Kangen Selasa Wagen merupakan kegiatan seni budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Yogyakarta (DIY) pada hari Selasa Wage. Artinya kegiatan ini berlangsung setiap 35 hari sekali. Event ini diawali dengan upacara adat Nyadran di kawasan Malioboro, yang diikuti oleh para pedagang, masyarakat, dan pemerintah. Setelah upacara Nyadran, dilanjutkan dengan beragam kegiatan seni budaya, seperti pentas tari, musik, jathilan, dan workshop. Sebagai penyedia paket wisata Jogja, Njogja sendiri sangat merekomendasikan untuk memasukan acara ini ke bucket list apalagi jika Anda suka akan kebudayaan. 

Awal Mula Kangen Selasa Wagen Jogja

Jalan Malioboro di Yogyakarta selalu memikat hati para wisatawan dengan pesonanya yang khas. Namun, sejak September 2017, hari Selasa Wage di jalan paling ikonik ini telah mengalami transformasi yang menarik. Dahulu, jalan ini dipadati oleh para pedagang kaki lima (PKL) yang memberikan warna tersendiri di Malioboro. Namun, para PKL ini dipindahkan ke Teras Malioboro 1 dan 2, seperti yang kita lihat saat ini.

Sejak tahun 2017, tradisi Selasa Wagen telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Malioboro. Sebelum pemindahan PKL terjadi, Selasa Wage adalah hari istirahat para PKL dari rutinitas berjualan mereka. Hari ini dianggap sebagai hari libur bagi pedagang dan toko-toko di Malioboro, dan selama hari tersebut, berbagai kegiatan bermunculan.

Misalnya seperti gotong royong membersihkan kawasan Malioboro hingga pentas seni yang memukau di sepanjang jalan. Selasa Wagen meramaikan Malioboro dari sore hingga petang. Inisiatif ini juga sejalan dengan program Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu, pemilihan Selasa Wage tidak dilakukan secara sembarangan; hari pasaran Jawa tersebut bertepatan dengan hari lahir Sultan HB X.

Lalu?

Momen yang terjadi setiap 35 hari ini membuat Malioboro semakin menarik untuk dikunjungi. Ini terbukti pada 18 Juni 2019 di mana langkah besar diambil ketika Jalan Malioboro dinyatakan sebagai zona bebas kendaraan bermotor. Larangan ini dimulai pukul 06.00 hingga 21.00 setiap hari Selasa Wage. Selama periode Kangen Selasa Wagen, hanya becak, andong, sepeda, dan bus Trans Jogja yang diizinkan melintas.

Wisatawan sekarang dapat dengan leluasa menikmati ruas jalan yang biasanya ramai dengan lalu lintas, baik untuk berolahraga maupun berfoto. Sebab, kawasan Malioboro saat ini sudah bebas dari parkir dan PKL.

Saat ini, usai vakum 2 tahun akibat pandemi Covid-19, pada Januari 2023, Kangan Selasa Wagen akhirnya kembali hadir di Malioboro. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meresmikan kembali tradisi Selasa Wagen, yang tidak hanya menjadi upaya mempertahankan tradisi, tetapi juga sebagai platform untuk mengembangkan seni dan budaya.

Selasa Wagen kali ini akan diadakan sesuai dengan penanggalan Jawa, dengan perhitungan setiap 35 hari. Meskipun berbeda dari yang dulu, acara ini kembali menghidupkan semangat Malioboro dengan seni, budaya, dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kangen Selasa Wagen Jogja 2023

Selasa Wagen 2023 adalah hasil kerja sama dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan komunitas budaya. Tujuannya adalah memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di Yogyakarta dan luar kota, serta mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya. Khususnya adalah budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini adalah bukti nyata semangat dan kebangkitan budaya yang tak kenal lelah di tengah masyarakat Yogyakarta.

Pada tanggal 3 Januari 2023, Dinas Kebudayaan DIY, melalui Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi, kembali menghidupkan semangat budaya Selasa Wagen. Mereka bersiap menyelenggarakan kembali acara bulanan yang sangat dinantikan oleh masyarakat tersebut. Kegiatan ini merupakan sorotan bulanan yang ditunggu-tunggu, dan kali ini, Selasa Wagen telah merambah ke beberapa lokasi strategis di Yogyakarta.

Event Kangen Selasa Wagen mengambil tempat di beberapa titik seperti Halaman BPD DIY Lounge Malioboro dan Depan Gedung DPRD DIY. Titik kegiatan Kangen Selasa Wagen lainnya berada di Depan Pintu Gerbang Barat Kepatihan dan Titik 0 km. Termasuk juga di depan Bank BNI dan Selasar Gedung eks Koni dan di Depan Gerbang Timur Museum Sonobudoyo Unit 1. Selasa Wagen 2023 menawarkan beragam hiburan dan aktivitas menarik bagi masyarakat yang mengunjungi Malioboro.

Di Depan Pintu Gerbang Barat Kepatihan, para pengunjung dapat menikmati tarian-tarian yang dibawakan oleh Paguyuban Seni Gejong Lesung Jatisari. Tarian-tarian ini menjadi hiburan yang menarik, baik bagi anak-anak maupun dewasa. Setelah pertunjukan tari, panggung diserahkan kepada komunitas Awan Putih yang menghibur pengunjung dengan musik ala Koes Plus.

Lalu?

Di Titik 0 km, mata para pengunjung tertuju pada Komunitas Ecoprint Nusantara. Komunitas ini selalu menjadi bagian dari Selasa Wagen dan kali ini mereka menghadirkan Workshop Ecoprint Poundin. Adapun temanya adalah “ECOPRINT POUNDING TEKNIK TANPA PLASTIK.” 

Workshop ini menarik perhatian pengunjung, baik lokal maupun wisatawan, yang diajak untuk mencoba teknik eco-printing tanpa plastik. Komunitas ini telah menyiapkan berbagai jenis daun pilihan untuk digunakan dalam workshop. Nantinya, peserta workshop bahkan dapat membawa pulang hasil karyanya.

Di sisi Selatan, tata sungging, atau seni rupa wayang, menjadi daya tarik utama di Pintu Gerbang sisi timur Museum Sonobudoyo. Dengan tenda yang diatur dengan apik, dua pengrajin tata sungging wayang dengan semangat tinggi berpartisipasi dalam Selasa Wagen. 

Walaupun misalnya pengunjung kadang-kadang tidak begitu ramai, mereka akan tetap berpartisipasi. Tetapi kadang-kadang ada warga negara asing yang tertarik untuk menyaksikan tata sungging ini. Semoga seni tata sungging terus mendapatkan penggemar dan tetap menjadi bagian dari beragam kegiatan budaya lainnya.

Daya Tarik Wisata Kangen Selasa Wagen

Berikut adalah penjelasan masing-masing kegiatan seni budaya yang diselenggarakan dalam acara Kangen Selasa Wagen:

Pentas Tari

Pentas tari merupakan salah satu kegiatan utama dalam acara Kangen Selasa Wagen. Dalam kegiatan ini, berbagai macam tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia ditampilkan. Tari-tarian tersebut ditampilkan oleh para penari profesional dan pelajar. Beberapa tarian tradisional yang sering ditampilkan dalam acara ini antara lain tari Bedhaya, tari Gambyong, tari Serimpi, dan tari Topeng.

Musik

Kegiatan musik juga menjadi salah satu kegiatan utama dalam acara Kangen Slasa Wagen. Dalam kegiatan ini, berbagai macam musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia ditampilkan. Musik-musik tersebut ditampilkan oleh para musisi profesional dan pelajar. Beberapa musik tradisional yang sering ditampilkan dalam acara ini antara lain gamelan, angklung, dan kendang. Event musik di Jogja memang tiada habisnya, mau event tahunan seperti Cherry Pop Fest pun selalu ramai.

Jathilan

Jathilan merupakan salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Dalam kesenian ini, para penari mengenakan kostum yang menyerupai kuda dan menari dengan gerakan yang lincah. Jathilan sering ditampilkan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan dan upacara Nyadran. Dalam acara Kangen Selasa Wagen, jathilan ditampilkan sebagai salah satu kegiatan seni budaya.

Workshop

Selain kegiatan pentas dan pertunjukan, acara Kangen Selasa Wagen juga menghadirkan kegiatan workshop. Dalam kegiatan ini, masyarakat dapat belajar tentang berbagai macam workshop seperti eco printing. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam eco printing.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, acara Kangen Selasa Wagen juga dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan lainnya, seperti bazar, kuliner, dan pameran. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.

Kangen Selasa Wagen adalah sebuah acara seni budaya yang penuh daya tarik dan bernilai besar. Acara ini menjadi wadah untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, event ini juga menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan potensi pariwisata DIY yang luar biasa.

The post Kangen Slasa Wagen appeared first on njogja.co.id.