Bismillahirrahmanirrahim
Al-Imam Al-Qutb Abdul Wahhab As-Sya'rani yg masyhur dg karya monumental fiqih lintas madzhabnya *"Al-Mizan Al-Kubro"* telah mengajari kita bagaimana cara menghormati para Habaib sebagaimana berikut :
_Kita telah diikat dg janji untuk tidak melihat diri kita (lebih baik) dari seorang Syarif (Habib) dan tidak menikahi perempuan yg diceraikan olehnya walaupun ia (perempuan tersebut) dari kalangan biasa (bukan bangsa Habib) walaupun hal ini boleh menurut agama kita dianjurkan untuk meninggalkannya._ _Adab ini harus kita lakukan jika sang habib tidak alim apalagi jika Ia alim, maka sama sekali kita tidak boleh merasa lebih baik ilmunya, amalnya dan kesalehannya dari sang Habib. Begitupun kita dilarang mengikat sang habib dg janji yg akan membuatnya ada didalam kekuasaan kita (menjadi khadim kita)._ _Selain itu dianjurkan bagi kita untuk tidak membuka acara dzikiran didalam majlis yg ada habib-nya walaupun lebih muda dari kita, bahkan kita harus memintanya untuk membuka acara tersebut. Jika Beliau tidak berkenan maka kita minta agar Beliau membuka acara secara berjamaah, hal ini demi mendapat barokah dari bagian tubuh agung Baginda Rasulillah SAW._ _Andaikan sang habib adalah seorang budak maka tidak pantas bagi siapapun menjadikannya sebagai pembantu walaupun ia sudah tergolong Masyayikh karena jika ia punya akhlaq yg luhur tidak mungkin ia memperbantukan seorang Habib, membolehkannya berjalan dibelakang untanya, membawa peralatan tunggangannya dan sejadahnya. Karena kurangnya Akhlaq mereka kepada para habaib mereka dihalang-halangi untuk mendapat derajat yg tinggi._ _Begitu pula jika kita diundang kesebuah acara walimah, kita dilarang duduk ditempat yang tinggi dan permadani yg indah sebelum menoleh kanan kiri siapa tahu ditempat itu ada salah seorang Habib. Hal ini agar kita tidak berada ditempat yg lebih tinggi dari tempat yg diduduki para habaib kecuali jika Beliau yg memerintahkan kita untuk duduk ditempat itu._ [Al-Habib Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy, _Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi,_ hal. 165-170 cet. DKI]. Subhanallah... betapa hal ini adalah sebuah tuntunan akhlaq yg sangat agung dari para Ulama kepada kita semua dalam memposisikan keluarga Baginda Rasulillah SAW yg jarang digubris oleh sebagian kaum santri bahkan (maaf) dari kalangan tokoh atau Kiai sekalipun. Yang lebih aneh lagi adalah mereka yg membanggakan sanad keilmuan yg tersambung dg Ulama Nusantara seperti Syekh Nawawi Al-Bantani namun wejangannya tidak mereka ikuti. Tidak salah membanggakan sanad keilmuan, namun tahukah kalian Wahai Yg Tak Beradab bahwa Syekh Nawawi Al-Bantani yg kalian banggakan sangat menaruh hormat pada para Habaib ?. Dalam salah satu kitabnya yg beredar luas di seluruh Pesantren di seantero Nusantara, Beliau mengutip pernyataan seorang mufassir terkenal, Ibnul Aroby sebagai bukti kecintaan Beliau kepada cucu keturunan Baginda Rasulillah SAW. Berikut ini kutipan Beliau :

_Berkata Al-Imam Ibnul Aroby : Dianjurkan bagi setiap Muslim untuk meyakini bahwa semua apa yg dilakukan oleh Ahlul Bait telah diampuni oleh Allah SWT, kita dilarang mencela siapapun apalagi Ahlul Bait._ _Telah bercerita kepadaku seseorang yang aku percaya dikota mekah bahwa ia benci terhadap kelakuan para Syurofa' (Habaib pada masa itu) terhadap orang lain. Eh dalam mimpi aku melihat Sayyidah Fatimah, Putri Baginda Rasulillah SAW berpaling dariku, aku memanggil salam kepada Beliau dan bertanya mengapa Beliau berpaling dari aku ? Beliau menjawab : Kau telah mencegah para Syurofa', Aku berkata : Apakah tidak melihat apa yg mereka lakukan Terhadap orang-orang ? Beliau menjawab lagi : Apa (jika begitu) mereka bukan anak-anakku ? Aku berkata : Saya tobat sekarang, (mendengar jawabanku) Beliau menghadapkan wajahnya ke arahku dan kemudian aku terbangun dari tidurku._ [Syekh Nawawi Al-Bantani Qomi'ut Thughyan Syarah Mandhumah Syuabil Iman, hal. 23] Dari cerita Syekh Nawawi Al-Bantani, Sang Kakek Guru dari Pendiri NU, Khadrotus Syekh Hasyim Asy'ari diatas dapat disimpulkan bahwa kita harus menghormati dan memuliakan para Habaib, cucu keturunan Baginda Rasulillah SAW bagaimanapun keadaannya apalagi para Habaib yg keilmuan dan keluhuran akhlaknya diakui dunia seperti para habaib yg datang dari Hadramaut. Semoga Bermanfaat