Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pengalaman Umroh (Intip Sebelum Berangkat!)

PENGALAMAN SPIRITUAL


Banyak para jamaah baik umroh maupun haji mendengar berbagai pengalaman dari kerabat atau teman yang telah sebelumnya menunaikan ibadah tersebut. Pengalaman tersebut dapat berupa pengalaman spiritual maupun pengalaman lain seperti dapat mengenal adat istiadat serta kebiasaan warga negara Arab atau bangsa lain yang ditemui. Demikian pula dengan kondisi kota Mekkah dan Madinah. Sedikit banyak pengalaman tersebut dapat berguna bagi para calon jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh dan haji.

Berikut ini adalah cuplikan atau rangkuman dari beragam pengalaman selama menunaikan ibadah di tanah suci. Semoga bermanfaat.

1. Dilarangi  Berkata dan Berbuat yang Tidak Sopan

Salah satu larangan saat berihram baik saat umroh maupun saat melakukan ibadah haji adalah dengan tidak mengeluarkan kata-kata yang buruk atau berbuat yang tidak sopan selama berada di Tanah Suci.

Karena itu sedapat mungkin kita menahan diri untuk tidak berucap bahkan dalam hati hal-hal yang tidak baik yang biasanya menjurus pada riya’ (pamer) atau sombong. Perbanyaklah membaca istighfar baik dalam hati maupun di lisan para jamaah dan mengalihkan perhatian pada hal lain bila terbersit dalam hati ingin mengomentari orang lain apalagi menggibah (menggosip) dengan jamaah lain. Bahkan ada jamaah yang bercanda, bahwa hal yang kita akan dapat selama di Tanah Suci tergantung “amal ibadah dan perbuatan”.

Salah satu keyakinan orang-orang adalah, apabila kita mengucapkan kata-kata yang tidak baik atau berbuat yang tidak baik selama di Tanah Suci, seketika itu juga orang yang bersangkutan akan menerima balasan dari Allah SWT. Mitos seperti ini banyak dipercaya oleh banyak orang dan beberapa kali sempat dialami oleh para jamaah dari Indonesia.

Seperti misalnya pengalaman seorang jamaah yang sebenarnya telah sering bepergian umroh dengan yakinnya dia berkata bahwa dia tidak akan pernah tersesat selama di Tanah Suci. Tak lama kemudian, Allah membalasnya dengan membuat dirinya tersesat dan berputar-putar di sekitar Masjidil Haram untuk mencari hotel tempat yang menginap, padahal letaknya tidak jauh dari situ.




2. Dibutakan dan Disesatkan (Salah Arah Kiblat)

http://ardisfamily.blogspot.co.id/2011/05/catatan-umroh-6-mereka-yang-dibutakan.html



Pengalaman unik yang pernah dialami oleh jamaah umroh adalah, salah menghadap arah kiblat. Ini sungguh aneh dan bahkan di luar nalar, bagaimana mungkin seorang yang sedang berada di dalam masjid, tidak dapat melihat dan menemukan arah kiblat yang benar.

Mereka meraba-raba tembok, pagar masjid, pintu masjid dan bahkan menciumnya. Mereka seolah-olah ‘dibutakan dan disesatkan’.


3. Mendapat Teguran dan Peringatan dari Allah (Penglihatan Dikaburkan)

Beberapa jamaah juga pernah dicoba dengan hilangnya uang atau dompet mereka, padahal mereka telah menyimpannya dengan baik.

Seperti cerita yang disampaikan oleh seorang jamaah yang kehilangan uang living cost  sebesar 1500 real. Saat itu dia baru saja mengganti tali tas paspor dan uang tersebut berada di dalam tas tersebut. Namun akhirnya dapat kembali ditemukan setelah melakukan sholat malam dan berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT. Ternyata usai berdoa dan jamaah tersebut membuka kembali dompetnya, uang 1500 real tersebut ada di dalamnya.




Pengalaman tersebut merupakan teguran dan peringatan yang telah Allah berikan kepadanya, sehingga dia yakin, di balik ujian yang ia terima juga ada kemudahan sepanjang kita mau berdoa dan bertaubat kepada-Nya.

http://bangs1970.blogspot.co.id/2013/02/pengalaman-haji-mata-dikaburkan-allah.html


PENGALAMAN MENGENAL TRADISI WARGA ARAB SAUDI DAN SEKITARNYA


1. Sedekah dan Bagi-bagi Makanan

Di kota Madinah  dan Mekkah, banyak orang Turki dan penduduk setempat sangat suka membagi-bagi makanan, baik permen, coklat, dan kurma.  Bahkan saat bulan Ramadhan, banyak sekali disediakan makanan untuk buka puasa gratis di masjid yang disediakan oleh penduduk setempat. Jamaah dari berbagai negara termasuk penduduk setempat dapat duduk bersama menikmati makanan dan minuman tersebut.



http://www.antaranews.com/berita/399037/mencicipi-nasi-sedekah-pengusaha-arab

Majjanan, fi sabilillah, halal…. halal…. Kata-kata tersebut sering diucapkan bila mereka bersedekah atau menawarkan pemberian kepada jamaah haji dan umroh di Mekkah.

Kata Majjanan berarti gratis dalam bahasa Arab. Makanan yang dibagikan pun bervariasi, biasanya berupa roti, sale, dan keju atau  buah, juice dan air mineral.  Ada juga nasi briyani dengan lauk ayam/daging. Para pemberi sedekah tersebut sering datang dengan membawa mobil, membuka kacanya dan meneriakkan kata-kata Majjanan. Mereka seringkali berhenti di dekat masjid. Bagi jamaah yang mengerti, mereka langsung akan antri dan menerima apapun pemberian mereka, hitung-hitung dapat makan gratis :) Namun meskipun gratis, Anda harus tetap antri dan tidak berebut, karena pemberi sedekah tersebut akan pergi bila ada yang berebut.

Bila kita ingin bersedekah dengan penduduk setempat, kita pun dapat  memberikan makanan atau uang kepada petugas pembersih masjid atau cleaning service yang bekerja membersihkan masjid.

Sumber : http://bangs1970.blogspot.co.id/2013/02


2. Membawa Balita Saat Sholat Berjamaah di Masjid




Pengalaman unik lainnya, adalah kita jamaah umroh wanita membawa anak-anak mereka ke dalam Masjidil Haram. Di Jeddah, Madinah dan Makkah banyak jamaah dari negara lain yang membawa serta anak-anak kecil bahkan balita mereka dan mereka biasanya diletakkan di shaf terpisah, ada yang berbentuk persegi yang dikelilingi oleh pembatas dari kayu.

Kalau di Indonesia balita tersebut pasti dibawa sholat di samping jamaah dan akan membuat keributan. Pada pembatas tersebut diberi tulisan “tidak boleh” membawa anak-anak.”, sehingga pada saat pelaksanaan sholat, suasana cukup hening yang terdengar hanya suara imam melalui speaker dan sesekali suara tangis para balita di shaf paling belakang.


3. Kota yang Ramah Lingkungan




Di berbagai sudut kota Mekkah, kita dapat menjumpai burung merpati  yang jumlah ratusan. Keunikannya, seluruh burung merpati tersebut memiliki corak bulu yang sama, padahal di tempat lain coraknya bisa berbeda-beda antara burung yang satu dengan burung yang lain. Dan tak satupun dari burung tersebut yang hinggap di atas Ka’bah.

Para jamaah sering memanfaatkan waktu dengan memberi makan mereka. Setiap kita menyebar butiran gandum, puluhan burung merpati akan terbang turun dan memakannya. Setelah itu mereka akan terbang lagi. Tidak hanya merpati, namun di Mekkah juga didapati burung elang yang hinggap di gedung-gedung tinggi bahkan ratusan belalang gurun berwarna coklat akan hinggap di dekat lampu-lampu masjid yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Mekkah adalah kota yang ramah dengan binatang dan penduduk setempat pun tidak pernah memburu atau mengusir mereka.

https://abisyakir.wordpress.com/2010/11/22


4. Bis Kota di Mekkah Seperti Bis Tingkat




Untuk sarana transportasi antar kota baik dari Madinah ke Mekkah atau sebaliknya, digunakan alat trasnportasi bis. Tarif yang berlaku antar kota biasanya sekitar 50 real atau setara dengan 140 ribu rupiah. Bentuk bis sangat unik, karena tinggi seolah-olah bisnya bertingkat padahal tidak, mungkin karena orang Arab banyak yang berbadan tinggi.

Selain transportasi bis, di Arab juga ada mobil carteran namun dengan trarif lebih mahal, antara 450 – 500 real (bandingkan bis yang hanya 50 real).

Sumber http://syarifarbi.blogspot.co.id/2012/09/seri-umrah-transportasi-umum-makkah_21.html


5. Mengkavling Lantai Masjidil Haram




Bila para jamaah hendak berumroh pada bulan Ramadhan dan berniat melakukan i’tikaf, sebaiknya berangkat sesudah Ashar. Pada 10 hari terakhir Masjidil Haram dipenuhi oleh orang-orang yang i`tikaf (tinggal di masjid) sepanjang hari bahkan hingga malam. Mereka akan menempati setiap jengkal lantai bagaikan mengkavling tanah untuk tempat tinggal, sehingga bagi mereka yang terlambat datang ke masjid atau tidak berniat i`tikaf sepanjang hari akan kesulitan menemukan tempat sehingga banyak pula yang terpaksa harus menunaikan sholat di luar Masjidil Haram.

Sholat tarawih diawali setelah sholat Isya hingga pukul 11 malam sehingga para jamaah harus sehat secara fisik karena surat yang dibaca sangat panjang. Bagi jamaah yang terbiasa dengan sholat tarawih di Indonesia yang imamnya membaca surat pendek atau tidak terlalu panjang mungkin agak melelahkan.


6. Mengapa Jamaah Sering Tersesat di Masjidil Haram?




Banyak jamaah umroh yang mengalami pengalaman tersesat saat menuju Masjidil Haram atau ketika akan kembali dari Masjidil Haram ke tempat menginap atau hotel. Tak jarang mereka tidak dapat menemukan tempat mereka sholat sebelumnya saat ditinggal sebentar untuk mencari makan atau sekedar berjalan-jalan di sekitar Masjidil Haram. Mengapa hal ini dapat terjadi?

Karena sesungguhnya Masjidil Haram memiliki banyak pintu untuk keluar dan masuk. Bila kita masuk dari pintu yang berbeda dengan saat keluar, maka kita akan menjumpai tempat yang berbeda. Karena itu para jamaah selain dibekali tanda pengenal khusus yang memudahkan para petugas menemukan mereka kembali juga perlu diberikan sedikit pengetahuan tentang keberadaan Masjidil Haram. Terlepas dari mitos atau keyakinan bahwa apa yang kita dapat di sana sesuai dengan amal ibadah dan perbuatan, peta atau denah Masjidil Haram sedikit banyak perlu kita ketahui untuk menghindari tersesat atau keluar dari pintu yang salah.




Sumber http://eddiwahyudi.com


7. Speaker di Masjidil Haram




Berbeda dengan masjid di tanah air yang saling berlomba memasang speaker besar dengan suara keras, speaker yang digunakan di Masjidil Haram justru berukuran kecil namun banyak. Biasanya dipasang di tiang penyangga masjid. Hal ini ternyata menimbulkan efek suara yang bergema namun tidak terlalu keras, bahkan masih terdengar hingga di luar masjid. Apalagi ditambah dengan bacaan Al Qur’an dengan tajwid yang benar dan lagu yang khas dari para Imam di Masjidil Haram, sungguh saat menenangkan hati dan membuat orang yang mendengarnya merasa tenang bagai sedang mendapat terapi jiwa.


8. Bentuk Toilet yang Mirip di Indonesia

Bagi para jamaah yang belum melihat toilet duduk mungkin merasa kesulitan untuk menggunakannya. Sehingga perlu diperlukan edukasi bagaimana cara memakainya saat memerlukan.

Toilet duduk banyak ditemukan di pesawat atau hotel, namun di beberapa tempat umum di Arab Saudi justru ditemukan toilet jongkok seperti Indonesia yang cukup bersih. Bagi yang jarang menggunakan toilet jongkok mungkin ini agak menyulitkan, namun sebenarnya toilet jongkok seperti ini tidak hanya ada di tempat-tempat umum di Arab Saudi, namun di beberapa tempat wisata di negara lain seperti Jepang juga masih dapat dijumpai. Jadi untuk para jamaah yang tidak terbiasa dengan toilet duduk, bolehlah cukup merasa lega.


9. Diharamkan Merokok di Arab Saudi

Para jamaah terutama yang laki-laki dan perokok mungkin belum mengetahui bahwa merokok diharamkan di Tanah Suci. Poster antirokok juga dipasang di beberapa tempat di sekitar Masjidil Haram agar mudah dilihat oleh para jamaah. Radius lima kilometer dari Masjidil Haram adalah kawasan bebas rokok. Menjual rokok di kawasan ini pun dilarang. Larangan ini dimulai sejak tahun 2005.



Tidak ada satupun toko atau kios yang menjual rokok di Mekkah atau Madinah, dan bila anda membawanya dari tanah air, Anda akan dihimbau untuk membuang rokok tersebut. Karena itu, hindari membawa rokok dan merokok selama menunaikan ibadah umroh atau haji. Anggap saja sedang berpuasa agar Anda tidak mendapat teguran dari petugas.

Selain dianggap berbahaya bagi kesehatan perokok tersebut, merokok juga dapat menyebabkan lingkungan tidak sehat karena asapnya masih bisa dihirup oleh orang-orang di sekitarnya.

Sumber : http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=84337

Demikianlah beberapa pengalaman selama menunaikan ibadah umroh, semoga bermanfaat.



This post first appeared on Umroh - Info Lengkap Dan Laporan Eksklusif | Dena, please read the originial post: here

Share the post

Pengalaman Umroh (Intip Sebelum Berangkat!)

×

Subscribe to Umroh - Info Lengkap Dan Laporan Eksklusif | Dena

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×