Beinsport - Laporan diskriminasi dalam sepakbola Inggris telah meningkat untuk tahun keenam secara berturut-turut, menurut angka tahunan.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Kick It Out, organisasi inklusi dan kesetaraan yang beroperasi dalam gim, menunjukkan jumlah insiden diskriminasi diskriminatif telah meningkat sebesar 11 persen sejak tahun lalu.



Rasisme merupakan 53 persen dari 520 kasus di 2017-18, naik 22 persen dari 2016-17.

Laporan diskriminasi kecacatan menunjukkan peningkatan terbesar, dengan lompatan 107 persen dibandingkan tahun lalu.

Statistik dikompilasi dari semua level sepakbola di Inggris, termasuk Liga Premier, Liga Sepak Bola, Liga Super Wanita, dan pertandingan non-liga. Mayoritas kasus dilaporkan melalui media sosial.

Kick It Out chair Lord Herman Ouseley mengatakan tentang angka-angka: “Sangat mengecewakan untuk mengungkapkan, sekali lagi, meningkatkan tingkat semua bentuk penyalahgunaan diskriminatif di sepakbola.

“Sementara peningkatan laporan mencerminkan kecenderungan yang lebih besar di kalangan penggemar untuk mengeluh tentang penyalahgunaan yang tidak dapat diterima, tren ini mencerminkan, sebagian, apa yang terjadi di masyarakat lainnya. Laporan kejahatan kebencian meningkat dua kali lipat dari tahun lalu menjadi lebih dari 94.000.

“Sepak bola tidak boleh merasa puas tentang risiko pada permainan yang diwakilinya. Banyak pekerjaan yang baik, dan sedang dilakukan untuk mencegah dan melawan perilaku yang tidak dapat diterima. Namun, liga profesional dan klub mereka harus berbuat lebih banyak dengan cara yang koheren dan konsisten - mencontohkan semua praktik terbaik yang diterapkan oleh beberapa klub - untuk mendorong penonton yang penuh kebencian dan kasar keluar dari permainan.

“Sama halnya, FA dan asosiasi daerahnya, serta liga lokal, harus meningkatkan tindakan mereka untuk memastikan kepatuhan dan penegakan hukum di tingkat akar rumput.”