Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Cara Menulis Laporan Keuangan dengan Benar

Pembuatan Laporan Keuangan yang akurat dan tepat merupakan kunci dalam pengelolaan keuangan yang baik untuk perusahaan atau organisasi. Laporan keuangan adalah alat penting yang digunakan untuk menganalisis kesehatan keuangan, mengambil keputusan strategis, dan memberikan transparansi kepada para pemangku kepentingan seperti pemegang saham, investor, pihak berwenang, dan lainnya.

Oleh karena itu, dalam panduan ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana cara menulis laporan keuangan dengan benar.

Dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana cara menulis laporan dengan benar, mari kita simak seksama.

Apa itu Management Keuangan ?

Manajemen keuangan adalah suatu proses perencanaan, penganggaran, pengelolaan, dan pengendalian sumber daya keuangan suatu perusahaan atau organisasi. Manajemen keuangan bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.Manajemen keuangan yang baik dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Bagaimana Cara Menulis Laporan Keuangan dengan Benar ?

Laporan keuangan adalah dokumen yang menyajikan informasi keuangan suatu perusahaan atau entitas lain dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang disusun dengan benar dan akurat dapat menjadi dasar bagi pengambilan keputusan bisnis, baik oleh pemilik, manajemen, maupun investor.

Laporan laba rugi

Laporan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan laba rugi dan rugi bersih, adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi untuk menyajikan kinerja keuangan mereka selama periode waktu tertentu.

Laporan laba rugi berfokus pada pendapatan perusahaan, biaya, dan laba atau rugi bersih yang dihasilkan selama periode tersebut. Laporan ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan berhasil menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama periode tersebut.

Komponen utama dalam laporan laba rugi biasanya mencakup:

  • Pendapatan
    Ini mencakup semua pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode tertentu. Pendapatan dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, investasi, atau sumber pendapatan lainnya.
  • Biaya dan Beban
    Ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tersebut. Biaya ini dapat termasuk biaya produksi, biaya operasional, gaji karyawan, bunga, pajak, dan biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan.
  • Labar Rugi Bersih
    Laba rugi bersih (atau rugi bersih) adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Jika pendapatan lebih besar dari biaya, perusahaan akan mencatat laba bersih. Sebaliknya, jika biaya lebih besar dari pendapatan, perusahaan akan mencatat rugi bersih.

Laporan neraca

Laporan neraca memberikan gambaran tentang apakah perusahaan memiliki aset yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya pada suatu titik waktu tertentu.

Selain itu, laporan neraca juga mengungkapkan sejauh mana perusahaan memanfaatkan modal pemegang sahamnya untuk membiayai operasionalnya dan apakah perusahaan memiliki kelebihan aset (aset lebih besar dari kewajiban) atau defisit (kewajiban lebih besar dari aset).

Laporan neraca sering kali disajikan dalam format yang mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang umumnya diterima (GAAP) atau standar pelaporan keuangan yang berlaku di negara atau wilayah tertentu.

Bersama-sama dengan laporan laba rugi dan laporan arus kas, laporan neraca membantu pemangku kepentingan seperti investor, kreditur, dan manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan dan membuat keputusan strategis.

Komponen utama dalam laporan neraca adalah:

  • Aset
    Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki nilai ekonomi positif. Aset dapat dibagi menjadi dua kategori utama: aset lancar (current assets) dan aset tetap (non-current assets). Aset lancar mencakup hal-hal seperti kas, piutang, persediaan, dan investasi jangka pendek. Aset tetap mencakup properti, peralatan, dan investasi jangka panjang lainnya.
  • Kewajiban
    Kewajiban adalah kewajiban finansial atau tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh perusahaan kepada pihak lain. Seperti aset, kewajiban juga dapat dibagi menjadi dua kategori utama: kewajiban lancar (current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (non-current liabilities). Kewajiban lancar mencakup hutang usaha, hutang bank, dan kewajiban lainnya yang jatuh tempo dalam satu tahun. Kewajiban jangka panjang mencakup hutang jangka panjang, obligasi, dan kewajiban lainnya yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.
  • Ekuitas Pemilik (Ekuitas Pemegang Saham)
    Ekuitas pemilik, juga dikenal sebagai ekuitas pemegang saham atau modal sendiri, adalah selisih antara total aset dan total kewajiban. Ini mewakili klaim yang dimiliki oleh pemilik perusahaan terhadap aset perusahaan setelah semua kewajiban dipenuhi. Ekuitas pemilik mencakup modal saham, laba ditahan, dan elemen lain yang relevan.

Laporan arus kas

Dikenal sebagai laporan cash flow statement, adalah salah satu laporan keuangan yang penting digunakan oleh perusahaan dan organisasi untuk melacak dan menyajikan arus masuk dan keluar uang tunai selama periode waktu tertentu.

Laporan ini memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai, yang merupakan indikator vital tentang kesehatan keuangan dan likuiditas perusahaan.

Laporan arus kas biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama untuk mencatat aktivitas arus kas yang berbeda:

Arus Kas dari Aktivitas Operasional (Operating Activities)

Bagian ini mencatat arus kas yang timbul dari kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Ini termasuk arus masuk dan keluar uang tunai dari penjualan produk atau jasa, pembayaran gaji, pembayaran kepada pemasok, dan penerimaan dari pelanggan. Ini adalah bagian yang sering kali paling penting karena menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai melalui operasinya.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Bagian ini mencatat arus kas yang timbul dari kegiatan investasi perusahaan, seperti pembelian atau penjualan aset tetap (properti, peralatan), investasi dalam sekuritas, atau penerimaan dividen dari investasi. Ini mengungkapkan bagaimana perusahaan mengelola dan mengalokasikan modalnya untuk tujuan investasi.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Bagian ini mencatat arus kas yang timbul dari kegiatan pendanaan perusahaan, seperti penerimaan pinjaman baru, pembayaran utang, pembelian saham kembali, atau pembayaran dividen kepada pemegang saham. Ini memberikan wawasan tentang cara perusahaan mendapatkan dan memanfaatkan sumber pendanaan eksternal.

Laporan arus kas biasanya disajikan dalam format yang mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang umumnya diterima (GAAP) atau standar pelaporan keuangan yang berlaku di negara atau wilayah tertentu. Laporan ini sangat penting karena membantu pemangku kepentingan, termasuk investor, analis keuangan, manajemen perusahaan, dan kreditur, untuk:

  • Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dari operasionalnya.
  • Memahami bagaimana perusahaan mengelola investasinya dan apakah investasi tersebut menguntungkan.
  • Menilai bagaimana perusahaan mendanai aktivitasnya dan apakah perusahaan mengandalkan pendanaan eksternal.

Secara keseluruhan, laporan arus kas membantu dalam pengambilan keputusan strategis dan memantau kesehatan finansial sebuah organisasi.

Bukti Data Transaksi

Bukti transaksi, dalam konteks akuntansi dan keuangan, adalah dokumen atau catatan yang mendokumentasikan dan mendukung terjadinya suatu transaksi bisnis atau keuangan. Bukti transaksi adalah bukti konkret yang menunjukkan bahwa suatu transaksi telah terjadi dan memberikan informasi penting tentang transaksi tersebut, seperti tanggal, jumlah, pihak yang terlibat, dan sifat transaksi.

  1. Mendukung Catatan Keuangan
    Bukti transaksi digunakan sebagai dasar untuk mencatat transaksi dalam buku besar dan sistem akuntansi perusahaan. Mereka memberikan rincian yang diperlukan untuk menciptakan entri jurnal yang akurat.
  2. Memenuhi Persyaratan Pajak dan Hukum
    Dokumen bukti transaksi seperti faktur, kuitansi, dan kontrak digunakan untuk memenuhi persyaratan pajak dan hukum. Ini membantu perusahaan untuk mematuhi peraturan perpajakan dan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Melacak dan Memverifikasi Transaksi
    Bukti transaksi digunakan untuk melacak transaksi dan memverifikasi keakuratannya. Ini membantu dalam mencegah kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
  4. Membantu Audit
    Selama proses audit internal atau eksternal, bukti transaksi digunakan oleh auditor untuk mengonfirmasi bahwa transaksi yang dicatat dalam catatan keuangan sesuai dengan fakta yang ada

Catatan akuntansi

Catatan akuntansi digunakan untuk mencatat dan melacak setiap perubahan dalam keuangan perusahaan, termasuk pendapatan, biaya, aset, kewajiban, dan ekuitas. Ini adalah langkah awal dalam proses pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan yang akurat.

  1. Pencatatan Setiap Transaksi
    Setiap kali terjadi transaksi bisnis, baik itu penjualan produk, pembelian barang, pembayaran gaji, atau transaksi keuangan lainnya, catatan akuntansi digunakan untuk mencatat semua detail yang relevan. Ini mencakup tanggal transaksi, deskripsi transaksi, jumlah yang terlibat, dan akun-akun yang terlibat.
  2. Prinsip Ganda (Double-Entry Accounting)
    Prinsip ganda adalah dasar dari catatan akuntansi. Ini berarti bahwa setiap transaksi dicatat dalam setidaknya dua akun yang berbeda, yaitu akun debet dan akun kredit. Total debet harus selalu sama dengan total kredit dalam setiap catatan akuntansi, menjaga keseimbangan buku besar.
  3. Klasifikasi Akun
    Setiap akun dalam catatan akuntansi memiliki tugas khusus dalam mencatat transaksi. Contohnya, akun “Kas” digunakan untuk mencatat uang tunai yang diterima atau dikeluarkan, sedangkan akun “Piutang” digunakan untuk mencatat uang yang harus diterima dari pelanggan.
  4. Sumber Dokumen Pendukung
    Catatan akuntansi seharusnya didukung oleh dokumen pendukung yang sah, seperti faktur penjualan, kuitansi, cek, dan kontrak. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti transaksi dan digunakan sebagai referensi untuk mencatat dengan benar.
  5. Penyusunan Jurnal
    Catatan akuntansi biasanya diorganisir dalam bentuk jurnal, yang mencatat setiap transaksi sesuai dengan urutannya. Ada berbagai jenis jurnal, termasuk jurnal umum (general journal), jurnal penjualan (sales journal), jurnal pembelian (purchase journal), dan lainnya, tergantung pada jenis transaksi yang dicatat
    .
  6. Pencatatan Berkala
    Catatan akuntansi biasanya dicatat secara berkala, misalnya harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada volume transaksi perusahaan. Proses pencatatan yang rutin membantu menjaga buku besar tetap akurat dan up-to-date.

Menyusun laporan keuangan adalah proses penyusunan dan penyajian informasi keuangan suatu perusahaan atau organisasi dalam bentuk laporan yang sistematis dan terstruktur.

Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang kinerja keuangan perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, biasanya pada akhir periode keuangan, seperti kuartal atau tahun fiskal. Laporan keuangan ini merupakan alat yang penting bagi pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, investor, kreditur, manajemen perusahaan, serta pihak berwenang dan regulator.

  1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

    Laporan ini mencatat pendapatan, biaya, laba, dan rugi bersih perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini membantu mengukur sejauh mana perusahaan berhasil menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama periode tersebut. Laporan laba rugi juga sering mencakup komponen seperti pendapatan operasional, beban operasional, pendapatan bunga, dan pajak penghasilan.
  2. Laporan Neraca (Balance Sheet)

    Laporan ini memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada akhir periode waktu tertentu. Ini mencakup aset perusahaan (seperti kas, piutang, properti), kewajiban (seperti hutang, kewajiban jangka pendek), dan ekuitas pemilik (modal saham, laba ditahan). Laporan neraca menggambarkan hubungan antara aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
  3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

    Laporan ini melacak arus masuk dan keluar uang tunai perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini terbagi menjadi tiga kategori: arus kas dari aktivitas operasional, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Laporan arus kas membantu memahami sumber dan penggunaan uang tunai dalam perusahaan.

Proses menyusun laporan keuangan melibatkan beberapa langkah penting, seperti:

  • Pengumpulan Data

    Data transaksi keuangan dan informasi relevan harus dikumpulkan dari berbagai departemen dan sumber dalam perusahaan.
  • Pengolahan Data

    Data harus diolah, diverifikasi, dan diklasifikasikan ke dalam akun-akun yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
  • Penyusunan Laporan

    Setelah data diproses, laporan keuangan dapat disusun. Ini mencakup penyusunan laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
  • Audit Internal dan Eksternal

    Laporan keuangan sering kali diaudit baik secara internal oleh tim audit internal perusahaan maupun oleh auditor eksternal independen untuk memastikan keakuratannya.
  • Penyajian dan Publikasi

    Setelah laporan keuangan diaudit dan disetujui, mereka disajikan kepada pemangku kepentingan, seperti pemegang saham dan regulator. Laporan juga sering dipublikasikan secara publik.

Melakukan analisis laporan keuangan merupakan proses menggali informasi, menganalisis data, dan mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan atau organisasi berdasarkan laporan keuangan yang disajikan.

Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk memahami kesehatan keuangan perusahaan, mengidentifikasi tren, menganalisis kinerja historis, serta membuat perkiraan dan keputusan bisnis yang lebih baik. Analisis laporan keuangan dapat membantu pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, investor, manajemen, dan kreditur, dalam memahami situasi finansial perusahaan.

Berikut merupakan beberapa komponen utama dalam melakukan analisis laporan keuangan:

  1. Pemahaman Terhadap Laporan Keuangan

    Langkah awal dalam analisis laporan keuangan adalah memahami laporan itu sendiri. Ini mencakup memahami struktur laporan, klasifikasi akun, dan prinsip akuntansi yang digunakan. Mengetahui asal usul data dan bagaimana informasi diorganisir akan membantu dalam interpretasi yang lebih baik.
  2. Rasio Keuangan

    Salah satu alat analisis yang paling umum digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Rasio ini mencakup rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio utang, dan lain-lain. Rasio keuangan membantu dalam mengukur kinerja perusahaan dalam berbagai aspek keuangan.
  3. Tren dan Perbandingan

    Analisis laporan keuangan sering melibatkan penelitian tren kinerja selama beberapa periode, seperti tahun ke tahun, kuartal ke kuartal, atau bulan ke bulan. Selain itu, perbandingan dengan pesaing atau industri sejenis juga dapat memberikan wawasan penting.
  4. Interpretasi dan Pemahaman Kunci

    Analis laporan keuangan harus mampu mengidentifikasi tren dan angka kunci yang relevan. Misalnya, pertumbuhan pendapatan, margin keuntungan, tingkat utang, dan arus kas bebas adalah beberapa contoh faktor penting yang harus dipahami dengan baik.
  5. Analisis Vertikal dan Horizontal

    Analisis vertikal melibatkan perbandingan persentase dari setiap akun dalam laporan keuangan dengan totalnya, sedangkan analisis horizontal melibatkan perbandingan angka tahun ke tahun. Kedua pendekatan ini membantu dalam mengevaluasi perubahan relatif dalam struktur dan kinerja perusahaan.
  6. Pemodelan Finansial dan Peramalan

    Berdasarkan data historis, analisis laporan keuangan juga dapat digunakan untuk membuat model finansial dan peramalan masa depan. Ini membantu dalam perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
  7. Konteks Eksternal

    Analisis laporan keuangan juga harus mempertimbangkan faktor eksternal, seperti perubahan dalam lingkungan ekonomi, regulasi, dan tren industri, yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan.
  1. QuickBooks

    QuickBooks adalah salah satu perangkat lunak akuntansi paling populer dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Ini tersedia dalam beberapa versi, termasuk QuickBooks Online untuk bisnis kecil dan QuickBooks Desktop untuk bisnis yang lebih besar. QuickBooks menyediakan berbagai fitur akuntansi, seperti pencatatan transaksi, pelacakan pendapatan dan biaya, manajemen inventaris, dan pelaporan keuangan.
  2. Xero

    Xero adalah software akuntansi online yang dirancang untuk bisnis kecil hingga menengah. Xero menawarkan berbagai fitur, termasuk pencatatan transaksi, pencatatan waktu, manajemen tagihan, pelacakan inventaris, dan kolaborasi dengan akuntan atau profesional keuangan.
  3. Wave

    Wave adalah software akuntansi yang gratis dan sangat cocok untuk pemilik usaha kecil atau individu yang ingin mengelola keuangan mereka. Ini mencakup pencatatan transaksi, pembuatan faktur, pemantauan pengeluaran, dan laporan keuangan dasar.
  4. Zoho Books

    Zoho Books adalah perangkat lunak akuntansi berbasis cloud yang menyediakan alat-alat keuangan yang kuat untuk bisnis kecil hingga menengah. Ini mencakup manajemen pendapatan, pelacakan pembayaran, manajemen inventaris, dan laporan keuangan.
  5. Sage Intacct

    Sage Intacct adalah software akuntansi berbasis cloud yang cocok untuk bisnis dengan kebutuhan keuangan yang kompleks. Ini mencakup manajemen proyek, manajemen pendapatan, manajemen pembayaran, dan pelaporan yang canggih.
  6. NetSuite

    NetSuite adalah perangkat lunak manajemen bisnis berbasis cloud yang mencakup bukan hanya akuntansi, tetapi juga manajemen keuangan, manajemen rantai pasokan, manajemen inventaris, dan CRM (Customer Relationship Management). Ini cocok untuk bisnis yang lebih besar dengan kebutuhan yang kompleks.
  7. SAP Business One

    SAP Business One adalah solusi akuntansi dan manajemen bisnis yang cocok untuk bisnis kecil hingga menengah. Ini mencakup pencatatan transaksi, manajemen inventaris, manajemen keuangan, dan pelaporan yang kuat.
  8. FreshBooks

    FreshBooks adalah perangkat lunak akuntansi online yang sangat mudah digunakan dan cocok untuk pemilik usaha kecil dan profesional lepas. Ini mencakup pencatatan transaksi, pembuatan faktur, pemantauan waktu, dan pelaporan keuangan dasar.

Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips di atas, Anda dapat menulis laporan keuangan yang benar dan akurat.

Artikel Cara Menulis Laporan Keuangan dengan Benar pertama kali tampil pada INFO KITA.



This post first appeared on Infokita, please read the originial post: here

Share the post

Cara Menulis Laporan Keuangan dengan Benar

×

Subscribe to Infokita

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×