Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sebuah Perjalanan

Karena mental dan mood serta energi yang berantakan, kegiatan menonton film sedang terganggu. Di sela lelah, mencoba merangkai nada meskipun aslinya buta nada. Biarpun tak terdengar indah tapi hati tak meresah. Dengan alat seadanya jadilah single instrumental digital untuk kesekian kalinya. Dan kali ini diberi judul Journey.


Latar belakang memilih judul Journey untuk menggambarkan sebuah Perjalanan Hidup yang sangat flat dan simple, bahkan mungkin membosankan. Durasi musik menggambarkan perjalanan hidup yang entah sampai dimana titik akhir-nya. Perjalanan hidup yang telah dilalui ada beberapa kelokan yang mungkin terdengar sumbang atau bahkan tidak menarik tergambar lewat progesi chord. Naik turun nada yang flat dan berulang-ulang hingga menjemukan menggambarkan hidup yang dijalani, suka duka ceria menangis histeris frustasi, waktu kemarin dan hari ini. Nothing special.  

Dari komposisi susunan nada nya pun sangat too simple. Diulang-ulang. Progresi chord nya juga pakem dan bukan chord seventh ala jazz, lofi atau genre lainnya. Menggunakan 128 bpm yang konon sejajar dengan detak jantung manusia, katanya. Atmosfir musik-nya dibuat se-happy song mungkin. A song to make dancing, biar tidak kelihatan terlalu dark atau terlalu dibuat sendu.

Dari pemilihan cover. Sengaja memilih warna yang cerah, biar tidak kelihatan sok sendu atau sok melankolis dramatis. Cerah. A Unreal Happy Life

** Sudah tersedia di Spotify, IG Reel, TikTok, Youtube, Joox, Tidal, dan penyedia layanan lainnya. **

Bagi yang merasa "lelah" bosan capek, tetap semangat dalam journey hidup masig-masing. Seperti kata Bang Iwan dan Franky di Orang Pinggiran, "..memandang langit, langit tak peduli. Karena esok pasti kembali."



This post first appeared on Jurnal Film, please read the originial post: here

Share the post

Sebuah Perjalanan

×

Subscribe to Jurnal Film

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×