Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023 - Bacaan Liturgi dan Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023, Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 78, Warna Liturgi Putih.

Bacaan Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023

Pada hari ini, kita memperingati dan merayakan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Indonesia.

Kita sebagai bagian dari sejarah dan kehidupan bangsa ini pantas bersyukur atas perjuangan para pahlawan dan karunia kemerdekaan yang dianugerahkan Tuhan untuk bangsa kita.

Namun, momentum perayaan kemerdekaan ini juga mengajak kita untuk merenungkan kembali peran kita sebagai murid-murid Kristus dalam mengisi kemerdekaan.

Bacaan Liturgi dan Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Sirakh 10:1-8

"Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya."

Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur.

Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya.

Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya.

Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya.

Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan Kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat.

Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.

Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7

Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.

  1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
  2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
  3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.

Bacaan Kedua Petrus 2:13-17

"Berlakulah sebagai orang yang merdeka."

Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik.

Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh.

Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah.

Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Lukas 20:25

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

Bacaan Injil Matius 22:15-21

"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.

Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.

Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka.

Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar."

Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023

Saudara-saudari terkasih, pada Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023 kita memperingati dan merayakan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Indonesia, dalam bacaan injil Matius 22:15-21 kita mendengar Tuhan Yesus berbicara dengan orang-orang Farisi, yang pada waktu itu ingin menjebak Tuhan Yesus dengan tipu daya yang licik, ketika mereka meminta kepada-Nya dengan kata-kata yang manis tetapi tidak tulus, seolah-olah memuji Dia karena jujur dan lurus, dan kemudian mencoba menjebak-Nya dengan menanyakan apakah sah dan baik bagi orang-orang untuk membayar pajak kepada Kaisar, yaitu kepada pemerintah Romawi.

Ini benar-benar usaha yang sangat licik dalam mencoba mendiskreditkan dan bahkan mencelakai Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sebenarnya akan berakhir dalam kesulitan besar seandainya Dia menjawab bahwa orang-orang tidak boleh membayar pajak atau bahwa mereka harus taat dan membayar pajak mereka. Ini karena, masalah pajak Romawi sangat memecah belah dan berbahaya pada saat itu, dengan sebagian besar orang membenci perpajakan, uang yang harus mereka bayarkan kepada tuan Romawi mereka.

Itulah sebabnya masyarakat sangat membenci pemungut cukai dan mencaci maki mereka sebagai salah satu yang terendah di masyarakat, diperlakukan dengan hina dan dicap bahkan sebagai pengkhianat bangsa.

Mereka dipandang sebagai kolaborator yang menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang baik karena hubungan mereka dengan pemerintah Romawi dan aparatnya, dan orang-orang menjadi sangat membenci hal ini.

Jadi, seandainya Tuhan Yesus menjawab bahwa orang-orang harus membayar pajak kepada orang Romawi, maka orang-orang Farisi akan sangat mendiskreditkan Dia dan membuat Dia dibenci oleh orang banyak.

Sebaliknya, seandainya Tuhan Yesus berkata bahwa orang-orang tidak boleh membayar pajak, maka orang-orang Farisi akan menggunakan kesempatan itu untuk menyerang-Nya dengan melaporkan-Nya kepada orang-orang Romawi, seperti yang akan mereka lakukan bersama-sama dengan Sanhedrin ketika mereka menyerahkan Tuhan Yesus bagi orang Romawi untuk penyaliban.

Tidak membayar pajak adalah salah satu kesalahan paling parah yang pasti akan dihukum dengan sangat keras oleh orang Romawi. Bagaimanapun, orang Romawi telah memperlakukan pengkhianat dan kegiatan pengkhianatan dengan sangat keras sepanjang sejarahnya.

Sebaliknya, Tuhan Yesus dengan bijaksana mengarahkan jalan-Nya keluar dari kesulitan dengan pertama-tama menegur orang-orang Farisi atas upaya jahat mereka dalam mencoba menjebak dan mendiskreditkan Dia, dan kemudian mengatakan bahwa dalam hal ini, maka setiap orang harus memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar, dan dengan cara yang sama, memberikan kepada Tuhan, apa yang menjadi milik Tuhan.

Dengan cara ini, Tuhan tidak mengatakan bahwa orang-orang harus tunduk kepada orang Romawi untuk pajak mereka, atau bahwa mereka tidak boleh membayar pajak. Sebaliknya, mereka memberikan apa pun yang menjadi hak masing-masing.

Kita semua harus ingat bahwa kita semua adalah diri kita sendiri, milik Tuhan dan hanya milik-Nya, dan karena itu, kita harus memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak-Nya, yaitu mencintai-Nya dan mengabdikan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati. .

Kita memiliki peran kita sebagai warga negara dan masyarakat yang patuh di negara tempat kita berada. Tentu saja ini tidak berarti bahwa kita mengikuti aturan secara membabi buta, karena kita juga harus mematuhi hukum dan ajaran Gereja.

Tapi itu berarti bahwa selama aturan negara tidak bertentangan dengan esensi ajaran Gereja dan sejalan dengan nilai-nilai dan nilai-nilai iman Katolik kita, kita harus mematuhi dan mengikutinya.

Itulah sebabnya, kita semua sebagai orang Katolik, kita harus baik dan berbudi luhur dalam semua tindakan dan perbuatan kita. Kita harus menjadi orang Katolik yang baik dan pengikut Tuhan, sama seperti kita juga harus menjadi warga negara yang baik dan taat hukum.

Kita tidak boleh seperti orang Farisi dan semua orang munafik itu, yang secara lahiriah menunjukkan kesalehan dan iman, namun, mereka tidak memiliki kasih dan pengabdian yang nyata dan tulus kepada Tuhan.

Dengan cara ini, mereka tidak memberikan kepada Tuhan,  apa yang menjadi milik Tuhan, yaitu cinta dan ketaatan mereka.

Tuhan telah memanggil kita semua untuk mengikuti Dia, dan untuk melakukan apa yang telah Dia ajarkan dan tunjukkan untuk kita lakukan.

Kita semua dipanggil untuk menanggung kebenaran dan kasih-Nya, untuk menjadi saksi-Nya yang setia di komunitas kita masing-masing.

Dan khususnya, selama masa-masa sulit dan penuh tantangan ini, apakah kita sudah menjadi tetangga dan sahabat yang baik bagi semua orang yang membutuhkan di sekitar kita? Atau apakah kita lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah dan keinginan kita sendiri?

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua mulai sekarang, terutama selama masa-masa sulit ini, menjadi teladan dalam tindakan dan perbuatan kita, dalam bertanggung jawab dalam tindakan kita sehari-hari, dan dalam menunjukkan kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan.

Mari kita semua membantu satu sama lain dan memainkan peran kita, melakukan yang terbaik yang kita bisa untuk menjadi orang Katolik yang pertama dan terutama, setia dan penuh kasih, dan juga sebagai warga negara yang berkontribusi dan taat hukum.

Semoga Tuhan selalu bersama kita, dan semoga Dia membimbing kita dengan kebijaksanaan-Nya sehingga kita dapat membedakan dengan cermat pilihan tindakan kita, menghindari tindakan yang merugikan orang lain hanya karena kita memberi makan ego dan keegoisan kita sendiri. Marilah kita dibimbing oleh Tuhan kita dalam tindakan dan cara hidup kita.

Doa Penutup

Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa kami. Semoga kami dapat memelihara dan mempergunakan kemerdekaan dengan bijaksana.

Semoga kami dapat menyalakan tungku kebaikan di atas kepala setiap orang sehingga kemuliaan dan kebaikan-Mu dapat dirasakan oleh setiap orang yang merindukan kemerdekaan sejati.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023.

Renungan Harian Katolik.***



This post first appeared on Adiutami.com I.H.S, please read the originial post: here

Share the post

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023

×

Subscribe to Adiutami.com I.h.s

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×