Dua mingguan ini media diramaikan oleh tewasnya Mirna Salihin akibat mengkonsumsi kopi yang diduga keras telah dibubuhi sianida, sejenis racun yang sangat mematikan. Kasus ini mengingatkan kita akan tewasnya aktivis HAM, Munir, pada tanggal 7 September 2004 akibat arsenik, jenis lain dari racun yang tak kalah mematikannya. Sejarah pun juga mencatat peristiwa-peristiwa pembunuhan yang melibatkan racun di dalamnya. Tanpa ada maksud untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu, di bawah ini Kabar Masa Silam akan memaparkan secara singkat wanita-wanita pelaku pembunuhan dengan menggunakan racun.
Related Articles
Eksekusi Marquise de Brinvilliers. Source: ladepeche.fr |
Helena Si Pelayan. Peracun wanita lain yang terkenal adalah seorang pelayan rumah di Perancis bernama Helena Iegado. Dalam aksi kejinya, ia juga menggunakan arsenik. Lahir di Britany pada 1803, ia dipercaya telah menghabisi 36 orang selama kurun waktu 18 tahun. Karier membunuhnya dimulai pada tahun 1833. Dalam tiga bulan saja, tujuh anggota rumah tangga ia bunuh, termasuk pendeta dan saudarinya sendiri, yang mengunjunginya. Pada Juli 1851 akhirnya ia tertangkap setelah menghabisi dua pelayan lain di rumah Theopold Bidard, seorang profesor hukum di Universitas Rennes. Helen kemudian dihukum mati dengan Guillotin pada 26 Februari 1852.
Marquise de Brinvilliers (1630-1676). Seorang wanita Paris yang meracuni setidaknya 50 orang, termasuk ayah dan dua kakak laki-lakinya. tanggal 17 Juli 1676 ia dieksekusi. Peracun wanita itu dipaksa minum 16 botol air, kemudian dipenggal dan dibakar di tiang.
Gesche Gottfried (1785-1831). Peracun Jerman yang membunuh 16 orang, termasuk orang tua, putra, dua suami dan beberapa temannya.
Beverley Allitt (lahir 1968). Ia adalah suster anak yang telah membunuh empat anak dengan menggunakan suntikan beracun. Selain itu, ia juga berusaha membunuh beberapa anak lainnya.