Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023, Bacaan Injil

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023, Bacaan Injil Lukas 10:38-42 (Baca Alkitab - Klik disini)

Bacaan I: Yun. 3:1-10; Mazmur 130:1-2,3-4ab,7-8; Bacaan Injil: Luk. 10:38-42 Selasa Hari Biasa Pekan XXVII.

Bacaan Injil Selasa 10 Oktober 2023 - Lukas 10:38-42

Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.

Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”

Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023, Bacaan Injil

Sebuah kunjungan persaudaraan merupakan sebuh berkat tersendiri bagi Tuan Rumah. Saudara atau kenalan yang dari jauh bisa datang ke rumah, tuan rumah pasti akan menyambutnya, akan memberikan kenyamanan bagi sang tamu.

Apalagi jika yang datang adalah orang yang sudah lama tidak berjumpa, dan tidak pernah berkomunikasi. Ketika datang tengah malampun, sang tuan rumah pasti akan menyambutnya dan merasa bahagia. Penyambutan yang hangat dan bersaudara akan menjadikan sang tamu merasa diterima yang menjadikannya merasa kerasan.

Orang yang datang bertamu adalah orang yang membawa berkat. Tuan rumah yang menyambut dengan rasa kekeluargaan juga menjadi berkat bagi sang tamu.

Orang yang bertamu, bahkan mungkin belum kenal sama sekali, jika menunjukkan niat yang baik dan tulus, pada akhirnya akan menjadi bersaudara. Perasaan kuatir dan takut pada akhirnya akan menjadi perasaan lega dan gembira.

Maria dan Marta hari ini dalah Injil Lukas menyambut Yesus dan rombongan untuk singgah di rumah mereka. Sebagai tuan rumah, sudah semestinya mereka melayani tamu dengan baik, apalagi mereka mengenal Yesus dan para murid-Nya.

Bisa dibayangkan bagaiman tuan rumah bersibuk ria untuk memberi hidangan yang terbaik untuk tuan tuan yang datang ke rumahnya. Mereka tidak ingin mengecewakan para tamu, dan mereka juga tidak mau malu karena para tamu tidak diberi hidangan apa-apa.

Namun ada yang menarik sekaligus ganjil dalam kisah ini. Marta sibuk di dapur, Maria sibuk berdiam diri mendengarkan Yesus dan para murid. Tindakan langka yang dilakukan oleh seorang wanita duduk diantara para laki-laki dan mendengarkan pengajaran Yesus.

Namun itu terjadi, dan kisah ini dituliskan oleh Lukas. Dua gambaran ekstrem yang ditampilkan Lukas. Lukas menampilkan seolah Marta ditegur oleh Yesus karena tindakannya.

Namun kiranya Lukas jauh dari maksud itu. Lukas hendak menampilkan bahwa ada dua model para murid dalam mengikuti Yesus. Dan begitulah adanya, para murid tidak semuanya sama, tidak semuanya seragam.

Mereka mempunyai pergulatan masing-masing. Yesus hanya mengingatkan bahwa apapun sikap yang diambil, tetap dalam koridor melayani dalam nama-Nya menjadi yang utama.

Kehadiran Yesus di rumah itu membawa berkat bagi Marta dan Maria. Bukan pertama-tama rumah dalam artian sebuah gedung yang dikunungi Yesus, namun Marta dan Maria lah yang Yesus kunjungi.

Mereka sama-sama membuka hati dan pikiran mereka dengan tugas masing-masing. Dalam pengertian tertentu sebenarnya Marta membiarkan Maria untuk duduk dan mendengarkan Yesus. Jika Maria ikut bersibuk ria, ia tidak akan fokus pada apa yang dikerjakannya.

Kehadiran Yesus dalam diri kita senantiasa membawa berkat dan sukacita. Dalam konteks hidup kita masing-masing, mari menjadi murid Yesus yang unggul.

Di dalam lingkungan kita, mungkin saja ada orang yang tidak pernah sama sekali tampil menjadi orang aktif, misalanya menjadi pengurus lingkungan.

Tapi mereka setiap kali doa lingkungan selalu hadir dalam keheningannya. Mereka tekun mendoakan Rosario, mereka rajin gotong royong di Gereja. Itulah yang mereka punya, dan inilah yang sebagain orang lain punya.

Di dalam kesatuan dengan Kristus, kita diajak untuk senantiasa membangun kesatuan jemaat. Dasar dari kesatuan itu adalah Kristus yang hadir mengunjungi rumah kita, satu demi satu. Mari kita juga mengunjungi sesama kita dengan membawa berkat yang dari Kristus sendiri.



This post first appeared on Adiutami.com I.H.S, please read the originial post: here

Share the post

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023, Bacaan Injil

×

Subscribe to Adiutami.com I.h.s

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×