Pukul satu lebih seperempat siang jadwal pendaratanmu. Riuh, sesak aku berdiri menjauh Dari kerumunan. Kupikir hari efektif bandara akan sepi nyatanya tetap saja penuh lautan manusia. Aku melihat kopermu sedang diperiksa petugas bandara. Kau melambaikan tangan tanpa rasa malu dilihat banyak orang dari kejauhan. Senyumku melebar melihat kucir ekor kudamu bergoyang-goyang. “Hai!” sapamu