Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kisah Israel Rebut Tanah Palestina Begitu PBB Setuju Berdirinya Negara Yahudi

 

Warga Palestina mengungsi setelah serangan udara Israel di masjid Sousi di Kota Gaza pada 9 Oktober 2023 (Mahmud Hams/AFP/Aljazeera)
Rencana Pembagian PBB tahun 1947 untuk Palestina merekomendasikan berdirinya negara-negara Yahudi dan Palestina . Pasukan Yahudi terjun ke lapangan hampir seketika itu juga, dengan cepat mengamankan wilayah-wilayah yang diperuntukkan bagi bangsa Yahudi dan kemudian meluaskannya ke bagian-bagian Palestina yang diperuntukkan bagi bangsa Palestina.

Perang itu berlangsung selama satu tahun, hingga 6 Januari 1949. Bagian pertama ditandai dengan pasukan regular Yahudi yang melawan pasukan Arab nonregular dan bagian kedua ditandai dengan peperangan antara unit-unit Yahudi dan lima angkatan bersenjata Arab yang memasuki Palestina sehari setelah berdirinya Israel pada 14 Mei 1948.

"Kami, tentu saja, sama sekali tidak siap untuk perang." ujar Golda Meir Perdana Menteri Israel kala itu.

Pernyataan Golda Meir ini disebut omong kosong oleh Mantan anggota Kongres AS, Paul Findley (1921 – 2019) dalam bukunya berjudul "Deliberate Deceptions: Facing the Facts about the U.S. - Israeli Relationship" yang diterjemahkan Rahmani Astuti menjadi "Diplomasi Munafik ala Yahudi - Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel" (Mizan, 1995).

Menurutnya, rencana-rencana Israel untuk berperang dimulai dengan bersungguh-sungguh pada hari dikeluarkannya Rencana Pembagian PBB pada 29 November 1947.

Semua orang Yahudi yang berumur tujuh belas hingga dua puluh lima diperintahkan untuk mendaftar pada dinas militer.

Pada 5 Desember, pemimpin Zionis David Ben-Gurion memerintahkan "aksi segera" untuk memperluas pemukiman Yahudi di tiga daerah yang diserahkan oleh PBB kepada negara Arab Palestina.

Menjelang pertengahan Desember mereka mulai mengorganisasikan aksi militer melawan orang-orang Arab di Palestina dengan strategi yang diuraikan dalam Rencana Militer Gimmel.

Tujuan Rencana Gimmel adalah mengulur-ulur waktu bagi mobilisasi kekuatan Yahudi dengan merebut titik-titik strategis yang dikosongkan oleh Inggris dan untuk meneror penduduk Arab agar menyerah.

Serangan besar Yahudi yang pertama berlangsung pada 18 Desember ketika pasukan Palmach ("assault companies"), pasukan penggempur dari angkatan bersenjata bawah tanah Yahudi, Haganah, menyerang desa Palestina Khissas di bagian utara Galilee dalam suatu serangan malam, dan membunuh lima orang dewasa dan lima anak-anak serta melukai lima lainnya.

Christopher Sykes, seorang pengamat Inggris masa itu, mencatat bahwa serangan Khissas mewakili suatu tahap baru dalam perang, dengan ciri yang berubah dari "serangan acak dan serangan balasan menjadi serangan dan kekejaman yang lebih diperhitungkan."

Pada 9 Desember, Ben-Gurion memerintahkan agar pasukan Yahudi menyerang dengan agresif: "Dalam setiap serangan harus dilancarkan sebuah pukulan mematikan yang mengakibatkan hancurnya rumah-rumah dan terusirnya penduduk."

"Dengan demikian pada saat lima pasukan Arab memasuki Palestina pada 5 Mei 1948, kaum Zionis telah melaju dalam pelaksanaan rencana-rencana perang mereka," demikian Paul Findley.

(mhy)
Miftah H. Yusufpati


This post first appeared on Misteri Dunia Unik Aneh, please read the originial post: here

Share the post

Kisah Israel Rebut Tanah Palestina Begitu PBB Setuju Berdirinya Negara Yahudi

×

Subscribe to Misteri Dunia Unik Aneh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×