Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bahan Kimia Di Rumah

Bahan kimia da di sekitar kita, termasuk di rumah. Bahan kimia yang ada di rumah digunakan sebagai bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, serta bahan pembasmi serangga (insektisida).

A. Bahan Pembersih
Bahan pembersih dibuat dari zat yang dapat membantu menghilangkan kotorandari suatu benda. Bahan Pembersih yang paling sering digunakan adalah sabun, Detergen, sampo, pasta gigi, dan pembersih lantai.
a. sabun
Sabun berfungsi untuk membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit dengan abntuan air. sabun dibuat melalui suatu reaksi yang dikenal sebagai penyabunan (saponifikasi).  Dalam reaksi ini, lemak dan minyak direaksikan dengan natrium hidroksida atau kalium hidroksida sehingga menghasilkan sabun.
sumber: nationalgeographic.co.id
Cara pembuatan sabun zaman dahulu dan sekarang pada dasarnya sama. Hanya saja pada pembuatan sabun secara modern telah ditambahkan bahan-bahan lain, misal penambahan krim, parfum, dan vitamin pada sabun mandi. Krim berfungsi untuk menghaluskan kulit. parfum memberikan aroma wangi pada sabun. vitamin berfungsi meremajakan kulit. Sabun bahkan diberi bahan pewarna sehingga tampak menarik.

Sabun sebagai bahan pembersih memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sabun antara lain: mencuci dengan baik dalam air lunak (air yang tidak mengandung ion kalsium dan ion magnesium), dapat diuraikan mikroorganisme (biodegradable), dan jarang menyebabkan kerusaka (alergi) pada kulit.

Adapun kekurangan sabun antara lain: sukar larut dalam air sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci, diendapkan oleh air sadah (air yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium) dan membentuk scum, dan tidak dapat mencuci dalam larutan yang bersiat asam.

b. Detergen
Detergen pertama kali diproduksi sekitar tahun 1940. Detergen yang kita kenal saat ini biasanya berupa bubuk dan digunakan untuk mencuci pakaian yang kotor.
Detergen dibuat dengan mereaksikan alkil benzena sulfonat (ABS) atau linier alkil sulfonat (LAS) dengan natrium hidroksida. Bahan penyusun detergen lainnya adalah STPP, CMC, pewarna, parum, dan air.

STPP (sodium tripoliposfat) merupakan bahan yang berfungsi untuk mengikat ion kalsium dan ion magnesium dari air sadah, sehingga tidak mengganggu kerja detergen. CMC (karboksi metil selulosa)merupakan bahan pembuih, sedangkan air berfungsi sebagai pengikat. Berbagai produk detergen juga menggunakan enzim sebagai bahan aktif. Enzim akan membersihkan (menguraikan) noda yang berasal dari bahan organik, seperti lemak dan darah.
sumber: infoklasika.print.kompas.com
Detergen memiliki kelebihan antara lain: memiliki daya cuci yang lebih kuat daripada sabun, tidak diendapkan dalam air sadah, dan dapat bekerja dalam larutan yang cukup asam.

Adapun kekurangan detergen antara lain:
  1. Limbah detergen generasi terdahulu menimbulkan buih di badan-badan air, seperti sungai dan danau. Hal ini terjadi karena molekul detergen sukar diuraikan mikroorganisme (nonbiodegradable). kini tersedia detergen yang molekulnya lebih mudah diuraikan mikroorganisme (biodegradable). contoh detergen yang nonbiodegradable yaitu ABS, sedangkan contoh detergen yang biodegradable  yaitu LAS.
Detergen mengandung STPP, yaitu senyawa posfat, sebagai zat aditif untuk mengatasi kesadahan dan mencegah kotoran melekat kembali di bahan cucian (redeposisi). Akan tetapi, ternyata hal itu menimbulkan masalah, sebab posfat merupakan nutrisi yang diperlukan tumbuhan. Akibatnya, limbah detergen akan memicu perkembangan tumbuhan air, seperti ganggang dan eceng gondok. ketika tumbuhan itu mati dan mengalami pembusukan, oksigen dalam air akan dihabiskan oleh proses itu. Akibatnya, ikan dan hewan air lainnya akan mati. masalh ini dikenal dengan istilah eutrofikasi.
sumber: viany-ekolaba.blogspot.com
Molekul sabun dan detergen mempunyai kesamaan, yaitu berupa molekul berbentuk panjang dengan dua ujung yang berbeda sifat. ujung yang satu bersifat suka air (gugus Hidrofil), sedangkan ujung yang lain bersifat menolak air (gugus Hidrofob).
Molekul sabun:
sumber: guide-prof.blogspot.com
Molekul Detergen:
sumber: guide-prof.blogspot.com
Ujung hidrofil tertarik ke lingkungan berair. sebaliknya, gugus hidrofob cenderung menjauhi lingkungan berair dan tertarik ke minyak (lemak). struktur molekul yang demikian itu menjadikan sabun dan detergen dapat menjembatani air dan minyak. sifat irulah yang memungkinkan sabun dan detergen dapat melarutkan minyak ke dalam air atau air ke dalam minyak.

c. sampo
Sampo merupakan bahan yang berguna untuk membersihkan rambut dari debu dan kotoran. di dalam sampo terdapat bahan pembersih, misalnya natrium dodesil sulfat. Bahan pembersih ini berfungsi untuk mengikat kotoran yang melekat pada rambut dan kulit kepala.
sumber: kompasiana.com
Selain itu, terdapat bahan-bahan seperti zinc pyrithione dan selenium sulfida. kedua bahan ini biasanya terdapat dalam sampo antiketombe. pada jenis sampo tertentu juga ditambahkan bahan-bahan lain, misalnya pewangi, madu, ekstrak lidah buaya, atau lemon.

d. pasta gigi
Pasta gigi merupakan bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan makanan dan minuman yang menempel pada gigi. bahan kimia utama yang terdapat dalam pasta gigi adalah bahan pembersih dan bahan abrasif (penggosok seperti amplas). bahan pembersih yang biasa digunakan adalah natrium dodesil sulfat. bahan abrasif yang digunakan dalam pasta gigi diantaranya adalah silika, kalsium karbonat, dan baking soda.
sumber: korannonstop.com
Pasta gigi biasanya juga mengandung senyawa flourin untuk memperkuat lapisan pelindung sehingga mengurangi resiko kerusakan gigi. selain itu, pasta gigi juga mengandung bahan lain, misalnya bahan perasa (cotoh: pepermin), bahan pemanis (contoh: sorbitol dan sakarin), bahan pengental (contoh: polietilen glikol), serta bahan pengawet (contoh: metil para hidroksi benzoat).

e. pembersih lantai
Bahan esensial alam pembersih lantai adalah desinfektan (pembasmi kuman). contoh desinfektan dalam pembersih lantai antara lain: fenol, heksil resorsinol, kresol, dan benzalkonium klorida.
sumber: sukamart.com
B. Bahan pemutih
untuk mengatasi noda-noda pada pakaian yang sukar untuk dihilangkan, kita dapat menggunakan produk pemutih. pemutih mempunyai daya urai yang lebih baik terhadap kotoran dibandingkan dengan sabun atau detergen. hal ini karena pemutih mengandung bahan aktif, yaitu senyawa natrium hipoklorit. senyawa inilah yang mempunyai kemampuan luar biasa dalam mengikat dan menguraikan kotoran pada pakaian. selain itu, senyawa ini juga dapat membunuh kuman dan bibit penyakit yang menempel pada pakaian. pemutih merupakan bahan kimia yang cukup reaktif. mencampur pemutih dengan bahan rumah tangga lainnya dapat sangat berbahaya.
sumber: sukamart.com
C. Bahan pewangi
Pewangi adalah zat atau senyawa kimia yang mempunyai aroma (wangi) tertentu. pewangi digunakan dalam kosmetik (parfum), pengharum ruangan, dan berbagai produk rumah tangga, seperti pembersih lantai, pelembut pakaian, detergen, sampo, dan sabun. Aroma yang digunakan dalam produk-produk rumah tangga biasanya aroma bunga atau buah, contohnya: citral (aroma lemon), geraniol (aroma mawar), jasmin (aroma melati), dan metil butirat (aroma apel).
sumber: supermetroemall.com
D. Bahan pembasmi serangga
Bahan pembasmi serangga disebut juga insektisida. serangga di rumah atau di kantor yang paling sering mengganggu dan menjadi sasaran utama pembasmi serangga adalah nyamuk. selain itu, berbagai serangga lain, seperti semut, kecoa, lipas, lalat, dan kutu busuk, juga merupakan sasaran pembasmi serangga.

Produk yang digunakan untuk membasmi dan mengusir nyamuk antara lain yang dikenal sebagai obat nyamuk bakar, obat nyamuk cair, dan lotion. obat nyamuk bakar mengandung bahan kimia yang berupa bahan aktif S-Bioletrin dan MC Insektisida. Obat nyamuk cair mengandung bahan aktif seperti propoksur, diklorvor, dan antidote adropine sulphate. sementara itu, untuk membasmi kecoa, semut, dan lalat biasanya digunakan kapur barus.
sumber: niagayudharta.blogspot.com
 Bahan pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat racun. Zat ini tidak hanya beracun bagi serangga, tetapi juga beracun bagi berbagai jenis hewan lain, bahkan manusia. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati menyimpan bahan pembasmi serangga, terutama dari jangkauan anak-anak.


This post first appeared on KIMIAWAN NAHDLATUL ULAMA, please read the originial post: here

Share the post

Bahan Kimia Di Rumah

×

Subscribe to Kimiawan Nahdlatul Ulama

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×