VIPBOLA88 - Kisah- kIsah Kanibal Untuk Bertahan Hidup,  Sobat bola, ini merupakan kisah yang tidak bisa disangka dan luar biasa,, demi mempertahankan Hidup orang mempratekkan kanibalisme untuk Bertahan hidup. dengan situasu terdampar di pegunungan terpencil di musim dingin, tanpa makanan apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidup?

Berikut kisah-kisah kanibalisme yang terjadi karena bencana :

Peristiwa ini bermula dari jatuhnya pesawat cateran Uruguay Air Force Flight 571 yang membawa 45 orang penumpang, termasuk tim rugby dan keluarganya, di pegunungan Chili, Andes, 13 Oktober 1972. dari kecelakaan itu hanya 29 penumpang  yang selamat, namun dengan cuaca yang sangat ekstrim membuat satu persatu korban berjatuhan. ada yang tertimpa longsoran, suhu yang sangat dingin dan cidera dan akhirnya tersisa 16 orang. mereka akhirnya diselamatkan pada 23 Desember 1972.

Mereka berjuang untuk bertahan hidup, mencari bantuan. tapi pemerintah setempat sudah menganggap mereka sebagai korban hilang yang tidak ditemukan. sampai akhirnya para korban itu datang sendiri melaporkan sendiri lokasi mereka. lalu bagaimakah mereke bertahan hidup di ketinggian 3.600 meter, salju yang turun deras, pakaian seadanya dan tidak ada makanan ?

Satu - Satu caranya bertahan hidup adalah memakan teman-teman mereka yang telah tewas. melakukan hal ini sungguh berat tapi harus dilakukan segala cara agar bertahan hidup.  mereka berjuang untuk bertahan hidup dengan apapun caranya.

Operasi penyelamatan mereka dihentikan setelah delapan hari pencarian. pihak berwenang menganggap semua korban pasti tidak ada yang selamat. lokasi pegunungan itu sangatlah sulit diakses, udara yang terlihat berwarna putih dan celakanya pesawat yang ditumpanginya itu berwarna putih juga. 

Nando Parrado dan Roberto Canessa 2 orang korban ini berjuang mencari bantuan dengan menuruni pegunungan, mencari jalan kehidupan. selama 12  menempuh jalan sulit akhirnya penduduk setempat, Sergio Katalan menemukan mereka. semua korban akhirnya dibawa ke rumah sakit Santiago dan dirawat karena penyakit ketinggian, radang dingin, patah tulang, dehidrasi, kudis dan gizi buruk.

Pengalaman yang luar biasa ini akhirnya difilmkan dan kisah ajaib yang paling terkenal sepanjang masa. Tahun 2006 lalu, Nando Parrado salah satu seorang selamat itu membukukan pengalamannya dalam buku berjudul Miracle in the Andes : 72 Days on the Mountain and My Long Trek Home.

Kisah ini dimulai karena kecelakaan kapal yang dimana seekor paus menabrak Essex dan menyebabkan kapal tenggelam di 2.000mil laut (3.700 km) sebelah barat pantai barat Amerika Selatan.

Sebanyak 21 awal berhasil selamat di Pulau Henderson, wilayah kepulauan Pitcairn. disana mereka dapat bertahan dengan makan ikan, burung, tumbuhan yang ada dan sumber mata air kecil untuk di munim. tapi itu hanya bertahan selama seminggu saja dan tidak ada yang bisa dimakan lagi. mereka masih mencoba bertahan hidup dengan minum air kencing sendiri, tapi tidak lama karena bisa ditebak apa yang terlintas di pikiran mereka untuk bisa bertahan.

Disaat itulah berlaku hukum rimba, mereka saling membantai, saling memakan, tidak ada teman, sahabat bahkan saudara, semua saling bantai. Kapten Pollard pun ikut memakan sepupunya, Owen Coffin yang sebelumnya dibantai oleh anak buahnya sendiri.

Akhirnya pertolongan baru datang hampir setahun kemudian oleh kapal penangkap ikan Dauphin Nantucket 95.  saat itu dua orang selamat, kapten Pollard dan Rmasdell orang yang membunuh Coffin sepupu Pollard. Kru lainnya berhasil diselamatkan oleh kapal dagang India. Pengakuan mereka adalah bertahan hidup dengan mengkonsumsi mayat tujuh temannya. 

Bila Sobat pernah menonton film Heart of the Sea, maka inilah yang terjadi pada mereka.

Namun kecanggihan teknologi tersebut tidak dapat mengalahkan alam, kedua kapal ini terkepung oleh es di Victoria Selat dekat Pulai King William di Artik Kanada. Franklin dan 128 kru dan peneliti hilang. pada tahun 1981, lewat penelitian yang dipimpin oleh Prof Owen Beattie, seorang antropologi dari Universitas Alberta berhasil mengungkap beberapa hal dari temuan mereka di Pulau Beechey dan Pulau Raja William. di pulau itu beberapa awak dikubur, ada juga yang ditemukan meninggal karena radang paru-paru dan TBC akibat keracunan timah. yang mengerikan adalah di Pulau King Williams yang terjadinya kanibalisme karena kelaparan sehingga akhirnya semua terbunuh.

Karena pengepungan inilah memakan korban hingga 1,5 juta jiwa. kota yang benar-benar terisolasi, baik di darat maupaun dilaut. para penduduk hanya dapat makan dari danau yang ada disana. ketika musim dingin tiba, danau pun membeku dan tentara Soviet mengalami kesulitan untuk memasok makanan. Masyarakat pun menjadi kelaparan. para tukang roti diperintahkan untuk membuat roti dengan campuran serbuk gergaji. selebihnya burung, tikus, dan makan-makanan lain yang dalam kondisi jijik untuk dimakan, terpaksa menjadi santapan. ketika tidak ada lagi yang bisa dimakan, maka mulailah terjadi kanibalisme.

Hal itu meluas sehingga di buat Polisi Leningrad anti-kanibalisme untuk mencegah kondisi makin buas dan tak terkendali. itulah tujuan Jerman dan Finlandia untuk menjatuhkan soviet. sekali pun diakui bahwa kanibalisme ini kenyataannya menyelamatkan kehidupan banyak orang,. tragedi ini menyebabkan tewasnya 1,5 juta orang. sebelumnya di tahun 1932-1933 terjadi bencana kelaparan yang luas di Ukraina yang menyebabkan praktek kanibalisme terjadi di kawasan itu.