Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Faktor Penyebab Banjir | Dampak, Jenis & Mitigasinya

Tags: banjir sungai

Faktor penyebab banjir dan pembahasannya lengkapBanjir di Indonesia sudah bukan merupakan fenomena yang luar biasa.

Di setiap musim penghujan datang, berita banjir dari seantero negeri berlalu lalang di media informasi seperti televisi, koran maupun radio.

Mirisnya lagi, peta daerah rawan banjir di Indonesia rasanya semakin bertambah saja.

Banjir bukanlah bencana alam yang tidak dapat dicegah layaknya gunung meletus dan gempa bumi. Jadi, sangat mungkin bagi kita meminimalkan peluang terjadi banjir di daerah kita.

Nah, bagaimana cara meminimalkan peluang terjadinya banjir? Kita akan bahas disini, namun sebelumnya simak dulu beberapa ulasan tentang pengertian banjir, penyebab serta dampaknya di bawah ini.

Pengertian Banjir

Menurut KBBI banjir berarti peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat.

Banjir dalam artian luas dimasukkan dalam bagian dari siklus hidrologi dimana air pada permukaan bumi bergerak ke laut.

Dalam artian sempit banjir diartikan sebagai peristiwa terendamnya daratan karena adanya aliran air yang berlebihan sehingga tidak mampu lagi diserap oleh tanah.

Faktor penyebab banjir terutama karena volume air di Sungai atau danau berlebih sehingga meluap dan keluar dari bendungan atau batasan yang semestinya sehingga sering mengakibatkan kerusakan pada bangunan-bangunan bahkan menelan korban jiwa.

Secara lebih lengkap, pengertian banjir dapat ditarik menjadi 2 point yaitu;

  1. Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpah dari palung sungai yang menyebabkan ada genangan di sisi sungai. Aliran air limpahan tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melewati muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air.
  2. Gelombang banjir berjalan ke arah hilir sistem sungai yang berinteraksi dengan kenaikan muka air di muara sungai yang diakibatkan badai.

Faktor Penyebab Banjir

Gambar oleh Ria di Pixabay: Faktor utama penyebab banjir adalah tumpukan sampah di sungai

Faktor penyebab bencana alam banjir dapat dibagi menjadi 2 faktor yaitu:

Faktor Ulah Manusia

Hilangnya Fungsi Saluran Air

Di kota-kota besar seperti jakarta, Bandung dan Surabaya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di saluran air sangat rendah. Akhirnya saluran air yang sebelumnya berfungsi sebagai tempat aliran air menjadi tersumbat.

Karena tersumbat, maka air pun akhirnya mencari jalan lain dan luber kemana-mana.

Maraknya Bangunan Liar di Bantaran Sungai

Selain membuat pemandangan menjadi kurang sedap, bangunan liar di pinggiran sungai maupun di atas selokan selokan juga menghambat jalannya air. Selain itu, permukiman di bantaran sungai adalah penyumbang terbesar sampah sungai.

Saluran Air yang Tidak Terawat/Rusak

Saluran air kadang luput dari perhatian. saluran air seharusnya selalu dicek kelayakannya apalagi ketika menjelang musim hujan.

Point ini juga termasuk di dalamnya tanggul. Tanggul tua yang rapuh rentan mengalami jebol dan bisa mengakibatkan banjir bandang.

Penebangan Hutan Secara Liar

Hutan adalah unsur vital dalam kehidupan. Hutan menyediakan oksigen dan udara segar.

Lebih jauh hutan berperan dalam menahan air hujan yang jatuh sehingga tidak langsung menuju tanah. Pepohonan hutan juga menyerap air untuk cadangan air di musim kemarau.

Itulah mengapa saat terjadi penebangan hutan ataupun kebakaran hutan fungsi-fungsi tersebut hilang dan air langsung merembes ke arah hilir yang lebih rendah di pedesaan/perkotaan.

Penggundulan hutan juga penyebab utama erosi. Material erosi ini akhirnya mengalir ke sungai dan menjadi sedimentasi yang pada akhirnya mengurangi daya tampung sungai.

Hilangnya Resapan Tanah

Dewasa ini pembangunan di segala aspek kehidupan sedang giat-giatnya. Begitu juga dalam segi infrastruktur/gedung-gedung.

Namun, tak jarang pihak pembangun melupakan unsur penting pembangunan gedung salah satunya daerah resapan air.

Air hujan yang jatuh akan sangat baik ketika dia langsung jatuh ke tanah dan habis meresap, tidak sampai mengalir ke drainase yang jauh. Dengan begitu siklus air akan menjadi lebih cepat.

Saat semua permukaan tertutup beton, semen, keramik dan sejenisnya maka fungsi tanah sebagai penyerap air hilang dan terjadi banjir.

Kesadaran Masyarakat yang Rendah

Masyarakat sebagai unsur utama pemelihara keseimbangan alam sangat besar perannya untuk menjaga lingkungan disekitarnya.

Masyarakat harus sadar dan giat melakukan aksi cinta lingkungan setiap hari. Contoh aksi ini salah satunya tidak membuang sampah di sungai dan saluran air lainnya.

Mengingkatnya Sedimentasi Sungai

Pencemaran air berupa penggunaan detergent dan pupuk berlebihan akan menyebabkan populasi tumbuhan air meningkat. Ketika busuk tumbuhan air akan tenggelam dan menumpuk di dasar sungai, kolam maupun waduk.

Dalam jangka panjang, tumpukan ini berubah menajdi sedimen tebal yang akan mengurangi daya tampung terhadap air hujan.

Faktor Alam

Gambar oleh 129400 di Pixabay: Hujan deras selama beberapa jam dapat menyebabkan banjir

Curah Hujan yang Tinggi

Faktor penyebab banjir bukan hanya dari sistem penerima di bumi saja. Curah hujan yang terlalu tinggi juga menjadi salah satu faktor.

Air hujan yang over tidak mampu ditampung oleh sungai dan anak sungai alamiah serta tempat-tempat penampungan air berupa tanggul dan kanal sehingga air meluap.

Permukaan Tanah Lebih Rendah dari Permukaan Laut

Penampakan alam yang seperti ini akan menyebabkan banjir rob saat terjadi pasang air laut.

Terletak di Sebuah Cekungan yang Dikelilingi Perbukitan

Daerah permukiman yang terletak diantara perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit mempunyai peluang lebih besar untuk terjadi banjir.

Jenis-Jenis Banjir

Gambar oleh CNN : tanggul jebol penyebab banjir bandang

Dari beberapa faktor penyebab banjir diatas maka banjir bisa digolongkan menjadi beberapa jenis.

Banjir Air

Banjir ini adalah yang paling umum terjadi di Indonesia. Banjir air disebabkan meluapnya penampungan air di alam seperti sungai, waduk atau danau.

Banjir Bandang

Banjir bandang lebih berbahaya dari banjir biasa. Banjir ini membawa material lumpur dan memiliki daya rusak yang hebat. Debit aliran sangat tinggi dan bersifat spontan/mendadak.

Tak jarang banjir ini juga membawa material kayu-kayu dari hutan dan menghantam apapun yang dilewatinya.

Material lumpur banjir bandang berasal dari erosi dan longsor di tebing sungai. Longsoran ini pula yang menutup aliran. Pada akhirnya ketika penahan air berupa tanggul atau waduk akan jebol karena sudah tidak mampu menahan beban air ditambah masa tanah yang berat.

Banjir Lahar

Banjir lahar terjadi ketika moment erupsi gunung berapi dibarengi dengan fenomena hujan. Aliran lahar ini akhirnya turun lewat sungai dan membawa sedimentasi berupa pasir dalam jumlah yang besar sehingga melebihi daya tampung sungai.

Banjir Cileunang

Banjir ini hampir mirip dengan banjir air. Banjir cileunang secara spesifik disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi melebihi kapasitas penyaluran sistem pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai alamiah dan sistem drainase buatan manusia. Dalam kata lain banjir cileunang disebut juga banjir dadakan.

Banjir Lumpur

Contoh banjir lumpur adalah fenomena lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir ini selain membawa material lumpur juga menghasilkan gas dan zat kimia yang berbahaya dari dalam bumi. Sampai saat ini banjir lumpur Sidoarjo masih belum menemukan solusinya.

Banjir Rob

Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai akibat pasang laut maupun karena meningginya gelombang laut akibat badai. Air tersebut lalu menggenangi permukiman penduduk dan disebut banjir rob.

Banjir Kiriman 

Adalah istilah yang menggambarkan kejadian banjir di satu tempat dimana air genangan berasal dari aliran air permukaan dari tempat yang lebih tinggi (hulu) seperti pernah terjadi di Jakarta yang merupakan banjir kiriman dari Bogor.

Dampak Banjir

Gambar oleh lintas10.com: Banjir menyebabkan pendidikan anak tertinggal

Sebagaimana bencana-bencana alam lain di Indonesia, banjir juga pasti memberikan pengaruh/dampak. Dampak ini bisa mengarah kepada manusia itu sendiri maupun kepada lingkungannya.

Dampak Negatif

Dampak Primer

Dampak primer adalah dampak yang secara langsung dapat dilihat setelah bencana banjir. Dampak ini berupa kerusakan fisik. Dampak primer meliputi rusaknya bangunan, jalan bahkan jembatan pada kasus yang parah.

Dampak Sekunder

  1. Kesulitan air bersih karena terkena kontaminasi dengan air banjir.
  2. Penyakit akibat air yang kotor bermunculan seperti diare, muntaber, penyakit kulit dst.
  3. Air yang menggenang juga mempercepat penyebaran penyakit.
  4. Kelangkaan hasil panen karena rusaknya lahan pertanian dan perkebunan, baik itu karena terjangan maupun genangan.
  5. Jalur transportasi menjadi sulit dan terkendala.

Dampak Tersier

Dampak tersier adalah dampak yang terjadi untuk jangka waktu yang relatif panjang pasca terjadinya banjir.

  1. Menurunnya sektor pariwisata karena menurunnya minat wisatawan terhadap obyek wisata yang terkena banjir.
  2. Naiknya harga pokok karena gagal panen.
  3. Menurunnya perekonomian karena kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi terhambat.
  4. Tertinggalnya pendidikan anak usia sekolah karena harus mengungsi.

Dampak Positif

Sebagaimana perintah dalam semua agama untuk selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian. Bencana banjir yang biasanya selalu kita rutuki terjadinya, ternyata juga memiliki hikmah yang terkandung didalamnya. Hikmah ini selanjutnya kita sebut sebagai dampak positif.

  1. Terisinya kembali air tanah, hal ini terjadi jika banjir masih dalam skala kecil.
  2. Menutrisi dan menyuburkan kembali tanah.
  3. Kembali memberikan cadangan air bagi daerah-daerah yang sebelumnya kering.
  4. menyeimbangkan ekosistem sungai.
  5. Memajukan sektor perikanan.

Upaya Pencegahan Banjir

Gambar olrh Dictio.com: Reboisasi penting untuk mecegah terjadinya banjir

Penanganan banjir harus dilakukan secara terpadu, terutama pada daerah tangkapan curah hujan. Faktor limpasan permukaan, drainase dan simpanan air harus diperhatikan dengan seksama. Perlu dipertimbangkan juga simpanan air permukaan melalui tanaman, di samping kelembapan tanah dan daerah resapan.

Secara lebih rinci berikut point-point yang bisa dilakukan untuk mencegah banjir.

  1. Jaga kebersihan, jangan buang sampah di saluran air.
  2. Melakukan pengerukan penampungan air baik itu sungai, waduk maupun bendungan secara berkala dan teratur.
  3. Melakukan reboisasi pada hutan-hutan yang gundul.
  4. Membuat biopori, biopori adalah lubang dalam tanah yang dibuat menggunakan bor dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Biopori mempercepat penyerapan air ke dalam tanah.
  5. Membuat sistem drainase air yang sesuai prosedur dan terstruktur.
  6. Menanam pohon di sekitar rumah. Pohon berperan dalam penyerapan air hujan dan menyimpannya. Banyak tanaman di sekitar rumah juga meminimalkan peluang terjadinya bencana kekeringan.
  7. Membangun infrastruktur penampungan air seperti waduk dan bendungan. Selain sebagai pencegah banjir bendunagn juga berfungsi sebagai irigasi dan PLTA.
  8. Membuat sumur resapan. Sumur resapan mempunyai kedalaman 2 meter dan diameter sekitar 1 meter
  9. Gunakan bahan yang ramah lingkungan sebagai penutup tanah. Ramah lingkungan dalm konteks ini maksudnya adalah mampu menyerap air seperti bahan paving misalnya.
  10. Membangun hutan kota.
  11. membangun pos pantauan air sungai dan sistem peringatan dini untuk daerah rawan banjir.
  12. Pemasangan pompa air ke arah laut untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut.

Upaya Mitigasi Bencana Banjir

Gambar oleh kanalinfo.com: Mitigasi meminimalkan tingkat kerugian dan bahaya

Sebelum Terjadi Bencana Banjir

  1. Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW setempat bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, terutama di saluran air dari sampah-sampah yang menyumbat.
  2. Tentukan lokasi posko pengungsian, lengkapilah dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan pengurus RT/RW.
  3. Bersama pengurus RT/RW, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, salah satunya mengangkat penanggung jawab di setiap posko banjir.
  4. Koordinasi melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat dan LSM untuk pengadaan sarana berupa tali, tambang, perahu karet, dan pelampung sebagai media evakuasi.
  5. pastikan peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan, atau melakukan konfirmasi.
  6. Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan kondisi air terbaru.
  7. Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan pribadi, antara lain radio baterai, senter, korek gas, dan lilin.
  8. Siapkan bahan makanan cepat dan mudah saji serta persediaan air bersih.
  9. Siapkan P3K.
  10. Amankan dokumen penting sabaik mungkin.

Saat Terjadi Bencana Banjir

  1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana utnuk menghindari kesetrum.
  2. Mengungsi ke daerah aman sesegera mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
  3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir dan sebisa mungkin selalu berpegangan.
  4. Segera amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
  5. Jika air terus meninggi, segera hubungi instansi terkait.

Setelah Terjadi Bencana Banjir

  1. Secepatnya membersihkan rumah, terutama bagian lantai, jangan lupa gunakan antiseptik untuk membunuh kuman.
  2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit menular seperti diare yang sering mewabah setelah kejadian banjir.
  3. Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit di sekitar rumah.
  4. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

Demikian pembahasan panjang mengenai pengertian, jenis-jenis, dampak, pencegahan dan upaya mitigasi, serta faktor penyebab banjir.

Banjir adalah jenis bencana yang 95% penyebabnya karena faktor manusia. Sehingga dalam hal ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa jika manusia peduli dan mau berusaha memperbaiki lingkungannya ada peluang untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan sama sekali resiko terjadinya banjir.

Terimakasih.

Salam Lestari!



This post first appeared on Web Teknologi Dan Seni, please read the originial post: here

Share the post

Faktor Penyebab Banjir | Dampak, Jenis & Mitigasinya

×

Subscribe to Web Teknologi Dan Seni

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×