Beberapa waktu lalu, Google menyatakan bahwa Konten hasil buatan AI hukumnya sah dan tidak menyalahi aturan, selama konten itu berkualitas dan memberikan sesuatu yang baru kepada pembaca.¹ Kabar ini tentu menjadi angin segar buat pemilik website karena menulis konten adalah salah satu hal yang paling sulit dilakukan selain mengurus web/blog itu sendiri.

Namun apa jadinya jika pembolehan konten AI ini kemudian ditelan mentah-mentah tanpa ada proses editing bahkan riset kecil untuk memastikan bahwa konten buatan ini adalah benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Penulis sendiri beberapa kali mencoba untuk melakukan tes terhadap beberapa AI seperti chatGPT, Bard, maupun Bing Chat, dan sering juga menjumpai jawaban mesin-mesin itu adalah ngawur, alias halusinasi dari si mesin saja.²

Ini tentu menjadi masalah besar, apalagi seperti kita tahu internet adalah salah satu sumber rujukan informasi di era kemajuan teknologi seperti ini. Kalau informasi yang diambil tidak sahih, tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kemudian dirujuk dalam sebuah tulisan, apalagi tulisan ilmiah, kan bisa ruwet urusannya.

Dan akhir-akhir ini, konten-konten Bahasa Indonesia yang berbau AI ini mulai sering muncul di hasil pencarian Google, beberapa kali penulis menjumpai sendiri. Ada beberapa yang masih bisa dibaca, sebagian besarnya tidak bisa dibaca (baca: aneh), dan cenderung mengada-ada.

Google klaim bahwa update ini diawali dari laporan beberapa anggota komunitas terkait pelanggaran spam yang terjadi dalam bahasa mereka masing-masing. Dan hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan merilis spam update yang dimulai pada 4 oktober 2023 kemarin.

Dan secara tegas Google, melalui Duy Nguyen (Google Search Quality Analyst), menyebutkan target utama dari spam update ini salah satunya adalah konten berbahasa Indonesia. Selain Bahasa Indonesia, update ini juga menyasar utamanya kepada bahasa Turki, Vietnam, Hindi, Chinese dan beberapa bahasa lain selain Bahasa Inggris.³

Tujuan update ini sendiri adalah mengurangi konten yang berbau cloaking, hacked⁴, auto-generated, dan spam konten hasil scraping dari penelusuran Google.

Dijadwalkan update akan selesai dalam beberapa minggu ke depan. SEJ⁵ mengatakan bahwa update ini termasuk update besar meski tidak menyasar ke konten bahasa Inggris.

Satu hal yang bisa saya ambil sebagai pelajaran dari rilis ini adalah AI dengan segala kecanggihannya adalah tetaplah sebuah mesin belaka. Manusia tidak boleh hukumnya percaya begitu saja, harus ada proses menimbang dan mengkaji kembali apapun itu output dari si AI.

Sebagai pemilik website, tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu dan melihat dampak dari update ini terhadap website kita. Mari kita tunggu sambil ngopi…. sambil membaca panduan dari Google tentang jenis dan kriteria konten yang dianggap spam.