Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pengertian Tsunami | Proses, Dampak & Mitigasinya

Pengertian dan pembahasan tsunami lengkap- Dari setidaknya 13 daftar bencana paling sering terjadi di Indonesia, Tsunami termasuk bencana paling mengerikan.

Tsunami datang tanpa peringatan atau dengan kata lain bencana alam tsunami tak bisa diprediksi kapan terjadinya. Itulah mengapa tsunami selalu memakan banyak korban.

Kebanyakan korban meninggal karena terseret arus atau terhantam material berat. Mereka belum sempat mencari tempat aman dalam selang waktu Gempa dan tsunami (goldentime).

Namun, meski tidak dapat prediksi, bukan berati kita hanya bisa pasrah. Pengetahuan tentang tsunami dan upaya mitigasi harus tetap diketahui oleh semua masyarakat.

Pengetahuan ini berguna untuk meminimalkan tingkat kerugian dan juga bahaya.

Lalu, apa saja hal yang harus kamu ketahui tentang tsunami? Berikut ulasannya.

Pengertian Tsunami Lengkap dari Berbagai Sumber

Gambar oleh organestonga.blogspot.com: Kepulauan Jepang rawan diterjang tsunami

Pengertian Tsunami secara Terminologi

Kata Tsunami berasal dari bahasa Jepang. ‘Tsu’ berarti pelabuhan dan ‘Nami’ berarti Gelombang. Dulu tsunami sering terjadi di Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 196 tsunami telah terjadi.

Ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan tsunami. 

Salah satunya adalah Aazhi Peralai dalam Bahasa Tamil dan ië beuna atau alôn buluëk (menurut dialek) dalam Bahasa Aceh.

Sebagai catatan tambahan, dalam bahasa Tagalog versi Austronesia, bahasa utama di Filipina, alon berarti “gelombang”.

Selanjutnya, di Pulau Simeulue, daerah pesisir barat Sumatra, Indonesia tsunami tertera dalam Bahasa Defayan, dengan sebutan ‘smong’ yang berarti tsunami. Hampir sama dengan dalam Bahasa Sigulai, yaitu emong berarti tsunami.

Definisi Tsunami Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia

Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, salah satunya gempa bumi. Gangguan tersebut membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

tsunami/tsu·na·mi/n  adalah gelombang laut dahsyat (gelombang pasang) yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut (biasanya terjadi di Jepang dan sekitarnya).

Pengertian Tsunami Oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Pengertian tsunami adalah serangkaian peristiwa bersamaan antara gelombang dan ombak laut sehingga menimbulkan pergeseran lempeng di dasar laut sebagai bentuk akibat daripada fenomena gempa bumi. (2011)

Bakornas PBP

Definisi tsunami adalah gelombang lautan dengan periode yang panjang, biasanya hal tersebut ditimbulkan dari gangguan impulsif di dasar laut. (2007)

Pengertian Tsunami Menurut Para Ahli

Puspito (2010)
Pengertian tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan karena gempa di dasar laut sehingga mencapai ketinggian mulai satu meter hingga puluhan meter di garis pantai

Anonim (2013)
Tsunami adalah gelombang yang datang dengan kuat serta mempunyai cepatan tinggi sehingga menyebabkan kerugian bagi mahluk hidup.

Musashiazka (2014)
Tsunami adalah gelombang air laut yang tidak wajar dari kebiasanya, ketidakwajaran itu dilihat dari intensitas maupun besarnya gelombnag. Hal ini terjadi dikarenakan adanya pergeseran lempeng pada belahan bumi, gempa dan lain sebaginya.

Ada perbedaan mendasar antara tsunami dan gelombang pasang.

Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke arah dartan di garis pantai. Perbedaanya, dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberikan kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi.

Tsunami juga tidak dipengaruhi oleh gaya tarik bulan seperti fenomena pasang.

Meskipun ada pengertian yang menyamakan tsunami dengan “pasang-surut” karena memiliki kesamaan atau kemiripan karakter dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi akan tepat.

Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan karena dapat masuk jauh ke daratan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah pasang surut ataupun gelombang tsunami ini.

Penyebab Tsunami

Tsunami dapat disebabkan oleh empat hal dibawah ini:

Tsunami Akibat Dislokasi Dasar Perairan

gambar oleh youtube.com: Proses terjadinya tsunami akibat gempa tektonik bawah laut

Yang dimaksud dislokasi adalah pergeseran kerak bumi yang terjadi di bawah laut. Pergeseran ini akan menghasilkan energi, energi tersebut biasa kita sebut sebagai seismik (gempa).

Dalam bidang kegempaan, jenis gempa karena pergeseran kerak bumi disebut dengan gempa tektonik.

Baca selengkapnya: Penyebab gempa bumi tektonik

Karena posisi pusat gempa yang berada dibawah laut, maka selanjutnya energi ini akhirnya disebarkan ke segala zona air dalam bentuk gelombang yang gerak (berubah menjadi energi kinetik). Gelombang tersebutlah yang akan berubah menjadi tsunami.

Perlu diperhatikan sebelumnya bahwa ada beberapa syarat terjadinya tsunami yaitu:

  1. Kekuatan gempa lebih dari 6,5 SR
  2. pusat gempa berkisar 0-30 dibawah permukaan laut
  3. Jenis pergeseran berupa patahan naik turun

Tsunami karena pergeseran tektonik pernah melanda Aceh beberapa waktu lalu dan menewaskan ribuan orang.

Tsunami Akibat Meletusnya Gunung Api Laut

gambar oleh studiobelajar.com: Tsunami akibat aktivitas vulkaonologi di laut

Gunung api tidak melulu berada di tengah benua seperti yang umum kita ketahui. Gunung api juga ada yang berada di dalam lautan.

Gunung api yang berada di dekat lautan ataupun di dalam lautan saat meletus akan mengeluarkan material. Material ini akan mengusik keseimbangan air laut.

Baca selengkapnya: Tipe letusan gunung api

Awalnya gelombang yang dihasilkan masih 1-2 meter di lautan. Gelombang ini lalu membesar seiring mendekati pesisir pantai. Hal ini karena terjadi proses penambahan massa air permukaan.

Setelah tiba di pantai, gelombang akan luber dari garis pantai dan menerjang apapun yang dilaluinya. Bukan hanya itu, gelombang tidak datang sekali, namun berkali-kali. Itulah yang menyebabkan kerusakan akibat tsunami menjadi parah dan korban berjatuhan semakin banyak.

Tsunami seperti ini pernah terjadi pada meletusnya gunung krakatau yang kemudian membangkitkan tsunami hebat.

Tsunami Akibat Longsoran di Bawah Laut

Gambar oleh detik.com: Longsoran batuan dapat menyebabkan tsunami

Tebing di pinggir laut seringkali tidak stabil dan menyebabkan ambrol masuk ke dalam air laut. Jika longsoran dalam jumlah yang besar dan terjadi secara mendadak dapat menimbulkan tsunami.

Proses dimulai ketika tanah/batuan yang longsor secara mendadak mengisi ruang air sehingga membuat massa air bergerak secara tiba-tiba. Kita menyebut gerakan ini sebagai gelombang.

Seperti dalam kasus tsunami akibat letusan gunung, gelombang ini mulanya kecil lalu membesar menuju pantai menjadi gelombang tsunami.

Tsunami karena sebab ini disebut Tsunamic Submarine Landslide.

Tsunami Akibat Hantaman Meteor

gambar oleh physic.wordpress.com: Hantaman meteor menimbulkan gelomabng tsunami

Jika melewati hutan menyebabkan kebakaran hutan, sebaliknya hantaman meteor jika melewati lautan akan menyebabkan tsunami.

Gelombang tsunami disebabkan oleh tabrakan antara air laut dan meteor. Meteor yang dimaksud adalah meteor dengan ukuran besar.

Tsunami semakin berbahaya jika hantaman keduanya dalam, serta membentuk garis panjang membelah lautan.

Jika meteornya kecil maka gelombang akan ter-dispersiv.

Tsunami Akibat Ulah Manusia

gambar oleh wordpress.com: Percobaan bom nuklir di lautan penyebab tsunami

Manusia ternyata juga bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Salah satu contohnya ketika ada percobaan bom nuklir dan mengenai lautan.

Energi yang dihasilkan oleh bom akan mengusik keseimbangan air. Energi lalu disalurkan ke seluruh zona air dalam bentuk gelombang.

Jenis-Jenis Tsunami

Berdasarkan jarak titik pusat gempa dan area terdampak, tsunami gempa dibagi menjadi 3:

Tsunami Jarak pendek

Tsunami ini terjadi dalam selang waktu 0-30 menit setelah terjadinya gempa. Pusat gempa terletak dalam radius 200 km dari lokasi tsunami.

Jarak pusat gempa yang dekat memungkinkan penduduk merasakan getarannya dan bisa merusak bangunan.

Tsunami Jarak Menengah

Jarak waktu antara terjadinya gempa dan tsunami antara 30 menit sampai 2 jam. Pusat gempa berada radius 200 km-1000 km dari arah terdampak. Gempa ini masih mungkin bisa dirasakan namun dengan intensitas yang lebih kecil dari gempa dekat.

Tsunami Jarak Jauh

Jarak area terdampak dan pusat gempa lebih dari 1000 km, hal ini membuat jeda watu gempa dan terjadinya tsunami sangat lama yaitu 2 jam atau lebih. Gempa jenis ini tidak bisa dirasakan oleh penduduk.

Tanda-Tanda Akan Terjadi Tsunami

  1. Air laut surut secara tiba-tiba.
  2. Terdengar suara bergemuruh dari arah laut.
  3. Hewan-hewan bertingkah aneh, misalnya burung-burung akan terbang ke arah tengah lautan.
  4. Ada gempa pengiring, jika pusat gempa penyebab tsunami berada dalam jarak 200-1000 km dari bibir pantai.
  5. Fenomena ombak/gelombang yang aneh. Gelombang ini kemungkinan adalah gelombang pengiring gelombang tsunami.
  6. Dibeberapa kasus, tsunami juga ditandai dengan warna awan yang berubah dari cerah menjadi gelap.

Dampak Terjadinya Tsunami

Gambar oleh wikilmages di Pivabay: Perbandinagn sebelum dan sesudah terjadi bencana tsunami

Bencana alam tsunami memberikan dampak yang besar baik terhadap manusia maupun lingkungannya. Dampak tersebut antara lain:

  1. Kematian secara massal
  2. Penduduk mengalami stres dan depresi berat karena kehilangan harta benda dan keluarga khususnya.
  3. Hilangnya harta benda termasuk hewan ternak.
  4. Rusaknya permukiman penduduk dan gedung-gedung pemerintahan.
  5. Gagal panen dan rusaknya ladang pertanian karena bercampur dengan air laut.
  6. Hilangnya mata pencaharian nelayan, karena perahu-perahu terseret dan hilang.
  7. Terjadi pencemaran sumber air bersih oleh air laut yang membawa sampah dan kotoran.
  8. Rusaknya sarana perhubungan seperti jalan, jembatan, pelabuhan.
  9. Memutus sistem komukasi karena rusaknya tiang listrik.
  10. Tertinggalnay pendidikan anak-anak usia ekolah di area terdampakkarena harus mengungsi.
  11. Hancurnya tatanan ekonomi yang pernah dibangun.
  12. Melonjaknya angka pengangguran.

Upaya Mitigasi Bencana Tsunami

Gambar oleh kanalinfo.com: Mitigasi meminimalkan tingkat kerugian dan bahaya

Sebelum terjadinya tsunami

  1. Mengenali apa yang disebut tsunami.
  2. Memastikan struktur dan letak rumah.
  3. Jika tinggal atau berada di pantai, segera menjauhi garis pantai
  4. Jika terjadi getaran atau gempa bumi, segera menjauhi pantai
  5. Selalu sedia alat komunikasi.
  6. Pemetaan kawasan rawan bencana tsunami dengan skala yang memadai.
  7. Memasang sistem peringatan dini yang didukung dengan teknologi maju.
  8. Pembuatan green belt di kawasan pantai.
  9. Penataan tata ruang, pembuatan jalur dan tempat evakuasi sampai dengan sistim peringatan dini bencana tsunami.
  10. Sosialisasi ke masyarakat yang berhubungan langsung pada zona-zona rawan bencana tsunami

Saat terjadi tsunami

  1.   Bila berada di dalam ruangan, segera keluar untuk menyelamatkan diri.
  2.   Berlari menjauhi pantai.
  3.   Berlari ke tempat yang aman atau tempat lebih tinggi.

Sesudah terjadi tsunami

  1.  Periksa jika ada keluarga yang hilang ataupun yang terluka.
  2.  Minta pertolongan jika ada keluarga yang yang hilang atau terluka.
  3.  Jangan berjalan di sekitar daerah tsunami atau pantai setelah terjangan ombak pertama, karena kemungkinan terjadi tsunami susulan.

Demikianlah beberapa pengetahuan seputar tsunami yang harus kamu tahu. Semoga Bermanfaat.

Terimakasih!



This post first appeared on Web Teknologi Dan Seni, please read the originial post: here

Share the post

Pengertian Tsunami | Proses, Dampak & Mitigasinya

×

Subscribe to Web Teknologi Dan Seni

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×