Mendengarkan musik hampir menjadi kesukaan semua orang. Sulit rasanya menemukan orang yang tidak menyukai musik. Bagi kebanyakan orang, mendengarkan musik dapat menenangkan hati, mengembalikan mood, serta mengenang masa lalu.
Berbagai jenis musik yang didengar orang dengan kesukaan yang berbeda-beda. Begitupun cara mendengarkannya, ada yang suka mendengar dengan volume rendah ada juga yang suka volume keras. Ada yang suka mendengar di ruang terbuka dan tempat ramai, ada juga yang suka mendengar sendiri dengan alat yang dipasang di telinga agar dapat di dengar dengan jelas.
Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headset yang bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.
Paparan suara keras(lebih dari 110 desibel) bisa menghilangkan lapisan sel ini, dan mengganggu sinyal listrik. Akibatnya, saraf tidak lagi efisien bisa mengirimkan informasi dari telinga ke otak. Namun jika seseorang berhenti endengarkan musik keras menggunakan headphone, maka sel-sel ini akan berfungsi lagi seperti biasa. Artinya kehilangan pendengaran ini bisa bersifat sementara, dan berfugsi penuh kembali kata para peneliti.
Ada baiknya untuk memberikan jeda beberapa waktu supaya telinga kita bisa terbiasa kembali dengan keadaan default. Jika tidak, ketegangan telinga akibat musik keras akan terus berlangsung sehingga dapat menimbulkan kerusakan telinga permanen.
Jika hal ini kita anggap biasa dan tetap memakainya, lama-kelamaan kulit telinga akan lecet dan luka. Dalam keadaan lanjut luka ini akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada kenyatannya, tidak semua luka tersebut langsung mengering dan sembuh. Banyak kejadian, lecet tersebut kemudian mengalami infeksi sehingga membuat kulit liang telinga meradang.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Hal ini menyebabkan headset merupakan salah satu sarang dari tempat tinggal kuman dan juga bakteri. Saat memakai hedset terlalu lama, itu artinya kuman dan bakteri akan bebas masuk ke dalam tubuh anda melalui telinga. Hal inilah yang menyebabkan banyak sekali gangguan kesehatan, salah satunya dapat berupa peradangan pada telinga.
Berbagai jenis musik yang didengar orang dengan kesukaan yang berbeda-beda. Begitupun cara mendengarkannya, ada yang suka mendengar dengan volume rendah ada juga yang suka volume keras. Ada yang suka mendengar di ruang terbuka dan tempat ramai, ada juga yang suka mendengar sendiri dengan alat yang dipasang di telinga agar dapat di dengar dengan jelas.
Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headset yang bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.
Baca juga artikel : Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Mata
Jenis Headset
Headset sendiri mengacu kepada peralatan output suara atau speaker dalam bentuk kecil, yang bisa dibawa kemanapun, dan ditujukkan secara personal, yang langsung diletakkan pada telinga kita. Headset juga sering dikenal dengan istilah personal audio, karena memang sifatnya yang personal. Headset ada beberapa jenis, seperti :- Handsfree dengan microphones
- Headphone
- Earphone
- Earplug
- In – ear monitor
- Dan banyak lagi jenis – jenis dari headset.
Bahaya Memakai Headset Terlalu Lama
- Telinga seperti mati rasa
Paparan suara keras(lebih dari 110 desibel) bisa menghilangkan lapisan sel ini, dan mengganggu sinyal listrik. Akibatnya, saraf tidak lagi efisien bisa mengirimkan informasi dari telinga ke otak. Namun jika seseorang berhenti endengarkan musik keras menggunakan headphone, maka sel-sel ini akan berfungsi lagi seperti biasa. Artinya kehilangan pendengaran ini bisa bersifat sementara, dan berfugsi penuh kembali kata para peneliti.
- Gangguan Pendengaran
- Kehilangan Pendengaran di Usia Muda
Ada baiknya untuk memberikan jeda beberapa waktu supaya telinga kita bisa terbiasa kembali dengan keadaan default. Jika tidak, ketegangan telinga akibat musik keras akan terus berlangsung sehingga dapat menimbulkan kerusakan telinga permanen.
- Melukai kulit telinga
Jika hal ini kita anggap biasa dan tetap memakainya, lama-kelamaan kulit telinga akan lecet dan luka. Dalam keadaan lanjut luka ini akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada kenyatannya, tidak semua luka tersebut langsung mengering dan sembuh. Banyak kejadian, lecet tersebut kemudian mengalami infeksi sehingga membuat kulit liang telinga meradang.
- Ambang pendengaran
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
- Dapat menyebabkan kuman masuk melalui telinga
Hal ini menyebabkan headset merupakan salah satu sarang dari tempat tinggal kuman dan juga bakteri. Saat memakai hedset terlalu lama, itu artinya kuman dan bakteri akan bebas masuk ke dalam tubuh anda melalui telinga. Hal inilah yang menyebabkan banyak sekali gangguan kesehatan, salah satunya dapat berupa peradangan pada telinga.
- Kerja Otak Terganggu
- Menyebabkan tuli sesaat
- Telinga kelelahan
Tips aman menggunakan headset
Dengan kita mengetahui semua efek buruk dan bahaya menggunakan headset bagi kesehatan, kita bisa membuat diri kita sendiri lebih berhati-hati lagi untuk mengaplikasikan apapun dalam kehidupan sehari-hari. Nah, selanjutnya baca juga beberapa tips sederhana untuk melindungi telinga dari penggunaan perangkat ini :- Hindari menggunakan headset yang dimasukkan secara langsung ke saluran telinga kecil. Lebih baik menggunakan headset besar model lama, yang posisinya berada diluar daun telinga.
- Hindari bergantian headset dengan orang lain.
- Pastikan kamu mengganti penutup spon / karet headset kamu sebulan sekali. Namun Jika headset tidak memiliki bungkus spon, pastikan kamu rutin membersihkannya.
- Jangan gunakan headset ketika kamu mengendarai mobil, motor, naik kereta, atau bahkan berjalan – untuk menghindari kecelakaan.
- Jangan mendengarkan genre musik keras menggunakan headset.
- Jangan mendengarkan suara musik melebihi 90 desibel, apalagi hal itu menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.