Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Aprilia Gagal Raih Podium Di Red Bull RIng

Aprilia


Otojatim- Balap akhir pekan MotoGP Austria dimulai dengan kondisi cuaca kurang baik. Hujan yang turun malam sebelumnya membuat aspal tidak mengering tepat waktu untuk sesi latihan pertama, sehingga memaksa para pembalap keluar dengan konfigurasi basah. Namun kondisi membaik secara perlahan, hingga semua mampu melaju dalam kondisi ban kering (slick), meski dengan catatan waktu yang agak indikatif.

Sebaliknya, kondisi lintasan aspal hampir benar-benar kering pada sesi latihan kedua di sore hari, dengan peningkatan performa yang semakin jelas dan persaingan yang semakin ketat di klasemen akhir. Maverick Viñales tampil dengan performa bagus, yakni dengan berhasil menempati posisi kesembilan dalam klasemen gabungan, serta mengaku merasakan momen berkendara yang baik di atas tunggangan Aprilia-nya. Sementara Aleix hanya tertinggal 34 perseribu detik, tidak cukup menahannya berada dalam sepuluh besar. Sang pembalap asal Spanyol, yang pada pada klasemen pertandingan sementara berada di posisi kedua, terlihat berjuang menemukan kendali yang tepat, namun berhasil meningkat secara signifikan pada akhirnya. Hal tersebut membuatnya optimis dalam menghadapi kualifikasi selanjutnya.  Performa apik juga ditunjukkan Lorenzo Savadori, yang menunjukkan pengembangan signifikan atas kendali motor RS-GP, yakni dengan berhasil menjaga jarak kurang dari sedetik, finish di depan lima pembalap reguler. 

Aprilia Racing

Pada sesi kualifikasi, Maverick menunjukan performanya yang luar biasa sekali lagi di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, bekerja dengan baik pada kecepatan balapan terutama dengan ban yang telah digunakan sebelumnya dan menempati posisi ketujuh yang menjanjikan di kualifikasi. Balapan esok hari akan menjadi salah satu yang menantang, baik betapa luar biasanya lintasan balap selama latihan maupun manajemen ban. Di sinilah semua kerja keras selama sesi persiapan terbukti sangat menentukan. Beberapa hal tidak mudah bagi Aleix, kecelakaan di FP3 dan karena itu terpaksa bekerja keras untuk melewati Q1, di mana ia tidak menunjukkan keraguan atau ketidakpastian, finish pertama untuk lolos ke Q2. Selama sesi kualifikasi kedua, waktu terbaik Espargaró di 1'29.032 dibatalkan karena sedikit kontak dengan garis "hijau" di luar tepi lintasan pada tikungan 8. Penampilan itu akan membuatnya mendapatkan posisi keenam dan tempat di baris kedua, sedangkan pembalap Spanyol itu sekarang harus start dari posisi kesembilan di grid.


Lorenzo melanjutkan pekerjaannya, meskipun bahunya dalam kondisi kurang optimal, situasi yang mendorongnya untuk mengambil pendekatan yang hati-hati untuk kualifikasi besok. Savadori akan mengendarai motor RS-GP khusus di balapan. Livery tersebut akan mewakili interpretasi modern dari warna khas Aprilia tepat di momen 30 tahun silam, saat meraih gelar juara dunia pertama mereka. Pada tahun 1992, di kelas 125cc, Aprilia meraih gelar pertama dari 54 gelar dunia yang sekarang menghiasi kotak piala mereka - salah satu yang produktif  di balap motor. 30 tahun telah berlalu sejak kemenangan itu, sebanyak 295 kemenangan telah diraih, di mana yang terbaru - dan yang paling berharga - didapat selama musim balap 2022 yang fantastis ini, berkat podium pertama Aleix di GP Argentina. Belum pernah sebelumnya, dalam sejarah singkat mereka, Aprilia mencapai level ini di kelas balap utama.


Aprilia Racing


Pada trek yang mungkin terasa paling menantang dari seluruh kalender balap 2022, Red Bull Ring, yang ditandai dengan bagian pengereman yang keras dan akselerasi dari kecepatan rendah, Aleix Espargaró menyelesaikan GP Austria di posisi keenam dengan menunggangi Aprilia RS-GP miliknya. Memulai balap dari baris ketiga dengan waktu terbaik kesembilan di babak kualifikasi, ia tidak memiliki start terbaik saat itu karena kesalahan pada sistem penguncian depan. Bagaimanapun, Aleix naik ke posisi kelima, mempertahankan kecepatan yang baik -satu-satunya pembalap yang mampu menjaga kecepatan di bawah 1'30" sebanyak empat kali- yang mana menempel ketat pesaing terdekatnya Fabio Quartararo selama lebih dari setengah balapan, setelah itu ia harus berjuang keras untuk mempertahankan posisi keenam karena kendala ban belakang yang aus. Ini menghasilkan poin kejuaraan penting bagi Aleix di klasemen keseluruhan, di mana dia berhasil berada di tempat kedua.

“Terlepas dari kenyataan bahwa hasil balapan mungkin mengarah untuk berpikir sebaliknya, saya sangat senang dengan penampilan saya. Kami tahu kami akan mengalami kesulitan di beberapa trek tetapi dalam kejuaraan yang panjang seperti ini, kami tidak boleh kehilangan akal. Penting untuk selalu mencapai hasil terbaik dan, sejujurnya, kami tidak bisa melakukan yang lebih baik hari ini. Tim kami berjuang di bagian stop-and-go. Untungnya, ini adalah trek dengan karakteristik unik, jadi akan ada lebih banyak hari balapan selanjutnya di mana kami akan dapat kembali ke level kami yang sebenarnya."  ungkap  Aleix.

Sementara itu, setelah tampil sempurna dengan kendali kecepatan yang baik selama sesi latihan, Maverick Viñales, di sisi lain, tidak mencapai hasil yang diharapkan olehnya dalam balapan ini. Pembalap asal Spanyol itu berjuang keras melaju dengan kondisi ban belakang yang aus setelah awal yang cukup agresif, tapi dia masih mengumpulkan informasi yang akan berguna untuk putaran balap musim kejuaraan di depan.

“Di lap awal saya menikmati balapan dan berhasil memperbaiki posisi, tapi sayangnya (performa) ban belakang turun secara signifikan. Kami membuat pilihan yang salah dan harus mengalami dampak yang serius untuk itu, tetapi pada saat yang sama, kami belajar banyak. Saya berhasil meningkatkan kemampuan pengereman saya sepanjang (balap) akhir pekan. Ini adalah aspek positif yang akan kami bawa ke balapan mendatang. Kami telah terbiasa melakukannya dengan baik selama akhir pekan terakhir, tetapi juga benar bahwa terkadang Anda harus berjuang!" ungkap Maverick.

 Adapun pembalap penguji Lorenzo Savadori, yang balapan dengan livery khusus untuk merayakan 30 tahun gelar pertama yang diraih Aprilia di Kejuaraan Dunia Balap Motor GP pada 1992 silam, menyelesaikan balapan di posisi ke-19, karena terhalang masalah fisik akibat bahu yang cedera saat latihan. Bagaimanapun, Lorenzo mengumpulkan data penting di lintasan balap yang sulit kali ini untuk melanjutkan pengembangan konstan yang dilakukan pada motor Aprilia RS-GP.




This post first appeared on , please read the originial post: here

Share the post

Aprilia Gagal Raih Podium Di Red Bull RIng

×

Subscribe to

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×