Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

'Pemanen Hujan' Menang Rp900 Juta

INILAH.COM, Jakarta – BP Agrawal, pendiri Sustainable Innovations memenangkan hadiah US$100 ribu (Rp 900 juta) penghargaan Lemelson-MIT Award dalam upayanya sebagai 'pemanen hujan'.

Penghargaan tersebut diberikan kepada individu yang memberikan pengabdian menyeluruh dalam upaya meningkatkan kehidupan orang lain melalui sains atau inovasi rekayasa teknik, bukan untuk satu penemuan khusus.

Agrawal telah mendapatkan pencapaian dalam beberapa bidang. Dia memulai dengan bekerja di korporasi besar seperti Hughes, ITT, GTE, General Dynamics dan Vecna Technologies dengan membawa teknologi yang telah dipatenkan ke pasar.

Selama masa tugas korporatnya, dia mematenkan sebuah teknologi prosesing voice satu bit yang memungkinkan voice melalui satelit dan modem.

Dia juga adalah editor di IEEE Transactions on Signal Processing and on Communications dan pengevaluasi aplikasi program riset inovasi bisnis skala kecil untuk National Science Foundation.

Lalu Agrawal pindah ke dunia nonprofit untuk menjadi ‘pembuat hujan’ bagi mereka yang memerlukannya.

Dia mendirikan Sustainable Innovations pada tahun 2007, sebuah organisasi nirlaba yang membantu entrepreneur teknologi membangun proyek mandiri berkelanjutan yang bisa menolong negara berkembang.

Organisasi tersebut menjadi partner, pencari modal dan membimbing pembangunan proyek dan manajemen, termasuk pemasaran.

Organisasi Agrawal telah memasukkan sebuah proposal pada pemerintah India untuk memasang sistem panen air hujan skala besar.

Aakash Ganga yang berarti ‘Sungai dari Langit’, mengumpulkan air hujan dari atap rumah tiap individu dan menyalurkan dalam pipa ke dalam tempat penampungan buatan manusia yang bisa diakses saat musim kekeringan terjadi.

Rencana bisnis melibatkan penduduk di sekitarnya dengan menyewakan atap mereka untuk mengumpulkan air untuk mereka sendiri dan mengirim sisanya ke tangki umum desa. Sebanyak 70% air digunakan oleh rumah tangga individu atau dijual. Sisanya untuk mendukung pertanian lokal.

Teknologi tersebut sukses diterapkan untuk 10 ribu penduduk di berbagai wilayah kering di India, yang juga terjadi di tanah kelahiran Agrawal.

Agrawal yang menjadi petani desa kecil di India, memiliki gelar dari Birla Institute of Technology and Science di India, program Ph.D dari University of South Florida dan melengkapi program MBA ekskutifnya di MIT Sloan School of Management.[ito]



This post first appeared on Update News, please read the originial post: here

Share the post

'Pemanen Hujan' Menang Rp900 Juta

×

Subscribe to Update News

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×