampak pada Tarif taksi. Padahal, kenaikan tarif taksi sebesar 20 persen, Juni tahun lalu dipengaruhi oleh kenaikan BBM. Sudah saatnya tarif taksi ikutan turun seperti tarif angkutan umum.

Direktur Eksekutif Monopoly Watch Girry Gemilang Sobar mengatakan, penurunan harga BBM semestinya juga berdampak pada tarif taksi. Minimal, tarif taksi dapat diturunkan sampai 10 persen, mengingat BBM menyumbang persentase yang besar dalam komponen tarif taksi.

“Supaya fair, tarif taksi seharusnya turun juga dong. Jangan bertahan dengan tarif sekarang. Karena alasan kenaikan pada tahun lalu itu adalah naiknya BBM,” ujar Girry, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, pada Juni 2008 akibat naiknya harga BBM sebesar 30 persen, tarif taksi ikut naik sebesar 20 persen. Angka tersebut merupakan usulan Organda dan Dishub DKI Jakarta, sebelum kemudian disetujui Gubernur Fauzi Bowo.

Hasilnya, untuk taksi yang memakai tarif atas, biaya buka pintu naik dari Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu. Sedang per kilometernya naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3 ribu. Untuk tarif bawah. Biaya buka pintu naik dari Rp 4 ribu ke Rp 5 ribu dengan tarif per kilometer naik lima ratus menjadi Rp 2.500. Namun meski sudah 20 hari harga BBM kembali turun, tarif taksi belum menunjukkan tanda-tanda diturunkan seperti pada angkutan umum.

Padahal, menurut Girry, seharusnya tarif taksi bisa diatur lebih luwes lagi. Caranya, dengan menurunkan tarif bawah. “Kalau tarif bawah diturunkan lagi kemungkinan banyak pengusaha yang bakal menurunkan tarif taksi mereka. Sebab, banyak pengusaha taksi yang menetapkan tarif pada level ini. Tarif pun jadi semakin terjangkau masyarakat,” tukasnya.

Manfaat lainnya, diturunkannya tarif bawah akan memperlebar selisih biaya dengan taksi yang menggunakan tarif atas. Saat ini keduanya cuma berselisih Rp 1.000 untuk buka pintu, dan Rp 500 per km. Selisih sebesar ini, imbuh Girry, lambat laun akan menjadi bom waktu karena bisa mematikan pengusaha taksi kecil ataupun sedang.

“Dengan perbedaan tarif yang kecil, namun perbedaan pelayanan sangat signifikan jelas membuat para pengusaha taksi kecil maupun sedang sulit bersaing dengan perusahaan besar. Kalau pengusaha taksi kecil dan sedang bisa menjual tarif murah dengan pelayanan yang lumayan, persaingan akan menjadi lebih sehat,” cetus pengamat yang mendalami persaingan usaha ini.

Namun, sambung Girry, biasanya perusahaan taksi besar merasa terancam seandinya tarif bawah diturunkan. Makanya, sebisa mungkin mereka akan merangkul asosiasi atau organisasi yang menentukan tarif taksi supaya tetap bertahan dengan tarif yang sekarang ini.
“Biasanya perusahaan yang modalnya kuat enggan bersaing sehat, nah melalui asosiasi yang berwenang mereka akan berusaha untuk mempertahankan eksistensi perusahaannya,” pungkas Girry.USU

Sumber: Rakyat Merdeka, 4 Februari 2009




This post first appeared on Forfairbiz, please read the originial post: here

Share the post

Biar Fair, Tarif Taksi Ikut Turun Juga Dong…

×

Subscribe to Forfairbiz

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×