Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Teladan Umar bin Khothob Ketika Isterinya Ndumel

Kekuatan Suami Berada Dalam Kebijaksanaannya


Diriwayatkan, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang dituju orang itu menanti Umar RA di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam : "Kalau keadaan Amiril Mu'minin saja seperti ini, bagaimana hal nya dengan diriku".
Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya, katanya : ”Apakah keperluanmu menghadapku ?”.
Ia menjawab : " Wahai Amiril Mu'minin, kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal isteriku lantaran suka memarahiku, namun ketika aku mendengar isterimu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali pulang, dan dalam hatiku aku berkata "Kalau keadaan amiril mu'minin saja diperlakukan isterinya sepertiitu, lalu bagaimana halnya dengan diriku".
Umar berkata kepadanya : " Wahai saudaraku, sungguh aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari isteriku karena adanya beberapa hak yang ada padanya. Isteriku beertindak sebagai juru masak makananku. Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku. Ia menyusui anak-anakku, padahal semua itu bukan kewajibannya. Aku cukup tenteram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan isteriku. Karena itu, aku menerimanya sekalipun dimarahi.
Laki laki itu berkata : " Wahai Amiril Mu'minin, demikian pulakah sikapku terhadap isteriku ?".
Umar menjawab : "Ya..!!! Terimalah marahnya, karena yang dilakukan isterimu tidak akan lama, hanya sebentar saja".
Wallohu a'lam [Syarah 'Uqudul Lujain]


وروي: {أنَّ رَجُلاً جَاءَ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَشْكُوْ إِلَيْهِ خُلُقَ زَوْجَتِهِ، فَوَقَفَ بِبَابِهِ يَنْتَظِرُهُ، فَسَمِعَ امْرَأَتَهُ تَسْتَطِيْلُ عَلَيْهِ بِلِسَانِهَا، وَهُوَ سَاكِتٌ لاَ يَرُدُّ عَلَيْهَا، فَانْصَرَفَ الرَجُلُ قَائِلاً: إِذَا كَانَ هَذَا حَالُ أَمِيْرِ المُؤْمِنِيْنَ، فَكَيْفَ حَالِيْ ؟. فَخَرَجَ عُمَرُ فَرآهُ مُدْبِرًا فَنَادَاهُ، مَا حَاجَتُكَ ؟. فَقَالَ: يَا أَمِيْرَ المُؤْمِنِيْنَ، جِئْتُكَ أَشْكُوْ إِلَيْكَ خُلُقَ زَوْجَتِيْ وَاسْتِطَالَتِهَا عَلَيَّ، فَسَمِعْتُ زَوْجَتَكَ كَذَلِك َ، فَرَجَعْتُكَ وَقُلْتُ: إِذَا كَانَ هَذَا حَالُ أَمِيْرِ المُؤْمِنِيْنَ، فَكَيْفَ حَالِيْ ؟. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: ياَ أَخِيْ إنّيْ احْتَمَلْتُهَا لِحُقُوْقٍ لَهَا عَلَيَّ، إنَّهَا طَبَّاخَةٌ لِطَعَامِيْ، خَبَّازَةٌ لِخُبْزِيْ، غَسَّالَةٌ لِثِيَابِيْ، مُرْضِعَةٌ لِوَلَدِيْ. وَلَيْسَ ذَلِكَ بِوَاجِبٍ عَلَيْهَا، وَيَسْكُنُ قَلْبِيْ بِهَا عَنِ الحَرَامِ، فَأَنَا احْتَمَلْتُهَا لِذَلِكَ، فَقَالَ الرَجُلُ: يَاأَمِيْرَ المُؤْمِنِيْنَ، وَكَذَلِكَ زَوْجَتِيْ. قَالَ عُمَرُ: فَاحْتَمِلْهَا يَا أَخِيْ، فَإِنَّمَا هِيَ مُدَّةٌ يَسِيْرَةٌ}.




This post first appeared on Munirul Khikam, please read the originial post: here

Share the post

Teladan Umar bin Khothob Ketika Isterinya Ndumel

×

Subscribe to Munirul Khikam

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×