Bismillahirrahmanirrahim

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw telah bersabda: Sucinya bejana salah seorang dari kamu apabila dijilat oleh anjing dengan mencucinya tujuh kali yang pertama kali dengan tanah. (HR Muslim)
Imam an-Nawawi berkata :


“ Madzhab kami, mengatakan bahwa anjing seluruh bagiannya adalah najis, sama ada anjing terlatih atau bukan, kecil ataupun besar. Pendapat ini juga dikatakan oleh al-Awza’i, Abu Hanifah, Ahmad bin Hanbal, Ishaq, Abu Tsaur dan Abu Ubaid “.

Dalam kitab mughni muhtaj Imam Asy-Syarbini menjelaskan:
Sesuatu menjadi najis baik sesuatu yg keras/padat,hewan dan lain-lain jika bertemu dengan sesuatu dari bagian anjing baik dari air liurnya,air kencingnya dan bagian yg basah/lembab anjing tersebut,dan bagian yg kering jika bertemu dalam keadaan lembab maka harus di sucikan dengan membasuh sebanyak tujuh kali (7X) yang salah satunya dengan debu.

Jika babi atau anjing menginjak tanah atau lantai keduanya sama-sama kering maka hukumnya tetap suci. Tapi bila salah satunya atau kedua-duanya basah atau lembab maka hukumnya najis mugholadzoh.

Bila telapakan bekas injakan anjing atau babi tersebut masih nampak juga di hukumi najis mugholladzoh. Apabila bagian dari tubuh atau pakaian yang suci terkena injakan anjing (najis mugholadzoh)

Bagian dari tubuh atau pakaian yang suci terkena injakan anjing (najis mugholadzoh) juga hukumnya najis mugholadzoh jika salah satunya atau keduanya sama-sama basah ataulembab.
Jika keduanya antara suci dengan najis keduanya sama-sama kering hukumya tidak najis. Wallahua'lam

Mughnil Muhtaj 1/239


Majmu syarah Muhadzzab 2/571


Fathul mu'in ma'a i'anah ath-tholibin 1/103-104