Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Puma, Merek Olahraga Kelas Dunia yang Jadi Tandingan Adidas

Tags: puma sepatu dunia
Puma, Merek Olahraga Kelas Dunia yang Jadi Tandingan Adidas — Awal mula Puma sebagai merk sepatu atletik tak mungkin bisa lepas dari Dassler bersaudara, yaitu Rudolph Dassler yang nantinya menjadi pendiri merk Puma dan Adolf (Adi) Dassler sebagai pendiri merk Adidas. Yup, sebelum idealisme memisahkan mereka, duo Dassler sempat membuat usaha bersama memproduksi sandal dan sepatu outdoor. Tak lama kemudian, mereka mulai mengambil segmen sepatu atletik.

Duet Dassler bersaudara ini bahkan sempat berjaya selama Olimpiade 1928, saat sepatu atletiknya dipakai oleh hampir setengah partisipan atlet. Kejayaan semakin tak terbantahkan ketika sang bintang pemenang empat medali emas Olimpiade 1936, Jessie Owens, juga mengenakan sepatu Dassler bersaudara.

Gambar via pinterest.com

Perpisahan Dassler Bersaudara, Awal Lahirnya Puma


Kebersamaan Dassler bersaudara dalam berbisnis sepatu sejak 1924, akhirnya harus berakhir di tahun 1948. Meskipun terpisah, masing-masing dari mereka tetap melahirkan produk yang hebat dan punya rekam jejak mumpuni hingga saat ini. Rudolph Dassler membuka perusahaan baru bernama Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler atau yang saat ini dikenal dengan nama Puma.

Pada tahun yang sama, Puma langsung bergegas membuat produk pertamanya berupa sepatu sepak bola bernama ATOM. Beberapa anggota tim nasional Jerman Barat memakai sepatu tersebut dalam pertandingan sepak bola pasca perang pertama melawan Swiss pada tahun 1950. Atlet sepak bola kenamaan Jerman Barat, Herbert Burdenski, turut mengenakan sepatu Puma kala menjadi pencetak gol kemenangan.

Puas dengan karya pertamanya, Puma kembali berinovasi membuat karya baru bernama Super Atom pada tahun 1952. Sepatu bola yang merupakan edisi lanjutan dari seri Atom ini lebih canggih karena sudah dilengkapi pul sepatu yang bisa dilepas layaknya sekrup. Teknologi ini mencatatkan Puma sebagai pelopor sepatu berteknologi pertama di dunia sepak bola. Selanjutnya, di tahun 1953, Puma melakukan pembaruan dengan bersiap merilis seri baru, yaitu Puma Brasil.

Tahun berikutnya, yaitu 1954 rentetan prestasi Puma terus berlanjut. Di Bulan Mei 1954, Tim Bundesliga Liga Jerman, Hanover 96, memenangkan trofi liga setelah melalui pertandingan terakhir mereka melawan FC Kaiserslautern. Saat itu, mayoritas pemain Hanover 96 mengenakan seri PUMA BRASIL yang belum lama rilis di publik. Di cabang atletik, Heinz Futterer memecahkan rekor dunia lari 100 meter di Yokohama, Jepang dengan mengenakan sepatu Puma.

Rudolf Dassler, Gambar via: n/a

Puma Dikenakan Banyak Atlet Kelas Dunia


Di tahun 1962, legenda sepak bola dunia, Pele, bersama timnas Brazil untuk kedua kalinya memenangkan Piala Dunia di Chile. Dan lagi-lagi, sepatu bola Puma turut berperan serta menjadi sepatu bola Pele. Di tahun 1964, tepatnya pada perhelatan Olympic Games di Tokyo, atlet-atlet seperti Gaston Roelants asal Belgia, Mary Rand asal Inggris, dan Abebe Bikila asal Ethiopia memenangkan medali emas dengan mengenakan sepatu Puma.

Dua tahun berselang di tahun 1966, legenda sepak bola asal Potugal, Eusebio, menggegerkan dunia saat menjadi top scorer Piala Dunia di Inggris. Performa fantastis Eusebio tak lepas dari sepatu Puma yang dikenakannya.

Tahun berikutnya, yaitu 1967, Puma melakukan reformasi dengan memodifikasi desain logo merknya yang dibuat oleh Lutz Backes, seorang kartunis dari Nuremberg. Perubahan logo kucing puma melompat hingga saat ini tetap menjadi pakem logo brand Puma. Terhitung, beredarnya logo baru Puma mulai meluaskan bisnisnya tidak hanya terpaku pada produk sepatu, melainkan pakaian olahraga, mulai dari apparel hingga tas.

Di tahun 1970, legenda sepakbola asal Brazil, Pele, mengenakan sepatu bola seri Puma King dan membantu membawa Brazil memenangkan titel Piala Dunia ketiganya. Tiga puluh tahun setelah kemenangan tersebut, Pele secara resmi dihormati sebagai “Footbal Player of the Century”. Puma King keluaran tahun 1970 hadir dengan struktur datar yang revolusioner dan lebih ringan. Desain baru pada keluaran pertama Puma King ternyata menggunakan kulit kangguru untuk menambah kelembutan dan kenyamanan saat mengunakannya.

Pele, Gambar via: n/a

Lesatan Puma sebagai merk sepatu terus berkembang baik dengan mengenalkan beberapa produknya. Di antaranya inovasi sol vulkanisir pada keluaran sepatu sepak bola, sol khusus pada sepatu lari dalam rangka meningkatkan gerak alami, sepatu atletik dengan velcro, hingga sistem Puma Disc sebagai pengganti tali dengan kabel.

Kempemimpinan Rudolph berjalan sampai tahun 1974, kemudian anaknya, Armin diangkat menjadi CEO. Tahun-tahun pun berlalu, di bawah kendali Rudolp, Puma akhirnya go public pada tahun 1986. Puma akhirnya menjelma menjadi produsen berbagai produk olahraga, mulai dari sepatu, pakaian, dan aksesoris.

Di tahun 1974, nama Puma kembali mejadi sorotan. Kala legenda sepak bola dunia asal Belanda, yaitu Johan Cruyff yang mengenakan sepatu bola Puma, berhasil memenangkan “European Footballer of The Year” atau penghargaan pemain sepak bola terbaik Eropa untuk kedua kalinya di ajang Piala Dunia Jerman.

Lima tahun berselang, yaitu 1979, Puma memodifikasi lagi logo mereka. Kucing Puma pada logo brand mereka kini didesain melompati tulisan Puma itu sendiri. Penyempurnaan logo pada Puma ini, tetap bertahan hingga kini dan menjadi logo solid mereka.

Puma dan Olahraga: Dari Sepak Bola dan Booming Tenis, Hingga Dribel Ajaib Maradona di Piala Dunia


Piala Dunia selalu banyak mencuri perhatian. Dan seperti biasa, Puma tak mungkin melewatkan perhelatan akbar yang monumental tersebut begitu saja tanpa sebuah gebrakan. Lewat seri terbaru mereka, yaitu Puma Torero, untuk pertama kalinya dikenakan legenda sepak bola dunia lainnya, yaitu Diego Armando Maradona di tahun 1982.

Kiprah Puma juga tak sebatas sepak bola saja, nih. Di tahun 1984, atlet Evelyn Ashford yang memenangkan dua medali emas turut mengenakan Puma pada saat perhelatan Olympic Games di Los Angeles, Amerika Serikat. Kala itu, atlet-atlet Jerman emang sudah di-endorse oleh sepatu Puma.

Secara global, tahun 80-an bisa dibilang olahraga tenis sedang booming-booming-nya, nih. Kalau di antara kalian ada yang ingat atlet legendaris tenis kala itu, seperti Boris Becker dan Martina Navratilova. Nah, mereka sama-sama di-endorse oleh Puma.

Boris meraih puncak kariernya bersama Puma. Salah satunya lewat kemenangan monumental di Kejuaraan Wimbeldon pada tahun 1985 sekaligus sebagai pemain termuda dari Jerman berusia 17 tahun. Martina Navratilova sendiri juga meraih sukses bersama Puma sebagai atlet tenis putri nomor satu dunia.

Kembali lagi di dunia sepak bola, lagi-lagi Puma berhasil mengecap manisnya sejarah perjalanannya. Kala itu di Piala Dunia 1986, Maradona bersama sepatu Puma King-nya membuat penonton di seluruh dunia terhenyak dengan aksi dribel mengagumkan. Hanya membutuhkan 11 sentuhan, Maradona tanpa ampun melewati enam pemain lawan sekaligus dan berhasil mencetak gol kedua pada pertandingan perempat final Piala Dunia Meksiko saat melawan Timnas Inggris.

Gol tersebut pun akhirnya dinobatkan sebagai gol terhebat abad ini. Lewat torehan prestasi cemerlangnya bersama Puma, Maradona menyabet perhargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik dan membawa Timnas Argentina memenangkan title juara Piala Dunia keduanya di Meksiko.





Baca juga: Adidas, Sepatu yang Terkenal dengan Tiga Garis dan Segala Kisahnya di Industri Fashion

Modernisasi Puma Menuju Era Mileinium


Di tahun 1990, giliran legenda sepak bola Jerman Lothar Matthaus yang merasakan kemenangan Piala Dunia di Italia dengan mengenakan Puma King. Kapten Timnas Jerman era 90-an itu pun mendapatkan penghargaan “European Footbaler of the Year” (Pemain Terbaik Eropa), “World Footballer of the Year” (Pemain Terbaik Dunia), dan "World Athlete”.

Inovasi terus dilakukan oleh Puma menjelang pergantian tahun menuju milenium baru, di tahun 1998. Puma mengolaborasikan dunia olahraga dan fesyen dengan menggandeng desainer papan atas, Jil Sander. Dari kerja sama tersebut, lahir generasi baru atau lifestyle version dari Puma King dan seri sepatu lari bernama “Easy Rider” yang dibuat untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat.

Di tahun yang sama, Puma kembali berjaya di dunia tenis dengan bergabungnya atlet tenis Serena Williams. Di tahun berikutnya, dia memenangkan gelar juara Turnamen Grand Slam pertamanya, juara Wimbeldon, dan berhasil menduduki peringkat pertama dunia pertama kali dalam perjalanann kariernya.

Puma yang saat itu juga fokus dengan produk fesyen kembali mengeluarkan seri terbaru “Mostro”. Mostro memikat hati para konsumen karena sukses menggabungkan nuansa olahraga dan gaya hidup dalam desainnya, ditambah lagi penambahan velcro yang membuatnya lebih simple dan mudah digunakan. Mostro pun menjadi sepatu yang semakin ngetren di dunia dan ikonik, saat aktris sekaligus penyanyi Madonna memakai selama turnya.

Gambar via hypebeast.com

Jenis sepatu olahraga keluaran lama Puma yang juga ikut mendulang sukses sebagai sepatu fesyen adalah Puma Speedcat. Jenis sepatu yang awalnya didesain untuk ajang Formula One dan juga kejuaraan balap motor ini sebenarnya pertama kali ada di tahun 1998 yang dilengkapi kemampuan anti-api untuk para pengemudi F1. Di 2001, Speedcat kemudian lahir lagi dengan versi yang lebih santai untuk memenuhi kebutuhan fesyen masyarakat.

Di era mienial, Puma tetap berkontribusi dalam dunia sepak bola. Tercatat, mulai dari seri Puma Cellerator yang dikenakan oleh El Hadji Diouf dan pemain fenomenal Korea, Ahn Jung Hwan, di Piala Dunia 2002 di Korea/Jepang. Puncaknya, untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan, Puma mensponsori Timnas yang menjadi jawara Piala Dunia. Italia berhasil meraih title juara Piala Dunia 2006 di Jerman, setelah berhasil menghempaskan Timnas Prancis lewat laga penuh dramatis yang berlanjut hingga adu penalti.

Terus berkembang dan tak ingin santai begitu saja dengan banyak pencapaian sempurnanya. Puma terus berinovasi dengan berkolaborasi dengan desainer papan atas, salah satunya Alexander McQueen dan Hussein Chalayan. Perluasan ekspansi produk Puma untuk cabang olahraga otomotif meliputi sepatu co-branding dengan pimpinan industri Ferrari dan Ducati.

Di cabang olahraga lari, Puma kembali memberi kontribusi melalui pelari kelas dunia di era milenial, yaitu Usain Bolt yang menjadi brand ambassador Puma. Di tahun 2009, pemain berjulukan Usain “Lightning” Bolt memecahkan rekor dunia lari sprint 100 m dengan waktu menakjubkan, yaitu selama 9, 58 detik dalam Kejuaraaan Atletik Dunia di Berlin.

Bergabungnya Usain Bolt dalam keluarga Puma semakin mengukuhkan Puma sebagai salah satu produsen sepatu olahraga bertaraf dunia. Saat ini pun, Puma menjadi salah satu merk yang terkenal fokus kepada produk-produk running sneakers yang berteknologi atau biasa disebut image technologically advanced running sneakers.

Dengan mendiversifikasi produknya sebagai running sneakers, bukan berarti Puma meninggalkan kejayaan model Puma di masa lalu. Puma tetap menyediakan ruang nostalgia bagi para pecinta Puma edisi lama dengan merilis ulang edisi klasik mereka. Sebut saja The Puma Suede, Basket, Easy Rider, Roma, dan lainnya yang sudah memiliki banyak varian warna, pola, dan bahan. (Reza Andrian)





Artikel Menarik:
  • Perjalanan New Balance, Dari Sekadar Ikon Sepatu Lari Hingga Jadi Tren Fashion Masa Kini
  • 10 Tips Fashion OOTD Agar Foto Instagram Kamu Makin Kece dan Kekinian
  • Kisah Unik di Balik Sepatu Converse All Star Chuck Taylor yang Sangat Legendaris
  • 5 Tips dan Cara Memilih High Heels yang Tepat
  • Rekam Jejak Sepatu Vans, Sneakers Anti-Mainstream yang Digandrungi Hingga Masa Kini
  • Model-model Sepatu Sneakers yang Lagi Trending dan Pas Banget Buat Kamu
  • 10 Merk Sepatu Branded Favorit Anak Muda dan Dewasa
  • 10 Sepatu Sneakers Paling Ikonik Sepanjang Masa
  • Cikal Bakal Sepatu Sneakers Adidas Originals Stan Smith
  • 10+ Akun Instagram Populer Buat Penggila Sepatu Sneakers


This post first appeared on BiteBrands | Situs Komunikasi Pemasaran Terkini | Referensi Logo Merek Perusahaan, please read the originial post: here

Share the post

Puma, Merek Olahraga Kelas Dunia yang Jadi Tandingan Adidas

×

Subscribe to Bitebrands | Situs Komunikasi Pemasaran Terkini | Referensi Logo Merek Perusahaan

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×