Kuberjalan di antara bebatuanYang tersusun indah di tepi sungaiSesekali, bunyi gemericik air terdengarDalam diam Pekat yang menyengat Kumenatap jauh ke langit berawanAda rasa Tuhan seakan melambaiPadaku yang mungkin terbiarDi dunia yang bercerita penuh pekat Ingin ku berkata pada TuhanBetapa senang bayi dibuaiSaat dewasa, mereka bertengkarKarena Uang, benda pengikat Berguna manusia dalam pekerjaanBila kemanusiaan tak terburaiOleh … Continue reading "Puisi: “Menyulam Sepi di Ujung Hari”"
Related Articles
This post first appeared on The Silent Corner | A Contemplation And Sharing Space, please read the originial post: here