Teknologiraf.com – Upaya Huawei membangun infrastruktur rendah karbon di Indonesia mendapat pujian dari CDP, organisasi nirlaba yang berfokus pada isu lingkungan.
CPD memasukkan Huawei ke dalam daftar A untuk tindakannya terhadap perubahan iklim, serta keterbukaan dan transparansinya.
Menjadikan Huawei satu-satunya perusahaan China yang diakui oleh Dartar A melalui CDP. CDP juga menganugerahi Huawei “Penghargaan Kepemimpinan Lingkungan Terbaik”.
Baca juga:
Sanksi keras AS menanti Huawei, efeknya bisa mematikan.
Director of Corporate Affairs Uni Christine menjelaskan Huawei Indonesia mengikuti konsep “more bits and less watts” yang bertujuan untuk menggunakan teknologi guna mendukung pengembangan Huawei yang Ramah Lingkungan dan rendah karbon.
Dalam hal ini, Uni menekankan akan terus fokus pada solusi arsitektur untuk efisiensi energi yang lebih baik dengan mempercepat penghentian teknologi 3G dan mentransisikan pengguna ke teknologi 4/5G, mendukung fiberisasi dan solusi jaringan OXI yang sederhana. Untuk memperkuat ruang hijau dan memfasilitasi efisiensi jaringan dan energi terbarukan.
DDipandu oleh komitmen “Do Contribute” Huawei I, kami akan terus berinovasi dengan teknologi digital untuk menerapkan konsep pembangunan hijau dan rendah karbon di semua lini industri kami. Salah satu inisiatif utama kami adalah menerapkan teknik MMO masif yang menghemat hingga 70% penggunaan peralatan antena dan menggunakan stasiun surya hibrida luar ruangan, yang setara dengan menanam 35.000 ton CO2 atau 19.000 pohon.kata Yun.
Baca juga:
Sanksi Barat terhadap Huawei semakin keras, China semakin membebani bangkainya.
Huawei percaya bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah cara paling efektif untuk mengurangi emisi karbon, mendukung energi terbarukan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta melindungi alam.
Bahkan di dalam perusahaan, Huawei selalu berupaya mendukung konservasi energi dan mengurangi emisi serta menggunakan lebih banyak energi terbarukan.
Melalui bisnis Digital Power, Huawei berfokus pada teknologi seperti pembangkit energi bersih, elektrifikasi transportasi, dan infrastruktur TIK ramah lingkungan untuk memfasilitasi transisi energi global.
Baca juga:
Ponsel lipat Huawei Mate X3 yang dilengkapi konektivitas satelit siap diluncurkan.
Di tahun Pada akhir tahun 2022, Huawei telah membantu pelanggannya menghasilkan lebih dari 695,1 miliar kWh energi hijau, dan mengurangi konsumsi energi sebesar 19,5 miliar kWh. berkurang, setara dengan mencegah hampir 340 juta ton emisi karbon.
Selain itu, Huawei juga menanamkan konsep ekonomi sirkular ke dalam manajemen siklus hidup produk, mulai dari desain produk hingga akhir masa pakai produk.
Huawei juga berkomitmen untuk menggunakan bahan dan kemasan yang ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon dalam prosesnya, dan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga:
15 Huawei dapat memutakhirkan HP HarmonyOS 3 dengan layar kunci.
Huawei juga bekerja sama dengan mitra seperti organisasi lingkungan dan lembaga penelitian ilmiah untuk menggunakan teknologi dengan cara baru guna melindungi hutan, lahan basah, lautan, dan alam secara umum.
Menurut Tao Jingwen, Direktur Huawei dan Direktur Komite Pembangunan Berkelanjutan Perusahaan Huawei.Pembangunan berkelanjutan merupakan langkah penting dalam keseluruhan strategi perusahaan Huawei. Kami percaya bahwa teknologi adalah faktor kunci dalam mengatasi tantangan global yang terkait dengan perubahan iklim untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan, menciptakan dunia berkelanjutan yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. Di masa mendatang, Huawei berharap dapat bekerja sama dengan konsumen, pemasok, dan mitra di seluruh dunia untuk mendukung pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan di berbagai sektor industri serta membangun masyarakat rendah karbon..”
Sementara itu, Dexter Galvin, Director of Global Corporate and Supply Chain CDP, mengucapkan selamat kepada Huawei atas kinerjanya yang luar biasa.
“Transparansi pada isu-isu lingkungan merupakan langkah pertama yang penting menuju masa depan nol karbon dan positif alam. Dalam lingkungan global yang semakin kritis – dari cuaca ekstrem hingga bencana alam yang belum pernah terjadi sebelumnya – perubahan, urgensi, dan kolaborasi dibutuhkan lebih dari sebelumnya.” dia berkata.
Gavin melanjutkan.Seiring berkembangnya standar CDP untuk melindungi iklim, hutan, dan sumber daya air, kami ingin melihat ambisi dan tindakan dari perusahaan A-list – dan perusahaan yang mencari tempat tersebut – untuk melakukan hal yang sama..”
