Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Morgan ingin ke danau

Setelah menyaksikan film garapan perdana sutradara Luke Scott ini, mengingatkan Movielitas pada gaya film Hanna. Hanya saja untuk gender Morgan disini kurang jelas. Fisik dan nama mengarah ke remaja pria, tapi rambut dan pemerannya adalah wanita. Entah.

Movielitas teringat pada karakter Hanna, yang juga di plot sebagai "mesin" dengan skill combat di atas manusia biasa. Bedanya konflik Hanna lebih terurai dengan jelas dan atraktif dengan laga,musik,sinematografi,sekaligus drama. Untuk di Morgan Ini, penyebab konflik-nya hanya sebatas kejadian tak diduga yang mengakibatkan seorang terluka parah. Tujuan dan alasan "diciptakannya" Morgan ini yang terasa lemah.

Bahkan, secara sederhana jika digambarkan plot-nya, intinya hanya "mematikan" Morgan. Penjabarannya terlalu bertele-tele dan kurang menarik.

Keseluruhan, biasa saja dan belum ada yang istimewa.

Morgan (2016) - 6/10


This post first appeared on Jurnal Film, please read the originial post: here

Share the post

Morgan ingin ke danau

×

Subscribe to Jurnal Film

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×