Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Hakekat Makna Dan Tujuan Pernikahan

Dailykirukkal - Hakekat Makna Dan Tujuan Pernikahan, Suami istri adalah amanah Allah, dalam arti tanggung jawab yang diberikan Allah kepada masing-masing pihak. Kedua belah pihak harus memiliki komitmen yang kuat atas hak dan kewajiban masing-masing sesuai ketentuan Allah, serta menyadari implikasi dan konsekuensidari apa yang mereka lakukan. Akad nikah adalah perjanjian suci, oleh Al-Qur'an disebut mitsaaqan Ghalizha artinya perjanjian berat atau perjanjian kokoh. Tentu istilah ini mengandung maksud sebagai suatu peringatan bahwa perjanjian ini harus dipegang teguh, jangan dianggap main-main, tidak boleh dikhianati oleh kedua belah pihak suami isteri. Kata-kata perjanjian ini sangat ringan dalam pengucapan, tetapi sangat berat konsekuensinya dan tanggung jawabnya.


Arti Sebuah Pernikahan


Kalimat Ijab Kabul dalam pelaksanaan akad nikah mengandung makna serah terima tanggung jawab amanah Allah, sebagaimana pesan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu hadits beliau, yang artinya sebagai berikut : "Bertaqwalah kalian kepada Allah dalam urusan wanita, karena sesungguhnya kalian mengambilnya dengan amanah Allah". Amanah sekurang-kurangnya memiliki 3 pengertian yaitu: (1). Titipan, (2). Tanggungjawab, dan (3). Kepatuhan kepada hukum Allah.

Istri adalah titipan Allah kepada suami, dan suami adalah titipan Allah kepada istri, yang harus dijaga sesuai kehendak kita yang dititipi, sebagaimana tukang parkir yang dititipi kendaraan oleh pemiliknya. Dia harus menjaga sesuai keinginan pemilik kendaraan, dan apabila pemiliknya mau mengambil dia harus ikhlas menyerahkannya. Suami Istri adalah amanah Allah, dalam arti tanggungjawab yang diberikan Allah kepada masing-masing pihak. Kedua belah pihak harus memiliki komitmen yang kuat atas hak dan kewajiban masing-masing sesuai ketentuan Allah, serta menyadari implikasi dan konsekuensi dari apa yang mereka lakukan. Kasus-kasus buruk dalam keluarga pada umumnya terjadi bersumber dari di abaikannya amanah ini.

Tujuan pernikahan dalam pandangan islam adalah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah yang artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram bersamanya, dan dijadikannya di antara kamu berdua perasaan cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS.Ar-Ruum:21).
Berdasarkan ayat tersebut, tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk membentuk keluarga yang sakinah, yaitu keluarga yang bahagia dan sejahtera lahir batin. Sebagai perekat antara suami istri itu, Allah karuniakan mawaddah (perasaan cinta) dan rahmah (perasaan kasih sayang).

Mawaddah dan rahmah ini adalah sesuatu yang sangat ideal. Artinya sungguh indah dan betapa bagahiannya jika pasangan suami istri itu diikat dengan mawaddah dalam bahasa arab mempunyai arti kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak  buruk. Jadi cinta mawaddah adalah cinta yang menggelora, mendalam, luas dan bersih dari pikiran dan kehendak buruk. Sedangkan rahmah dalam hal ini mengandung pengertian kasih sayang, dimana masing-masing pasangan dari segala hal yang tidak disukainya. Keluarga yang mampu megoptimalkan Mawaddah dan rahmah inilah yang bisa merasakan rumah tangga bagaikan sorga, yang oleh Rasulullah beliau sebutkan "Baiti Jannati" Sesuatu yang sangat ideal itu biasanya jarang terjadi. Akan tetapi Allah Maha Adil dan Bijaksana, terutama bagi para pasangan pengantin lama, seandainya mawaddah (cinta) tidak lagi bergelora, masih ada rahmah (kasih sayang), sehingga menjadi perekat ketentraman dan keutuhan rumah tangga, bahkan mampu melahirkan generasi yang terpuji.

Dalam menjaga keharmonisan rumah tangga, Allah SWT membuat perumpamaan yang indah tentang suami istri, sebagaimana firmannya yang artinya: "Mereka (para istri) itu menjadi pakaian bagi kalian (para suami), dan kalian (para suami) menjadi pakaian bagi mereka (para istri)."(QS.Al-Baqarah:187)
Perumpamaan Allah ini mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat luas dan mendalam. Dilihat dari fungsi pakaian, sekurang-kurangnya ada 3 fungsi, dan suami istri pun harus berfungsi sebagaimana fungsi pakaian ini, yaitu:
  • Sebagai Penutup Aib
    Pakaian berfungsi sebagai penutup aurat. Aurat adalah suatu yang membuat kita malu bila dilihat atau diketahui orang lain. Begitulah hendaknya istri atau suami, harus mampu berfungsi untuk menutup aurat, "aib atau kelemahan pasangannya. Jangan sampai terjadi sebaliknya, ada istri yang membuka aib suaminya kepada teman-temannya bahkan melalui infotaimen", dan di balas lagi oleh suaminya. Sungguh sangat menyimpang dari fungsi suami-istri yang diajarkan Al-Qur'an.
  • Sebagai Penghangat Dan Penyejuk
    Di saat cuaca dingin pakaian berfungsi menghangatkan tubuh kita, sebaliknya disaat kita kena panas terik matahari maka pakaianlah yang membuat kita sejuk tidak terbakar. Begitu juga rumah tangga, ada saat keadaan dingin, sepi dan terasa jenuh tak bergairah, pasangan yang baik adalah yang mampu membuat suasana hangat, bergairah dan bersemangat. Pada saat pasangannya terbakar emosi, gerah dengan masalah pekerjaan di kantor atau masalah lainnya, maka fungsi pasangan adalah menyejukkan, mendinginkan suasana. Sebagaimana istri Abu Lahab yang ceritanya di abaikan dalam Al-Qur'an, mendorong suaminya untuk melakukkan kejahatan terhadap Rasulullah, sehingga terkenal sebagai Sang Pembawa Kayu Bakar (Wamraatuhu Hammaalatal-khatab). Semakin menjadi-jadilah kejahatan suaminya.
  • Sebagai Hiasan
    Pakaian berfungsi sebagai hiasan bagi kita. Dengan pakaian kita bertambah cantik dan tampan. jadi dalam hal ini pakaian mempunyai nilai tambah. Begitu seharusnya pasangan suami istri. Suami harus menjadi nilai tambahan bagi istrinya, begitu pula sebaliknya, kehadiran istri harus melengkapi kekurangan suaminya, memberi nilai tambah bagi suaminya.
Baca Juga : Membahas Tentang Pernikahan Dini

Sekian Makna dan Tujuan Pernikahan, mudah mudahan kita semua dapat mengambil pelajaran dari perumpamaan Allah yang sangat indah melalui ayat-ayatnya di dalam Al-Qur'an, sehingga kita semua dapat mewujudkan keluarga Sakinah Mawaddah wa-Rahmah. Amin.


This post first appeared on Daily Kirukkal, please read the originial post: here

Share the post

Hakekat Makna Dan Tujuan Pernikahan

×

Subscribe to Daily Kirukkal

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×