Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kisah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Kala Sang Wali Menghadapi Sakaratul Maut

Poster Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani/Foto/Ilustrasi/Shopee
 . Kisah ini disampaikan dalam risalah ke-79, sebagai berikut:

Kala sang wali Menghadapi Sakaratul Maut, putranya, Abdul Wahab berkata kepadanya, “Apa yang mesti kulakukan sepeninggal ayah?” 

“Kamu mesti takut kepada-Nya, jangan takut kepada selain-Nya, jangan berharap kepada selain-Nya, dan berpasrahlah hanya kepadaNya,” jawabnya.

Selanjutnya ia berkata, “Aku adalah biji tak berkulit. Orang lain telah datang kepadaku; berilah mereka tempat dan hormatilah mereka. Inilah manfaat nan besar. Jangan membuat tempat ini penuh sesak dengan ini. Atasmu kedamaian, kasih dan ramat Allah. Semoga Dia melindungiku dan kamu, dan mengasihiku dan kamu. Kumulai senantiasa dengan asma Allah.”

Ia terus berkata begini satu hari satu malam, “Celakalah kau, aku tak takut sesuatu pun, baik malaikat maupun malakul maut. Duhai malakul maut! Bukanlah kau, tapi sahabatku yang bermurah kepadaku.”

Lantas pada malam kewafatannya, ia memekik keras, dan kata kedua putranya, Abdur-Razaq dan Musa, dia mengangkat dan merentangkan kedua tangannya sembari berkata, “Atasmu kedamaian, kasih dan rahmat Allah. Bertobatlah dan ikutilah jalan ini. Kini aku datang kepadamu.”

Dia berkata, “Tunggu”. Dan, meninggallah dia. 
(mhy) Miftah H. Yusufpati


This post first appeared on Misteri Dunia Unik Aneh, please read the originial post: here

Share the post

Kisah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Kala Sang Wali Menghadapi Sakaratul Maut

×

Subscribe to Misteri Dunia Unik Aneh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×