Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Inilah Penumpang yang Selamat dari Banjir Besar

Tags: nabi nuh nabi

 

Bahtera Nabi Nuh berupa perahu besar adalah Mukjizat yang menyelamatkan beliau dan pengikutnya dari banjir dahsyat yang menimpa umatnya. Foto ilustrasi/Islam paripurna
Kisah Nabi Nuh 'alaihissalam dan bahteranya menyelamatkan pengikutnya dari banjir besar menarik untuk diulas. Siapa saja yang ikut dalam bahtera Nabi Nuh itu? Simak ulasannya berikut ini.

Nabi Nuh diangkat oleh Allah Ta'ala menjadi Rasul untuk melanjutkan tugas kerasulan Nabi Idris 'alaihissalam. Beliau adalah Rasul pertama dari golongan 'Ulul Azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi Muhammad ﷺ). Nama Nuh dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 43 kali.

Nasab dan Usia Nabi Nuh
Nasab Nabi Nuh bersambung hingga kepada manusia pertama Nabi Adam 'alaihissalam. Dalam satu kajian Syaikh Ahmad Al-Mishry, Dai asal Mesir yang bermukim di Jakarta diceritakan bahwa Nabi Nuh merupakan salah satu Nabi yang dikaruniai umur yang panjang. Usia beliau mencapai 950 tahun dan sekaligus nenek moyang manusia kedua setelah Nabi Adam.

Adapun silsilah nasab beliau yaitu: Nabi Nuh bin Lamuk bin Matusyalkha bin Idris 'alaihissalam bin Yarid bin Mahlaail bin Qinan bin Ainusy bin Syits bin Adam 'alaihissalam. Disebutkan makam Nabi Nuh berada di Masjidil Haram Makkah. Beliau dikenal sebagai seorang tukang kayu pertama di muka bumi.

Nabi Nuh diutus untuk kaumnya saat berusia 50 tahun lebih. Riwayat lain mengatakan ketika usianya 400 tahun dan Beliau terus berdakwah hingga usia 950 tahun.

Kisah Bahtera Nabi Nuh
Bahtera Nabi Nuh berupa perahu besar adalah Mukjizat yang menyelamatkan beliau dan pengikutnya dari azab banjir besar yang menimpa umatnya. Bahtera yang dibuat Nabi Nuh ini bukan kapal biasa.

Konon dikisahkan beliau menanam pohon kurma selama 90 tahun untuk membuat bahtera itu. Riwayat lain dari Salman al-Farisi, pembuatan bahtera itu membutuhkan waktu 400 tahun yang dibuat dari jenis pohon jati. Wallahu A'lam.

Perintah membuat perahu besar itu berawal dari dakwah Nabi Nuh yang menyeru kaumnya untuk beriman dan menyembah Allah. Nabi Nuh kesal terhadap umatnya yang menyembah berhala hingga menyumpahi mereka agar dimusnahkan. "Ya Allah, musnahkan orang kafir itu," demikian doanya.

Akhirnya Allah memerintahkan beliau membuat kapal. Nabi Nuh diperintahkan menanam pohon kurma yang digunakan untuk membuat kapal. Beliau juga disebut sebagai manusia pertama yang menanam kurma di muka bumi. Kemudian Beliau membuat kapal besar atau disebut bahtera Nuh. Beliau membuat kapal di tengah padang pasir.

Kaumnya yang melihat pembuatan perahu itu pun meremehkan Nabi Nuh karena jaraknya sangat jauh dari laut. Atas izin Allah, air pun memancar dari dapur tempat pembuatan kapal itu. Disebutkan, panjang kapal Nabi Nuh adalah 360 hasta, lebarnya 50 hasta. Atau seukuran panjang 150 Meter, lebar 25 Meter. Tingginya sekitar 15 Meter. Sebuah kapal berukuran sangat besar. Sekadar informasi, ukuran 1 Hasta sama dengan 45 centimeter atau 0,45 meter.

Penumpang yang Selamat Ikut Bahtera Nabi Nuh
Adapun kaum yang selamat dari banjir besar itu ialah mereka yang ikut naik bahtera Nabi Nuh. Selain pengikut Nabi Nuh berjumlah 80 orang (40 pasangan), terdapat kawanan binatang dan burung ikut di dalam kapal tersebut.

Dari 80 orang pengikut Nabi Nuh, tidak ada yang punya keturunan. Allah hanya menanugerahi keturunan dari Nabi Nuh saja. Allah memerintahkan Nabi Nuh membawa masing-masing pasangan binatang.

Hujan tiba-tiba turun sangat deras. Bumi dipenuhi air, banjir besar pun datang. Kemudian Allah menenggelamkan kaum Nabi Nuh yang durhaka.

"Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Wahai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang-orang kafir". Dia (anaknya) menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (QS Hud Ayat 42-43)

Akhirnya anak Nabi Nuh tidak bisa diselamatkan meskipun anak seorang Rasul. Disebutkan, kapal Nabi Nuh memiliki 3 tingkatan. Tingkat pertama untuk binatang. Tingkat kedua untuk manusia. Dan tingkat ketiga untuk kawanan burung. Nabi Nuh membawa sejenis dari setiap yang ada agar bisa berkembang biak.

Saat banjir besar terjadi, Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya ketika berhenti membaca:

بِسۡمِ اللّٰهِ مَجْرٖٮٰھَا وَمُرۡسٰٮهَا ‌ؕ اِنَّ رَبِّىۡ لَـغَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

"Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu semua ke dalamnya dengan menyebut nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Hud Ayat 41)

Burung Pertama yang Naik Kapal Nabi Nuh
Adapun burung yang pertama masuk Bahtera Nabi Nuh adalah Beo. Dan yang terakhir adalah Keledai. bahkan dikisahkan Iblis juga ikut naik ke bahtera Nabi Nuh bersama keledai.

Ketika Allah memerintahkan langit untuk berhenti menurunkan hujan, Nabi Nuh dan bahteranya berlabuh di Iran. Beliau hidup sesudah itu bersama pengikut setianya yang berjumlah 80 orang.

Adapun anak keturunan Nabi Nuh di antaranya, Sam, Ham, Yafith, Kan'an. Namun, Allah mengatakan kepada Nabi Nuh bahwa Kan'an bukan keluarganya. Maksudnya tidak termasuk yang diselamatkan. Istri Nabi Nuh juga tidak termasuk orang yang diselamatkan. Nabi Nuh menjelang wafatnya mewasiatkan agar memegang kalimat "Laa ilaaha illallaah" dan menyuruh berhati-hati dari kesyirikan.

Wallahu A'lam

(rhs)
Rusman Hidayat Siregar


This post first appeared on Misteri Dunia Unik Aneh, please read the originial post: here

Share the post

Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Inilah Penumpang yang Selamat dari Banjir Besar

×

Subscribe to Misteri Dunia Unik Aneh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×