Bagiku, pekerjaan ojek online itu hanya sebatas penghibur akan penatnya rutinitas harian sebagai karyawan perusahaan. Selain bisa ngopi santai dengan teman-teman seperjuangan, penghasilan dari ojek online juga cukup menghasilkan.
Eh tapi itu dulu sekali. Disaat awal-awal aku ngengojek, penghasilan dari ojek online ini bisa melebihi gajiku perharinya dari perusahaan. Sangat menggiurkan sekali saat itu. Kalau sekarang?
Sama saja sih. Hanya saja untuk sekarang, sistemnya hanya lebih condong kepada Mitra yang lebih aktif. Bagi mitra yang jarang aktif sepertiku, mendapatkan 3 orderan dalam sehari (5-8 jam) itu sudah bagus sekali menurutku.
Apalagi pendapatan mitra juga berkurang dengan adanya penghapusan insentif, yang diganti dengan skema pendapatan minimal harian. Itupun untuk mendapatkan insentif tersebut, harus memenuhi banyak syarat yang tak begitu menguntungkan mitranya.
Meskipun pendapatan ojek online sudah tak seperti dulu lagi, namun aku masih sangat menyukainya. Jadi disaat ada waktu senggang dikala libur kerja, aku terkadang memanfaatkannya untuk sekedar ngopi, syukur-syukur dapat orderan.
Sistem Yang Mengharuskan Terus Aktif
Semakin baik penilaian kinerja mitra, katanya semakin baik pula orderan yang akan didapatkan tiap harinya. Apalagi menyoal keaktifan mitra akan jam kerjanya.
Dari yang aku pelajari, setidaknya butuh aktif selama 10 jam hingga 12 jam tiap hari selama sebulan, agar indikasi penilaian soal jam kerja bisa menjadi "baik" maupun "sangat baik". Itupun aku tidak menghitung adanya hari libur.
Beberapa teman driver juga mengakalinya dengan aktif 24 jam agar indikasi jam kerja tidak menurun. Dengan catatan aplikasi driver dalam keadaan manual bid, meskipun mereka juga merelakan cancel otomatis jika ada orderan yang masuk.
Ada juga yang mengakalinya dengan setting di aplikasi drivernya. Yang mana status aplikasinya tetap menyala dan aktif, namun tidak bisa mendapatkan/menerima orderan. Hal ini dilakukan semata-mata agar mendapatkan indikasi baik soal jam kerja.
Apakah perihal penilaian jam kerja bagi mitra driver itu penting?
Entahlah. Bagiku fitur rincian kinerja ini tidak bisa dijadikan patokan juga.
Soalnya banyak juga yang memiliki rincian kinerja dengan status “sangat baik”, namun di lapangan tidak begitu beruntung dalam mendapatkan orderan. Ada pula yang memiliki rincian kinerja dengan status “cukup” justru malah mendapatkan banyak orderan.
Jadi fitur rincian kinerja ini bukanlah suatu rumus yang bisa dijadikan patokan atas gacor atau tidaknya aplikasi mitra driver. Namun jika keaktifan mitra driver yang buruk, bisa jadi itu penyebab aplikasi GoPartner jadi gagu.
Yah semacam akun GoPartnerku ini hehehehe
Libur Seminggu, Siap-siap Jadi Penonton
Jangan sering libur dan tidak aktif. Kalau mau akun Gojeknya gacor, kamu harus lebih aktif lagi. Libur satu hingga dua hari saja sudah sangat berpengaruh sekali pada gagunya akun GoPatner
Nah begitulah saran dari seorang driver yang aku temui saat di resto. Aku akui, akun GoPartnernya memang gacor sekali, namun apa dayaku yang hanya bisa aktif seminggu sekali, bahkan bisa jadi sebulan sekali.
Ironis memang dengan sistem Gojek yang sekarang. Seakan-akan menuntut mitranya agar terus aktif agar mendapatkan hasil yang maksimal. Akun sampingan sepertiku ini, tidak akan mendapatkan kesempatan yang sama seperti 2 tahun yang lalu.
Jadi, aku sedikit mengiyakan pendapatnya. Bahwa memang benar mitra yang sering libur bisa jadi akan menjadi penunggu setia di warung kopi. Kita akan menjadi penonton tersabar saat melihat mitra lain mendapatkan order berkali-kali. Alih-alih kita terus menikmati rokok dan kopi dengan santainya.
Ada baiknya juga sih. Baiknya tuh, disaat mitra lain yang sedang gacor penuh keringat dan kegerahan saat di jalan, kita tetap segar dan tampan, hahaha.
Minggu kemarin aku juga jadi penonton setia mereka. Padahal hari minggu itu merupakan hari di mana orderan GoFood berkeliaran dan meledak-ledak. Namun tidak ada satupun orderan yang masuk ke aplikasi driverku.
Wajar sih. Yang libur satu hingga dua hari saja bisa jadi penonton, apalagi akun driverku yang libur sejak sebelum bulan ramadhan kemarin. Yah syukur-syukur selang penantian panjang, aku dapat satu order. Lumayan bisa buat bayar 2 gelas kopi yang sudah aku seruput sejak pagi tadi.
Untungnya aku memiliki dua aplikasi ojek online. Setidaknya saat GoPartnerku membisu tanpa nada dering, setidaknya Grab driverku masih bisa membelikanku satu kotak rokok kesukaanku.
Eh bukan berarti aku mengunggulkan Grab, aku juga masih tetap suka dengan Gojek. Keduanya tetap aku gunakan dan memberikan pelayananku sebaik mungkin untuk pelanggan tercinta. Saranghae 💕