Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Lebih Pilih Mana Nih? Grab Driver Atau GoPartner di Era Sekarang?



Lebih pilih mana nih? antara Grab driver atau GoPartner di era sekarang? 

Kalau bagi mitra Gojek tentu akan memilih Aplikasi GoPartner. Soalnya mereka hanya menggunakan aplikasi tersebut untuk onbid sehari-hari. Begitupun sebaliknya. 

Berbeda jika yang ditanya adalah seorang mitra yang memiliki akun di kedua aplikasi tersebut . Pastinya ada bahan perbandingan untuk menilai kelebihan dan kekurangan kedua aplikasi tersebut. Seperti aku ini. 

Namun jika kalian ditanya oleh seseorang yang ingin mendaftar sebagai mitra ojek online. Kalian akan jawab apa? Pilih Grab atau Gojek? 

Nah loh ! 

Kelebihan dan Kekurangan Grab Driver Dan GoPartner 

Kalau menurutku sih, kedua aplikasi ojek online tersebut masih banyak kurangnya. Udah orderan sepi, sistem pembagian order sudah tak masuk akal lagi, insentif di pangkas pula. Hahahaha. 

Bukan Driver namanya kalau tidak mengeluh soal hal tersebut. Jadi, maafkan aku yang kadang suka khilaf. 

Ok kembali ke topik. 

Setiap aplikasi ojek online tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap mitra bisa saja memiliki pendapat yang berbeda tentang kelebihan dan kekurangan apilkasi. 

Dan untuk kali ini, aku ingin memberikan ulasan menurut pendapatku pribadi sebagai seorang mitra driver Gojek maupun mitra Grab. 

Kapasitas Aplikasi Driver 

Kalau menurut besarnya aplikasi yang versi terbaru, keduanya sama-sama membutuhkan space yang cukup besar, yakni lebih dari 40 Mb. Sangat berbeda dibanding tahun 2018 dulu, yang mana aplikasi Gojek jauh lebih kecil dari pada besarnya aplikasi Grab. 

Untuk pemakaian baterai smartphone juga sama-sama borosnya, apalagi kalau terusan dapat order, hehehe. Karena aplikasi ojek online memang banyak fitur dan service yang terus berjalan meskipun layar smartphone sedang tidak aktif. 

Namun menurutku pribadi, pemakaian baterai aplikasi Grab lebih boros ketimbang pemakaian baterai aplikasi GoPartner. 

Tampilan Dan Fitur Menu 

Untuk tampilan dan fitur menu, kedua aplikasi sudah benar-benar bersaing dalam memberikan kemudahan kepada driver. Misalnya saja soal rincian pendapatan, fitur swadaya/benefit ataupun soal keamanan akun. 

Namun soal kemudahan penggunaan aplikasi, GoPartner mungkin akan lebih mudah dipahami dari pada aplikasi Grab driver, khususnya untuk driver pemula. 

Setidaknya sewaktu aku daftar pertama kali menjadi driver Gojek, tanpa harus tanya, aku sudah memahami betul fitur-fitur yang ada. Namun saat pertama kali jadi driver Grab, aku masih butuh bantuan sesama driver dalam mengerti fitur dan menu yang ada. 

Proses Pengerjaan Order 


Kalau untuk hal ini, aplikasi Grab driver sudah cukup terkenal tentang keribetannya. Proses perintah dalam pengerjaan orderan Grab itu banyak banget dari pada proses pengerjaan order GoPartner. 

Apalagi kalau kalian masih sangat baru menjadi driver Grab. Kalian harus hati-hati sekali dan membaca dengan teliti setiap informasi sebelum menekan perintahnya. 

Apalagi kalau ada perubahan menu untuk order GrabFood pilihan karena pelanggan memintanya atau produk pesanannya tidak ada di restonya. 

Kalau GoPartner cukup mengubah harganya saja, nah kalau Grab, kalau gak bisa negosiasi bisa berujung cancel juga. Belum lagi orderan gabungan GrabFood maupun estafet yang prosesnya lebih rumit lagi. 

Sedangkan aplikasi GoPartner prosesnya cukup mudah dipahami bahkan oleh driver awam sekalipun. 

Pendapatan Mitra 

Kalau masalah pendapatan, tentu tergantung dari banyaknya perolehan order tiap harinya. Namun kalau soal tarif perjalanan, aku lebih menyukai tarifnya Grab. Terutama kalau dapat order dengan trip lebih dari 10 Km. 

Enaknya lagi, orderan Grab itu bisa antar kota segala. Sedangkan Gojek memberi batasan maksimal perjalanan. Hanya untuk layanan GoSend saja yang bisa melebihi 100 Km. 

Bonus dan Insentif 

Dulu sih insentif Grab lebih menggiurkan dari pada insentif Gojek. Namun untuk sekarang, keduanya sama-sama tak memberikan insentif yang menarik untuk mitra drivernya. 

GoPartner dengan program berkat/jago nya, sedangkan Grab mengusung sistem pendapatan minimum harian. Maksimal insentif yang diterima Grab maupun GoPartner tidak melebihi 30.000. Itupun kalau dapat loh. 

Soalnya untuk mendapatkan insentif tersebut tidak hanya bergantung pada jumlah order atau poin yang didapat. Jika pendapatannya melebihi pendapatan minimum, insentif tersebut juga akan hangus. 

Aku pernah mendapat 1000 rupiah dari program berkat dan pernah dapat 4000 rupiah untuk program pendapatan minimum harian Grab. Padahal sewaktu dulu mitra driverbaik Grab maupun Gojek, bisa mendapat lebih dari 50.000 dari insentif harian. 

Yah, pandemi ini memang banyak perubahan yang tidak menguntungkan bagi mitra driver. 

Rincian Detail Transaksi 

Kedua aplikasi baik Grab maupun GoPartner memiliki fitur detail rincian transaksi. Sehingga mitra driver bisa tahu besaran saldo driver yang diterimanya maupun pengurangan saldo driver dari setiap transaksi. 

Tapi kalau disuruh milih antara Grab dan GoPartner, aku lebih menyukai aplikasi Grab kalau soal rincian transaksi. Soalnya rincian transaksinya itu sangat mendetail, jadi kita bisa benar-benar tau berapa tarif yang kita peroleh, besaran potongan dari orderan, bahkan tarif promo pelanggan juga kita bisa mengetahuinya. 


Top Up Dompet Driver 

Dengan adanya fitur pembelian non tunai seperti mitra GoBiz ataupun merchant GrabFood pilihan, saldo driver jadi cepat habis. Tau sendiri kan kalau saldo menipis itu membuat akun jadi sulit dapat order atau gagu. Jadi mitra driver harus top up saldo terlebih dahulu agar terus dapat orderan. 

Kalau masalah top up, menurutku jauh lebih mudah top up saldo GoPay dari pada top up saldo kredit Grab. Selain banyak merchant yang menyediakan top up saldo GoPay, kita juga dapat top up GoPay sendiri melalui internet banking dengan sangat mudah. 

Kalau Grab, kita harus pergi ke pegadaian terlebih dahulu untuk membeli voucer. Kita juga bisa membeli voucer melalui GrabKios, namun kita harus punya saldo OVO terlebih dahulu. Jauh lebih mudah untuk top up Gopay melalui Alfamart. 

Tau sendiri kan? Berapa banyak Alfamart di kota kalian? Bejibun kan. Sedangkan jumlah pegadaian, paling cuma 1 – 2 saja. 

Sistem Pembagian Order 

Aku menjadikan pekerjaan ojek online ini hanya sebagai sampingan, sehingga aku jarang onbid tiap harinya. Karena hal tersebut, aku lebih menyukai sistem pembagian order Grab dari pada GoPartner. 

Soalnya sistem pembagian GoPartner itu sudah tidak mendukung mitra driver yang setengah-setengah seperti aku ini. Bahkan yang memiliki kerajinan dan keaktifan saja masih sulit dapat orderan, apalagi yang cuma onbid pada hari minggu doang. 

Berbeda dengan Grab. Meskipun aku jarang onbid, setidaknya tiap aku onbid masih mendapat order dengan layak. 

Pembagian order Grab juga masih memberlakukan alokasi driver terdekat meskipun performa driver juga jadi penentu biar driver Grab gacor. Berbeda dengan GoPartner yang sistemnya lebih tidak masuk akal lagi. Intinya driver setengah-setengah tidak ada harapan lagi bersama GoPartner. 

Selepas dari kekurangan dan kelebihan GoPartner maupun Grab driver, Aku masih menyukai keduanya kok. Setidaknya aku selalu mengaktifkan keduanya ketika aku onbid. 

Kalau kalian, lebih menyukai Grab Driver atau GoPartner? 



This post first appeared on Kisah Ojek Online, please read the originial post: here

Share the post

Lebih Pilih Mana Nih? Grab Driver Atau GoPartner di Era Sekarang?

×

Subscribe to Kisah Ojek Online

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×