Teknologiraf.com – Di tahun Pada tahun 2014, Angkatan Udara Amerika Serikat memberikan pemberitahuan resmi kepada Kongres bahwa mereka berencana untuk mulai membongkar Program Riset Auroral Frekuensi Tinggi yang berbasis di Alaska menjelang penutupan stasiun pada akhir musim panas.
Berdasarkan laporan lama Rusia hari ini (19/6/2014), program kontroversial, juga dikenal sebagai HAARP, telah menjadi rumah bagi banyak teori konspirasi, tetapi secara resmi akan offline pada akhir tes penelitian terakhirnya pada bulan Juni tahun itu.
Secara resmi, HAARP telah digunakan untuk mempelajari perbaikan dalam teknologi komunikasi AS, dan telah digunakan untuk percobaan menembakkan sinyal kuat ke atmosfer untuk melihat efeknya pada gelombang radio. Fasilitas ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana partikel bermuatan bereaksi saat berada di ionosfer.
Baca juga:
Korban tewas akibat gempa di Turki telah meningkat menjadi ribuan dalam satu hari
Seperti yang dinyatakan di situs web io9, Tujuan resmi HAARP didefinisikan sebagai “Identifikasi, selidiki, dan, sebisa mungkin…berfungsi untuk meningkatkan perintah, kontrol, dan kemampuan komunikasi DOD di masa mendatang… Bidang penelitian yang akan diselidiki meliputi pembangkitan gelombang frekuensi sangat rendah dan sangat rendah, pembuatan geomagnetik paralel melayang bidang. , percepatan elektron dan investigasi atmosfer dari proses tersebut.“
“Kami telah memindahkan ionosfer ke cara lain untuk memanipulasinya, yang memang dirancang untuk dilakukan oleh HAARP,” kata David Walker, mantan anggota Angkatan Udara AS.
“Untuk memasukkan energi ke dalam ionosfer sehingga Anda dapat mengontrolnya dengan baik. Tapi pekerjaan ini telah selesai.”
Baca juga:
4 Hal-hal yang dilarang saat terjadi gempa: Jangan lakukan hal-hal tersebut
Meskipun pembangunan HAARP memakan biaya sekitar $290 juta, kata Direktur DARPA Arathi Prabhakar. DNA Wajar jika agensi melompat ke pekerjaan lain.
“‘P’ di DARPA adalah proyeknya,” katanya. “Kami tidak dalam bisnis melakukan hal yang sama selamanya, kami pasti akan melanjutkan ketika kami menyelesaikan pekerjaan itu. Meskipun kami mendapat nilai bagus dari ini, itu bukan minat DARPA yang berkelanjutan. Ini sudah merupakan infrastruktur.”
Seperti yang diketahui oleh setiap pengamat HAARP, sifat eksperimental situs tersebut telah memicu banyak kontroversi dan teori konspirasi selama bertahun-tahun, termasuk tuduhan bahwa AS menyalahkan program tersebut atas berbagai bencana alam seperti angin topan, tornado, banjir, dan gempa bumi.
Baca juga:
4 Penyebab gempa bumi dan langkah pertama yang harus diambil saat terjadi
Bahkan beberapa pemimpin dunia mau tidak mau berspekulasi tentang potensi penggunaannya yang berbahaya. Saat itu, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa lembaga tersebut Bertanggung Jawab Atas banjir di Pakistan.
Mantan pemimpin Venezuela Hugo Chavez mengisyaratkan bahwa HAARP bertanggung jawab atas pemicu gempa Haiti 2010.
