Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Renungan Harian Katolik Minggu 7 Mei 2023 (Yohanes 14:1-12)

Renungan Harian Katolik Minggu 7 Mei 2023

Hari Minggu Paskah V

Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; 1Ptr. 2:4-9; Yoh. 14:1-12

BcO Why. 18:21-19:10

Warna Liturgi Putih

Bacaan Injil Minggu 7 Mei 2023 - Yohanes 14:1-12

"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."

Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.

Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.

Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya.

Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik - Minggu 7 Mei 2023

Yohanes Pembaptis adalah seorang pribadi yang kuat dalam hal keutamaan-keutamaan. Orang kudus ini tidak takut untuk berkonfrontasi dengan orang-orang berkuasa yang memang mempunyai kesalahan-kesalahan.

Karena dituduh oleh Yohanes Pembaptis bahwa dia hidup dalam perzinahan, Herodes Antipas ingin membunuhnya, namun dia merasa takut karena orang banyak menyukai Yohanes Pembaptis dan memandangnya sebagai seorang nabi. Namun, secara sangat tidak adil Herodes memerintahkan orang-orangnya untuk menangkap Yohanes dan memenjarakannya.

Herodes adalah seorang pribadi yang lemah. Dia takut. Pada titik puncak nafsu badaniah dan kenikmatannya, dia menjadi tidak bijak. Ia menjanjikan kepada anak tirinya (anak perempuan dari Herodias), Salome, apa saja yang ia minta, dan hal ini ditegaskan dengan sumpahnya dan disaksikan oleh semua tamu undangan yang hadir. Hal inilah yang menjadi pemicu peristiwa pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis.

Yohanes Pembaptis berdiri tegak membela apa yang dipercayainya tanpa mempedulikan segala konsekuensinya. Herodes Antipas adalah bagaikan buluh yang digoyang ke kanan dan ke kiri oleh tiupan angin duniawi.

Herodes membunuh Yohanes Pembaptis karena kebenaran. Herodes tidak mendengar suara hatinya dengan baik, dia lebih mendengar kata anak dan istrinya. “Herodes” dalam diri kita mungkin tidak pernah membunuh secara fisik tetapi dengan kata-kata, sikap dan perbuatan kita, kita telah membunuh karakter sesama kita. Lebih menyakitkan daripada sebilah pisau tajam yang mematikan dalam sekejab tanpa sakit yang berkepanjangan.

Kata-kata kasar dan menyakitkan, sikap yang arogan, dan perbuatan yang melukai seringkali menjadi hal yang memasung, membelenggu dan memenjarakan hidup seseorang, membuatnya tidak bertumbuh menjadi pribadi yang baik. Jika demikian adanya, apakah “herodes” dalam diri kita tidak lebih kejam dari Herodes yang membunuh Yohanes Pembaptis?

Injil hari ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang hening dalam mendengar suara hati, agar apapun sikap, kata dan perbuatan kita tidak bertentangan dengan cinta kasih.

Dunia senantiasa berupaya untuk menggoncang para murid Kristus ke sana ke mari. Hidup seturut moral Kristiani yang sejati sungguh menjadi sangat tidak populer. Sebaliknyalah moralitas kenyamanan serta kenikmatan yang baru.

Hanya yang kuatlah yang akan bertahan hidup seturut ajaran-ajaran Kristus. Namun kita tidak boleh berputus asa. Walaupun kita menyadari bahwa kita sebenarnya manusia lemah, kita dapat menjadi kuat dengan kekuatan Kristus dan kuat-kuasa Roh Kudus.

Demikianlah Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 7 Mei 2023.

Renungan Harian Katolik.***



This post first appeared on Adiutami.com I.H.S, please read the originial post: here

Share the post

Renungan Harian Katolik Minggu 7 Mei 2023 (Yohanes 14:1-12)

×

Subscribe to Adiutami.com I.h.s

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×