Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ferrari Purosangue, Rival Lamborghini Urus Dan Porsche Cayenne Itu Sudah Hadir Di Indonesia

FJ



Otojatim- SUV merupakan jenis mobil yang menjadi buah bibir beberapa tahun terakhir. Meski terganjal masalah chip semi konduktor diluar pandemi Covid 19, SUV menjadi mobil "tahan banting" dan sesuai dengan namanya "Sport Utility Vehicle" menjelma menjadi sebuah etinitas baru bagi penggemar mobil peforma tinggi dengan ground clereance tinggi. 

Beberapa nama seperti Porsche Cayenne, Lamborghini Urus Sampai Alfa Romeo Stelvio menjadi patokan bahwa SUV sama seperti mobil sport pada umumnya,  punya mesin kencang tapi mampu dijejali 5 orang dan pastinya, punya ground clereance lebih tinggi dari mobil sport. Untuk menjawab para pesaingnya, Ferrari resmi meluncurkan Purosangue pada Oktober 2022 lalu.

Mobil ini secara fisik merupakan SUV pertama dari pabrikan berlogo kuda jingkrak Italia. Dari bentuknya memang mirip dengan Ferrari Roma tapi namun memiliki kesan tegas karena bentuknya merupakan SUV. Dari muka memang mirip dengan Roma, Gran Tourer terbaru Ferrari. Menerjemahkan DNA The Prancing Horse ke dalam sebuah mobil yang tidak hanya inovatif untuk Maranello, tetapi juga untuk seluruh dunia otomotif, merupakan tantangan yang sangat besar namun menggembirakan bagi Ferrari Styling Centre yang dikepalai oleh Flavio Manzoni.

Nama Purosangue dengan indah menggambarkan arsitektur mobil ini. Eksteriornya yang ramping dan atletis membedakannya dari mobil empat pintu dan empat kursi lainnya di pasaran, dan mesin V12 naturally-aspirated yang dipasang di bagian tengah-depan berpadu dengan kabin yang sangat nyaman, lapang, mewah, dan tanpa cela. Purosangue bukan hanya mobil yang sangat cepat dan lincah, tetapi juga yang menawarkan ruang di dalamnya untuk memastikan kenyamanan yang luar biasa bagi keempat penumpangnya.

Mesin Purosangue (dengan nama kode F140IA) mempertahankan arsitektur yang membuat mesin 12-silinder terbaru milik The Prancing Horse ini begitu sukses, yaitu sudut 65° di antara kedua silindernya, kapasitas 6,5 liter, sistem pelumasan dry sump, dan injeksi langsung bertekanan tinggi. Mesin ini dirancang untuk menghasilkan torsi tertinggi pada putaran rendah tanpa kehilangan sensasi tenaga linear yang tidak pernah berhenti khas mesin V12 Ferrari. Sejumlah 80% dari torsi maksimum sudah tersedia hanya pada 2.100 RPM dan mencapai puncaknya pada 716 Nm pada 6.250 RPM. Tenaga maksimum 725 cv dicapai pada 7.750 RPM dan respons penyalur udara pada mesin (throttle) merupakan karakteristik dari sebuah mobil sport sejati. Mesin ini merupakan generasi mesin V12 terakhir Ferrari tanpa penggunaan sistem hibrida. 

Tata letak untuk transmisi kopling ganda basah (oil-bath dual-clutch transmission) dengan 8-percepatan telah dioptimalkan melalui penggunaan bak penampung kering dan rakitan kopling yang jauh lebih ringkas; hal ini mampu memangkas 15 mm tingginya saat dipasang di mobil yang pada gilirannya menurunkan pusat gravitasi dengan jumlah yang sama. Performa kopling baru ini 35% lebih tinggi, yang mentransmisikan torsi dinamis hingga 1.200 Nm selama perpindahan gigi. Berkat hidraulik aktuasi generasi baru, waktu pengisian kopling kini praktis lebih cepat sehingga total waktu perpindahan gigi telah berkurang dibandingkan dengan transmisi kopling ganda (DCT) 7-percepatan sebelumnya. Rasio roda gigi yang baru berarti jaraknya lebih pendek dan sangat progresif, dan rasio atas yang lebih panjang diarahkan untuk upaya penghematan yang lebih besar saat berkendara di jalan tol. Perpindahan gigi ke bawah telah dikalibrasi untuk mengoptimalkan perpindahan gigi yang halus dengan fokus khusus pada kenikmatan berkendara dan menekankan suara mesin V12 yang baru.

Purosangue dilengkapi dengan sistem pengontrol rem anti terkunci (ABS) 'evo' baru yang dirancang bersama dengan Bosch® dan terintegrasi dengan sistem rem tangan elektronik yang memulai debutnya pada 296 GTB. Untuk Purosangue, fungsinya telah dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi permukaan cengkeraman yang rendah dan telah dikembangkan pula di semua pengaturan Manettino, sehingga mengoptimalkan performa dan pengulangan di semua kondisi jalan. Pengontrol baru ini menggunakan informasi dari Kontrol Stabilitas Elektronik (ESC) untuk memperkirakan kecepatan mobil secara lebih tepat guna menentukan target selip untuk keempat roda saat pengereman. Akurasi yang lebih baik ini berarti bahwa gaya longitudinal dari keempat ban dapat dikelola dengan lebih baik, sementara estimasi yang lebih akurat juga berarti bahwa pengulangan manuver di sekitar nilai target tersebut dapat dimaksimalkan, sehingga mengurangi dispersi akibat variasi alami yang disebabkan, misalnya, oleh kondisi aspal.

Sistem estimasi cengkeraman berbasis Electric Power Steering (EPS), yang awalnya dikembangkan untuk 296 GTB, juga telah diasah untuk berkendara di salju atau di permukaan dengan cengkeraman rendah lainnya. Dengan menggunakan data di ECU dan sudut selip yang dihitung oleh SSC 8.0, logika kontrol ini dapat menghitung tingkat cengkeraman antara bidang kontak ban dan jalan selama terjadinya input kemudi. Hal ini memberikan estimasi yang akurat bahkan ketika mobil tidak dikemudikan pada batas kecepatan, sehingga membuat fungsi belajar mandiri untuk cengkeraman lebih cepat dan estimasi cengkeraman di semua kondisi cengkeraman lebih tepat.

Pada Purosangue, sistem 4RM-S yang dikembangkan untuk GTC4Lusso telah dikembangkan lebih lanjut dan sekarang mewarisi inovasi yang dibuat pada logika kontrol yang dikembangkan untuk sistem 4WD pada SF90 Stradale, ditambah dengan 4WS independen baru yang ada di 812 Competizione. Mekanisme kontrol Yaw saat menikung dan saat melakukan akselerasi dioptimalkan oleh kombinasi Torque Vectoring di gandar depan, distribusi torsi ke ban belakang oleh E-Diff, dan generasi gaya lateral oleh 4WS. Kontrol elektronik yang baru ini memberikan peningkatan performa yang signifikan dalam hal presisi kontrol posisi setiap aktuator, waktu respons gandar yang lebih cepat, dan peningkatan presisi gaya lateral yang dihasilkan. Semua teknologi di atas tergabung dalam “Side Slip Angle Control” versi 8.0 yang mengirimkan bahasa yang sama kepada semua pengontrol untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk memaksimalkan performa. SSC 8.0 sebenarnya mengintegrasikan semua kontrol mobil (kemudi, traksi, dan kontrol vertikal) yang aktif di keempat sudut mobil dan menciptakan sinergi alami dengan ABS evo yang baru.

Kabin Purosangue menuntut desain yang sangat teliti untuk ruang maupun isinya, serta pemilihan bahan-bahan yang cermat untuk menawarkan ruang dan kenyamanan yang belum pernah ada sebelumnya untuk sebuah mobil Ferrari dengan empat tempat duduk. Kabinnya terlihat dan terasa seperti sebuah loungeyang sangat elegan dan sporty. Saat pintu dibuka, sebuah ruang yang sangat luas akan terlihat. Yang tak kalah mengejutkan adalah kemewahan interiornya yang memancarkan kesan elegan dan modern. Bahasa desain modern berpadu secara harmonis dengan keindahan mobil sport Grand Tourer khas Ferrari. Semua bentuknya sengaja dibuat ringkas untuk mengoptimalkan ruang yang tersedia dan ergonominya.

Kokpit pengemudi terinspirasi oleh SF90 Stradale dan hampir sama persis dengan kokpit penumpang. Hal ini menciptakan perasaan terbangunnya keterlibatan emosional yang tak tertandingi bagi penumpang depan, yang dibantu dan didukung oleh layar berukuran 10,2 inci yang menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk membantu mereka ikut serta dalam pengalaman berkendara. Purosangue menampilkan antarmuka digital sepenuhnya yang telah diadopsi pada jajaran produk lainnya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Ferrari, kabin Purosangue memiliki empat kursi yang dapat diatur secara independen. Integrasi komponen yang berfokus pada kenyamanan, penggunaan busa dengan kepadatan variabel, dan sistem suspensi baru artinya bahwa Purosangue memberikan kenyamanan penumpang yang belum pernah ada sebelumnya dan tata letak yang memancarkan gaya sporty dan keanggunan khas dari bahasa desain Ferrari. Kursi belakang yang berpenghangat dapat diatur dan direbahkan secara independen. Ketika direbahkan ke depan, kursi tersebut secara signifikan menambah kapasitas bagasi Purosangue.

Standar kualitas yang tiada bandingnya dari Ferrari dan komitmen pada peningkatan fokus layanan pelanggan tercermin dalam program pemeliharaan tujuh tahun yang ditawarkan untuk 296 GTS. Program ini berlaku bagi seluruh jajaran Ferrari, mencakup perawatan rutin mobil selama tujuh tahun pertama atau hingga 120,000 km. Perawatan rutin ini merupakan layanan eksklusif bagi pelanggan untuk memastikan mobil mereka selalu berada dalam performa dan tingkat keselamatan terbaik selama bertahun-tahun. Layanan istimewa ini juga berlaku bagi pelanggan yang membeli mobil Ferrari pre-owned.

Beberapa keunggulan dari program Genuine Maintenance adalah jaminan perawatan rutin (interval 20.000 km atau setahun sekali tanpa batasan jarak tempuh), penggantian suku cadang asli, serta pemeriksaan secara cermat yang didukung alat diagnostik paling modern dan dilakukan oleh staf mekanik terlatih dari Pusat Pelatihan Ferrari di Maranello. Layanan ini tersedia di seluruh penjuru dunia dan dari semua dealer yang termasuk dalam Jaringan Dealer Resmi. Program Genuine Maintenance yang ditawarkan oleh Ferrari terus memperluas jangkauan layanan purna jualnya untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang ingin mempertahankan performa dan keunggulan mobilnya sebagai sebuah signature dari semua mobil yang diproduksi oleh Maranello.

 

 

 



This post first appeared on , please read the originial post: here

Share the post

Ferrari Purosangue, Rival Lamborghini Urus Dan Porsche Cayenne Itu Sudah Hadir Di Indonesia

×

Subscribe to

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×