Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Perang yang lucu di atas kapal pesiar Fujimaru

Kalau dilihat dari tahun produksi dan tayang nya, Movielitas masih pada jaman sekolah waktu itu. Yang bisa Movielitas ingat kala itu, Film ini jadi perbincangan di antar pertemanan, sudah pasti karena unsur "komedi seksi" nya. Setelah sekian tahun, baru bisa mendapat kesempatan menonton film ini di saluran Netflix. 

Pilihan jatuh sudah pastinya karena faktor Jackie Chan. Tapi entah mungkin karena faktor teknologi atau memang karena based on comic, film ini terasa "garing". Jika dibandingkan dengan karya aksi-komedi Jackie Chan era modern, kualitas sinematografinya jelas berbeda. Alur ceritanya disini juga kaku, mungkin jatuhnya genre komedi slapstik. Setiap scene seperti dipaksakan harus ada unsur komedi. Mirip komik.

Mengikuti jalan cerita serta memahami konflik film, sangat mudah. Ringan. Tidak perlu berpikir berat mencerna petualangan seksi karakter Ryo Saeba. Di jaman 90an mungkin film City Hunter ini bisa jadi box office, tapi mungkin karena perkembangan jaman, teknologi, dan selera, untuk jaman sekarang akhirnya dibuatkan versi Sweet Korean Pop.

Satu hal yang tidak berbeda, yaitu aksi laga. Meski porsi tampilan aksi laga yang menarik tidak terlalu besar, tapi memang gaya laga Jackie Chan tidak bisa diubah. Bagi Movielitas, tetap unik dan menarik sampai kapanpun.

Overall, film laga klasik ini cocok ditonton sebagai koleksi penggemar Jackie Chan. Sebagai hiburan ringan-ringan saja, juga masuk.

City Hunter (1993) - 5/10





This post first appeared on Jurnal Film, please read the originial post: here

Share the post

Perang yang lucu di atas kapal pesiar Fujimaru

×

Subscribe to Jurnal Film

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×