Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

27 CMS Platform Terbaik Untuk Website Profesional

Tags:

Membuat dan mengelola website sendiri sudah bukan hal yang memusingkan di era sekarang ini. Perkembangan teknologi memungkinkan pengguna paling awam sekalipun bisa mengembangkan sebuah website tanpa pengetahuan coding atau bahasa pemrograman. Jika sudah memiliki website maka Anda bisa memanfaatkan CMS (Content Management System) untuk mengelola dan mengubah kontennya untuk disesuaikan kebutuhan.

Dengan CMS, Anda bisa fokus dengan pengembangan konten yang ingin ditampilkan di website. Kini CMS terus berkembang untuk mengelola berbagai konten di semua platform seperti email, aplikasi mobile, media sosial, website, dan lain-lain. Penggunaan CMS pun mudah hanya dengan cara download, install dan lakukan kustomisasi seperti layaknya website biasa. 

Di artikel kami ini akan membahas lebih detil tentang apa itu CMS, jenis dan fungsinya serta platform CMS yang kami rekomendasikan untuk Anda. Yuk, langsung simak saja!

Apa itu CMS?

Content Management System atau CMS berperan penting untuk pengelolaan ekosistem konten digital di sebuah website, blog maupun toko online. Jadi penggunanya dapat mengatur, membuat, dan mengubah konten di website tanpa perlu menguasai coding atau teknik pemrograman.

Normalnya, Anda harus berurusan dengan HTML dan mengunggahnya ke server namun itu tidak perlu dilakukan jika memakai CMS. Misalnya Anda menggunakan WordPress sebagai CMS maka cukup menulis konten di dashboard-nya yang mirip Microsoft Word. Alhasil dengan adanya CMS ini, Anda dapat membuat sebuah website dengan mudah dan cepat. CMS yang tersedia biasanya juga menyediakan fitur manajemen konten mulai dari general hingga segmented, contohnya CMS untuk membangun website blog, toko online atau website forum.

Jenis CMS berdasarkan kategorinya

Ada beberapa jenis CMS yang bisa dipilih dalam mengelola sebuah website, jadi pastikan Anda mengetahui detilnya sebelum memutuskan menggunakan platform CMS yang mana.

Open Source CMS

CMS open source adalah sistem manajemen konten yang dikelola oleh komunitas pengembangnya, bukan dikembangkan dan dimiliki oleh satu perusahaan saja. Jadi pengkodeannya terbuka untuk semua orang, dan siapa saja dapat memodifikasi dan mengkreasikan fungsi fitur-fiturnya. CMS jenis ini cocok untuk yang sudah memahami bahasa pemrograman maupun yang memiliki keterbatasan budget.

Cloud CMS

Cloud CMS adalah jenis CMS yang menggunakan sistem berbasis cloud. Sehingga Anda bisa membuat, mengedit, mengatur, dan menerbitkan konten dan aset digital lainnya di cloud, bukan hosting.

Keunggulan Cloud CMS adalah jadi lebih fleksibel dan adaptif dalam lingkungan digital yang selalu berubah. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh CMS yang berbasis hosting di tempat tertentu. Karena berbasis cloud, maka CMS jenis ini tidak membutuhkan infrastruktur sendiri, seperti server atau jaringan, bagi perusahaan penyedianya.

Proprietary CMS

Proprietary CMS adalah jenis CMS yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau pengembangnya. Biasanya pemiliknya tidak mempublikasi kode pemrogramannya dan hanya menjual lisensinya saja. Beberapa contoh CMS proprietary adalah Adobe Experience Manager, Oracle WebCenter, dan Sitecore.

Biasanya proprietary CMS menyediakan antarmuka pengguna yang mudah untuk membuat, mengedit, dan mengelola konten di website. Mereka cenderung menawarkan fitur lebih daripada sistem open source namun biasanya lebih mahal. Proprietary CMS cocok untuk mereka yang tidak memerlukan fungsi yang kompleks tetapi ingin mengedit konten sendiri. 

Perbedaan CMS dan Website Builder 

Dengan penjelasan di atas maka terkesan bahwa CMS sama dengan website builder, namun sebenarnya berbeda. CMS (Content Management System) adalah sistem yang memungkinkan Anda untuk mengelola dan menciptakan konten di website. Di sana Anda mendapatkan fitur seperti manajemen media, manajemen konten, manajemen hak akses, dan masih banyak lagi yang semuanya berfokus pada konten.

Sedangkan website builder adalah software yang memungkinkan Anda membuat website profesional tanpa harus bisa pemrograman. Website builder menyediakan berbagai fitur, seperti drag-and-drop editor, template  dan desain responsif, yang hasilnya adalah tampilan “halaman muka” website yang profesional. 

Kriteria Memilih CMS Platform Terbaik untuk Website Profesional

Setelah memahami apa itu CMS maka Anda bisa memilih dengan platformnya dengan mempertimbangan kriteria berikut ini:

1. Gampang digunakan

CMS platform yang Anda pilih harus benar-benar mudah digunakan terutama bagi pemula dan yang awam dengan teknologi ini. Setidaknya CMS platform tersebut memiliki antarmuka yang intuitif dan flow-nya mudah dipahami. Singkatnya, pilihlah CMS yang memiliki tampilan desain UI/UX yang baik.

2. Dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan

Platform ini harus memiliki berbagai fitur yang dapat membantu Anda membuat website yang profesional dan berfungsi. Pastikan ada fitur template yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan, plugin untuk meningkatkan kinerja website, kontrol akses yang fleksibel, dan dukungan teknis yang baik.

Selain itu, perlu juga fitur-fitur yang dapat membantu aspek responsiveness website, agar website Anda menjadi lebih SEO-friendly.

3. Keamanan

CMS platform yang baik harus memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data website dan informasi pengguna. Sistemnya dapat memastikan keamanan server dan memblokir akses yang meragukan serta melindungi dari serangan malware dan virus. Penting juga untuk memastikan sistemnya memungkinkan pengguna untuk mengatur hak akses mereka.

4. Harga

Pengguna sebaiknya memilih CMS platform yang sesuai dengan budget dan kebutuhan. Namun bisa dicatat bahwa untuk harga murah pasti fiturnya terbatas, begitupun sebaliknya.

5. Banyak digunakan (prevalence)

Banyak dari kita memilih barang yang sudah banyak digunakan oleh kebanyakan orang, begitupun dalam memilih CMS platform. Lebih baik Anda memakai yang paling populer sehingga lebih mudah mencari jawaban saat terjadi masalah. 

6. Skalabilitas

Skalabilitas adalah kemampuan suatu sistem untuk menangani penambahan beban yang terjadi akibat peningkatan potensi. Sehingga pastikan CMS pilihan Anda bisa mengikuti perkembangan dunia digital yang cepat. Fitur-fiturnya mampu memenuhi kebutuhan pengguna yang ingin mengejar trend dan perubahan audiensnya.

27 CMS Platform Terbaik Untuk Website Profesional

Banyak CMS platform baik yang gratis maupun berbayar tersedia di internet yang bisa Anda gunakan untuk memanajemen konten website. Yuk simak 27 CMS platform rekomendasi kami berikut ini!

1. WordPress 

WordPress merupakan salah satu CMS yang terpopuler saat ini. Berawal sekedar untuk blogging membuat WordPress mudah digunakan dan juga sangat fleksibel sebagai CMS. Selain itu juga sering memerlukan plugin tambahan untuk membuat fitur tertentu.

Bersifat open source yang gratis, platform ini memiliki ribuan plugin serta tema yang bisa dipilih. Selain itu ramah SEO sehingga dapat membantu meningkatkan ranking di SERP.

2. Wix 

Wix layak dipertimbangkan karena memiliki banyak keunggulan seperti pembuatan website yang cepat dan mudah dengan drag-and-drop editor. Kecepatannya pun memuaskan dilengkapi team support yang responsif. Selain itu skalabilitasnya tinggi. 

Namun Wix juga memiliki kekurangan yaitu analisis hanya tersedia di paket berbayar. Selain itu, Wix tidak dapat ditransfer ke platform lain jika Anda ingin berhenti memakai Wix. Pun paket premium hanya bisa untuk digunakan satu website.

Harga Wix beragam mulai dari USD 13/bulan untuk versi Basic dan tersedia versi gratis. Semua paket berlangganan sudah termasuk domain gratis, penyimpanan dan bandwidth.

3. Shopify

Shopify menjadi salah satu platform populer untuk membangun online shop karena kemudahan dalam penggunaanya, mulai dari desain hingga pengelolaan inventaris. Kemampuan skalabilitasnya yang tinggi membuat Shopify begitu disukai.

Bukan tanpa kekurangan, pengguna juga mengeluh justru karena Shopify terlalu detil sehingga membuat bingung. Selain itu penambahan aplikasi pihak ketiga malah kerap membuat error website Anda di Shopify.

Harga Shopify bervariasi mulai dari USD 9/bulan dan paling mahal, Advanced Shopify, seharga USD 299/bulan.

4. Joomla

Mungkin Anda juga pernah mendengar Joomla yang populer sebagai alternatif WordPress dan juga dapat digunakan membuat website. Beberapa keunggulan Joomla yang disukai adalah sistem manajemen user yang memudahkan mengelola konten. Memiliki beberapa editor dan ramah SEO serta ada ribuan add ons dan tema yang dapat ditambahkan di website.

Namun popularitasnya agak menurun karena ada banyak bug di dalamnya. Karena open source maka Joomla tersedia gratis dan terbuka untuk dikembangkan.

5. Webflow 

Webflow menawarkan berbagai pilihan desain yang unik dan responsif untuk membuat situs web yang modern dan menarik.  Memungkinkan juga pengguna mengintegrasikan CMS dan e-commerce ke website mereka sehingga dapat lebih dioptimalkan. Namun patut dicatat bahwa Webflow cukup berat sehingga Anda butuh koneksi internet yang stabil.

Webflow menawarkan paket harga termurah USD12/bulan yang mencakup hosting gratis, akses ke dukungan pelanggan dan dukungan CMS. 

6. Ghost 

Sebagai CMS, keunggulan Ghost adalah antarmuka pengguna yang intuitif, mudah dipahami dan mudah digunakan serta disesuaikan kebutuhan Anda. Ghost memang dirancang untuk fokus mengelola konten Anda sehingga memiliki fitur yang mendukung.

Kekurangan Ghost yakni tidak mendukung bahasa selain Inggris, sehingga Anda harus membuat penerjemahan sendiri untuk website Anda. Kurangnya plugin dan opsi sehingga Anda akan merasa terbatas. Pengguna juga harus menyewa layanan hosting yang didukung oleh Ghost.

Harga paket berlangganan Ghost mulai dari USD 29/bulan untuk paket pemula. Harga ini termasuk dukungan gratis, pelatihan, dan dukungan teknis.

7. Drupal 

Drupal adalah CMS platform open source yang memiliki keamanan tinggi dan punya banyak komunitas pendukung. Secara teknis juga kompatibel dengan berbagai sistem operasi dan pengelolaan kontennya kuat. Kekurangannya adalah banyak fitur yang perlu dipelajari agak mendalam, terutama oleh pemula.

Karena open source maka Drupal  tersedia gratis. Namun, biaya instalasi dan konfigurasinya berbayar tergantung pada beberapa faktor.

8. Grav 

Grav juga patut dipertimbangkan karena memiliki ekosistem dengan banyak tema dan plugin untuk memperluas fungsionalitasnya. Serta mudah diterapkan dengan konfigurasi yang minimal dan bisa dikostumisasi secara fleksibel. Anda dapat dengan mudah melakukan back up data copy dari website Anda. 

Kekurangannya adalah minim dukungan untuk pengguna yang kurang berpengalaman dengan CMS. Selain itu juga relatif memerlukan lebih banyak waktu untuk mengkonfigurasi tema dan plugin. 

Grav hanya tersedia versi gratis namun Anda dapat membeli tema dan plugin untuk meningkatkan fungsionalitas situs web Anda. Harga tema dan plugin bervariasi tergantung pada fitur yang disediakan.

9. Typo3 

Typo3 berbasis open source yang disukai penggunanya karena memiliki tingkat keamanan tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan. Multi domain yang dimilikinya dan tanpa batasan untuk perluasan menjadi daya pikat Typo3.

Namun kekurangan yang dirasakan pengguna adalah minimnya developer yang mengembangkan Typo3 sehingga kurang bervariasi. Selain itu ada kendala komunitas yang terlalu segmented di Jerman sehingga pengguna internasional kesulitan mendapat akses. 

Sedangkan harga berlangganannya gratis karena Typo3 merupakan open source.

10. Adobe Commerce (Magento) 

Adobe Commerce memiliki komunitas yang luas dan aktif karena  berbasis open source. Penggunaanya juga mudah dan memiliki fitur-fitur yang sangat membantu. Pengguna menyukai antarmukanya yang responsif dan itu sangat penting karena audiens lebih banyak mengakses e-commerce dari mobile.

Kekurangan Magento yaitu dikeluhkan penggunanya karena harga hosting-nya yang terbilang mahal dan membutuhkan banyak dukungan agar website bisa berjalan mulus.

Untuk harga berlangganan, Magento tidak mempublikasikannya yakni harus menghubungi mereka untuk mendapatkan harga. Mereka menyediakan demo namun Anda harus mengisi form terlebih dulu. 

11. Bitrix24

Keunggulan Bitrix24 adalah penggunaan yang fleksibel dan memiliki banyak fitur canggih yang terintegrasi dengan aplikasi lainnya. Sebagai pengguna juga diberikan kontrol leluasa serta kompabilitas dengan berbagai perangkat dan channel digital.

Kekurangan yang dirasakan pengguna adalah antarmuka yang sulit dipahami, layanan dukungan yang tidak responsif saat terjadi kendala dan memiliki banyak fitur yang tidak terpakai secara maksimal.

Bitrix24 cocok untuk bisnis kecil menengah hingga kelas perusahaan raksasa namun tetap budget friendly. Tersedia versi gratis dan harga berlangganannya mulai dari USD 61/bulan.

12. WooCommerce

WooCommerce adalah plugin eCommerce open-source untuk WordPress yang bisa digunakan di toko online. WooCommerce memiliki berbagai fitur fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan toko online Anda serta mudah untuk meningkatkan skalabilitasnya.

Kekurangan WooCommerce adalah tidak dilengkapi fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data pelanggan, namun Anda bisa menggunakan plugin tambahan untuk fungsi ini. Kurangnya dukungan yang responsif juga menjadi pertimbangan pengguna. 

WooCommerce gratis untuk diunduh dan digunakan untuk membuat toko online basic. 

13. Magnolia

Magnolia bisa menjadi pilihan bagi  yang menginginkan CMS yang menawarkan kemudahan mengedit konten dengan cepat. Desainnya memang responsif untuk semua jenis perangkat. Pengguna menyukai  fitur pengelolaan aset kontennya yang fleksibel  dengan menggunakan antarmuka yang intuitif dan mudah dipahami.

Kekurangan Magnolia adalah dukungan teknis yang terbatas sehingga mungkin Anda akan  kesulitan untuk mendapatkan bantuan. Fiturnya juga terbilang cukup terbatas untuk membuat situs web yang kuat dan kaya fitur. 

Harga berlangganan Magnolia adalah mulai dari USD 99/bulan hingga USD 399/bulan. Fitur yang ditawarkan bervariasi, tergantung pada paket yang Anda pilih.

14. PrestaShop

PrestaShop memiliki antarmuka yang mudah digunakan dan intuitif serta tersedia lebih dari 5000 add-on sehingga Anda leluasa menyesuaikan website. Pengguna juga menyukai PrestaShop karena ada banyak metode pembayaran dan layanan pengiriman, berbagai bahasa dan mata uang serta  fitur kartu hadiah dan diskon untuk meningkatkan konversi.

Kekurangan CMS PrestaShop yaitu kerap dikeluhkan karena banyaknya fitur yang akhirnya menjadi terlalu rumit bagi pengguna. Tersedia pula versi gratis namun dengan fitur sangat terbatas.

Anda dapat membeli berbagai paket yang menyertakan dukungan tingkat lanjut, hosting, dan fitur tambahan mulai dari USD 80/bulan.

15. BigCommerce 

BigCommerce cocok untuk Anda yang ingin membuat toko online dengan tujuan besar karena fiturnya yang ditawarkan memang spesifik. Sesuai namanya, mereka memberikan integrasi ke berbagai jenis pembayaran, sistem pengelolaan stok dan pembelian produk, berbagai fitur pengemasan serta pengiriman. 

Kekurangan BigCommerce adalah fiturnya cukup kompleks terutama bagi yang skala bisnisnya kecil. Anda akan butuh waktu lebih panjang untuk menguasai penggunaannya.

Harga yang ditawarkan BigCommerce dimulai dari USD 29.95/bulan dengan jumlah produk tanpa batas dan multiple sales channel. Tersedia juga masa uji coba gratis 15 hari.

16. Optimizely

Keunggulan Optimizely adalah menawarkan alat yang mudah digunakan untuk membuat, menguji dan mengelola konten dan iklan di web, aplikasi seluler dan media sosial. Mereka juga menawarkan pemantauan real-time sehingga akan membantu menguji strategi pemasaran Anda. 

Kekurangan Optimizely yang dirasakan pengguna adalah terlalu kompleks untuk pemula dan beberapa fiturnya terbatas. Selain itu analisis laporannya juga kurang lengkap.

Untuk harga, Optimizely  menyediakan beberapa plan namun Anda harus mengajukan permintaan harga ke mereka. Versi gratis menawarkan pemantauan dan analisis sederhana, sementara versi berbayar termasuk tambahan untuk alat pemasaran dan pengelolaan campaign. 

17. Contentful

Contentful memungkinkan Anda yang awam untuk membuat, mengelola, dan mendistribusikan konten ke platform apapun dengan mudah. Platformnya terintegrasi dengan baik ke media sosial dan berbagai jenis sumber daya lainnya. Dapat menyimpan berbagai jenis konten maupun jenis file seperti PDF, Word, dan lainnya.

Kekurangan Contentful adalah harganya cukup mahal dibandingkan dengan CMS lainnya. Selain itu tidak memiliki banyak pilihan tema dan desain. 

Harga CMS Contently dimulai dari USD 489/bulan untuk team kecil. Tersedia juga versi gratis untuk komunitas atau pengembang mengerjakan project uji coba.

18. Sitecore

Sitecore menawarkan fleksibilitas penyesuaian  konten dan pengalaman yang memuaskan penggunanya. Sitecore juga kompatibel dengan berbagai alat pemasaran digital serta menyediakan dukungan teknis yang kuat untuk membantu Anda dalam mengelola website.

Kekurangan Sitecore adalah biaya yang mahal sehingga tidak cocok untuk bisnis kecil menengah. Selain itu juga terbilang kompleks penggunaannya sehingga membutuhkan waktu untuk dipelajari. 

Sitecore adalah CMS tingkat perusahaan yang memerlukan pembelian lisensi sehingga  biayanya lebih mahal daripada yang open source. Biaya lisensi SiteCore mulai dari USD 40.000/tahun. Tersedia juga versi gratis khusus untuk pelajar dan penggunaan non komersial.

19. Umbraco 

Umbraco adalah CMS open source dengan lebih dari 200 ribu anggota komunitas aktif.  Anda mendapatkan kendali penuh atas website Anda dan fitur-fiturnya. Umbraco juga sangat mudah diintegrasikan dengan sistem lain seperti e-commerce, sistem manajemen database, dan lainnya.

Sedangkan kekurangan Umbraco yang dikeluhkan adalah multi-domain yang kurang nyaman digunakan. Dokumentasinya juga dirasa kurang serta beberapa fitur terasa bagus tapi yang lainnya terasa jadul.

Umbraco adalah open source sehingga tersedia secara gratis. Namun, Anda juga dapat berlangganan Umbraco Cloud yang hostingnya milik Microsoft Azure seharga USD 37/bulan. 

20. Sitefinity 

Sitefinity memiliki antarmuka yang mudah dinavigasi, bahkan dapat mengedit website desain maupun HTML. Beberapa review menyebutkan kemudahan skalabilitas Sitefinity dalam berbagai bahasa memudahkan mereka mengelola website beserta kontennya.

Kekurangan Sitefinity adalah biaya awal yang tinggi dan harga berlangganan berupa lisensi yang mahal. Selain itu proses instalasi cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

Harga Sitefinity berbeda-beda tergantung pada jenis lisensinya mulai dari USD 3.500 untuk lisensi Standard. Tersedia juga versi uji coba gratis.

21. Contentstack

Contentstack adalah CMS yang dapat dikonfigurasi dengan mudah dan memberikan dukungan yang sangat baik. Antarmukanya mudah digunakan dan intuitif. Namun kekurangannya adalah dokumentasinya masih kurang baik dan workflow kurang mulus.

Harga Contentstack untuk berlangganan bulanan yang dapat bervariasi tergantung pada jumlah pengguna yang dibutuhkan tapi dimulai dari USD 99/bulan untuk satu pengguna.

22. Crownpeak

Crownpeak menyediakan integrasi yang lancar dengan berbagai platform dan sistem seperti CMS, CRM, dan lebih banyak lagi. Fitur pelaporan yang canggih juga akan memudahkan Anda untuk memonitor dan memantau hasil konten digital Anda. Selain itu memiliki dukungan multi-bahasa untuk menyajikan konten dalam banyak bahasa.

Kekurangan Crownpeak memiliki harga yang relatif tinggi dan dukungan teknis yang terbatas dibandingkan dengan beberapa platform lainnya. Sedangkan harganya customize sehingga Anda harus mengajukan permintaan ke Crownpeak.

23. Concrete5

Concrete5 CMS disukai penggunanya karena mudah dipelajari dan diedit. Concrete juga  bagus sebagai basic untuk perluasan yang lebih kompleks ke depannya karena memiliki banyak fitur. Semua yang dibutuhkan untuk membangun website terakomodasi dengan pemrograman khusus maupun integrasi dari marketplace.

Kekurangan Concrete5 membutuhkan server yang cukup kuat. Selain itu beberapa pengguna mengeluhkan pendokumentasian yang kurang memuaskan. Sedangkan untuk harganya, Concrete5 tersedia gratis karena merupakan open source.

24. Storyblok 

Storyblok adalah Headless CMS dengan Visual Editor yang didesain sesuai kebutuhan untuk para pengembang, marketer dan editor konten. Secara keseluruhan mudah digunakan, dikostumisasi dan punya plugin yang memuaskan serta team pendukung yang responsif.

Kekurangan Storyblok adalah harganya yang relatif mahal, meski tersedia versi gratis dengan ruang penyimpanan tanpa batas. Beberapa pengguna mengeluhkan integrasi ke e-commerce masih kurang dan migrasi dari platform lainnya sulit  dilakukan. 

Storyblok tersedia dalam empat paket dengan harga berbeda. Sedangkan paketnya dimulai dengan harga EUR 99/bulan untuk diakses 5 pengguna. Selain itu ada harga tambahan EUR 190/bulan per 1TB penyimpanan.

25. Textpattern

Textpattern memikat penggunanya sebagai alternatif WordPress. Jadi CMS ini cocok untuk blogger, designer dan developer yang memiliki kebutuhan dokumentasi tinggi, mengelola banyak situs, dan ingin mengembangkan website untuk ke depannya.

Antarmukanya yang sederhana dan intuitif, membuatnya mudah digunakan. Mereka   memiliki dukungan yang kuat dari komunitas dan tersedia dalam 50 bahasa. Sejauh ini belum ditemukan review tentang kekurangannya.

Sebagai CMS open source, Textpattern tersedia gratis. Anda hanya perlu membayar biaya hosting untuk menggunakan Textpattern.

26. CMS Hub (HubSpot)

Sesuai namanya, CMS Hub adalah bagian dari HubSpot yang populer sebagai software CRM marketing. Pengguna menyukai CMS Hub karena memiliki semua yang dibutuhkan lewat alat in-browser design. Selain itu fitur-fiturnya memudahkan pekerjaan team lewat integrasinya yang mulus dan lengkap.

Kekurangan yang dirasakan adalah websitenya gampang overload yang akhirnya mempengaruhi keseluruhan kinerja. Selain itu proses editing templatenya membutuhkan waktu untuk mempelajarinya.

Untuk harganya, CMS Hub memiliki 3 paket mulai dari USD 25/bulan dan bundle lainnya yang bisa dibeli terpisah. Tersedia juga uji coba gratis.

27. Blogger

Blogger sama populernya dengan WordPress sebagai platformnya para blogger dan ternyata websitenya bisa dikelola dan dikembangkan. Keunggulan Blogger paling menonjol adalah mudah dipahami dan digunakan, serta di-backing Google yang sudah terjamin sisi  keamanannya.

Kekurangan Blogger adalah memiliki keterbatasan untuk dikembangkan dengan tujuan bisnis dan marketing. Anda juga harus mandiri karena membutuhkan pengetahuan pengkodean untuk menyesuaikan template,  tidak mendukung plugin dan struktur URL yang tidak bagus.

Blogger adalah open source sehingga bisa digunakan secara gratis. Komunitasnya juga sudah besar dan kuat sehingga Anda tidak perlu khawatir saat terjadi masalah.

Penutup

Kini Anda sudah mengetahui apa saja kegunaan CMS platform dan bagaimana kriteria yang harus dipertimbangkan saat memilihnya. Tentukan dulu tujuan yang ingin Anda capai dan mencocokkan dengan CMS platform yang bisa mendukung target tersebut. Seperti yang telah kami ulas, setiap platform memiliki segmen yang berbeda misalnya untuk mengoptimalisasi konversi penjualan atau mengakomodasi kebutuhan blogger. 

Semoga rekomendasi ini bermanfaat dan pastikan lagi Anda sudah menimbang kekurangan serta kelebihan tiap CMS platform sebelum menggunakannya.

Penulis: Murti Rahayu

The post 27 CMS Platform Terbaik Untuk Website Profesional appeared first on Marketing Online Indonesia.



This post first appeared on Marketing Online Indonesia, please read the originial post: here

Share the post

27 CMS Platform Terbaik Untuk Website Profesional

×