Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ulamak Dan Umarak Sama Pemimpin Jalanya Yang Berbeda


Bismillahirrahmaanirrahiim
Ulama' dan umara' adalah seorang yang sama-sama menegakan hukum dan orang yang sama-sama mempunyai pengikut namun ulama' dan umara' mempuyai jalan yang berbeda, ulama' berkewajiban menegakan hukum agama sedang umara' berkewajiban menegakan hukum negara.

Dalam menjalankan hukum ulama' dan umara' tidak boleh bergantian, hukum negara di jalankan oleh umala' dan hukum agama di jalankan oleh umara'.

walaupun kerja sama menjalankan hukum mereka telihat damai antara ulama' dan umara' namun dalam masyarakat akan menimbulkan perpecahan umat dan masalah besar

Semisal saja
Seorang ulama' demi menjaga kerukunan bangsa kerukunan negara ikut bertoleransi membangun gereja, membangun wihara, membangun tempat peribadahan orang-orang kafir. Ikut memeriahkan peribadahan mereka, ikut memeriahkan hari raya mereka, sampai-sampai ikut mengucapkan selamat hari natal, selamat hari imlek dan selamat-selamat bagi agama lain. Bagai agama lain memang ulama' itu tampak baik tapi bagi agama islam Tentu akan menjadi pecah belahan umat. Yang satu mengikuti ulama' itu dengan bergagas ikutilah guru kita karna beliu lebih pandai dari kita dan beliu seperti itu untuk menjaga NKRI, dan santri yang lain tentu akan menolak karna dia sudah mengentahui seperti yang sampai kan ulama'-ulama' terdahulu yang terlulis dalam kitab-kitab clasic bahwa ikut membangun tempat ibadahnya agama lain adalah haram. Ikut membantu melancarkan ibadah agama lain itu haram, mengucapkan selamat hari natal selamat hari-hari raya orang kafir adalah haram.

Namun jika yang melakukan itu adalah seorang pemimpin negara, semua tempat-tempat ibadah orang yang ada di negaranya di bangun, hari raya di langsungkan dengan jaminan keselamatan dengan menurunkan polisi atau lainya, dan dia mendatangi dengan mengucapkan selamat hari haya idul fitri, mendatangi hari raya umat kristen dengan mengucapkan selamat hari natal dan agama lainya dia perlakukan dengan sama maka yang terwujud adalah keharmonisan di dalam bangsa , karna merasa mempunyai yang pemimpin yang adil tidak ada rasa iri antara agama satu sama lainya.

Manun sebaliknya jika yang seharusnya di jalankan oleh ulama' namun umara' mengikuti dalam pidatonya, yang datang bukan kebaikan tapi akan masalah besar.

Semisal seorang ulama' berkata kitab injil itu sudah bukan yang asli sudah di ganti oleh tanggan-tanggan jahil maka janganlah kau percaya karna itu cuma tipu daya. Hal demian tidak akan menjadi perpecahan umat dan bangsa karna sudah menjadi kewajiban ulama' untuk menguatkan iman umat islam. Dan umat kristenpun hanya beranggap supaya dia tidak keluar dari agamanya sendiri.

Namun jika yang bilang jangan percaya kitab injil, kitab taurat, kitab zabur karna itu semua tidak benar yang benar itu hanyalah al-qur'an, perkataan ini keluar dari pidatonya seorang pemimpin negara pasti akan menimbulkan masalah besar, aku kira yang demo bukan hanya seorang kristen dan budha saja tapi orang islampun ikut berdemo dengan berkata ini bukan negara islam kamu telah menyakiti orang yang memeluk agama lain, turunlah Kamu dari jabatanmu.

Tak beda seorang pemimpin non muslim yang bilang di bohongi dengan surat al-maidah ayat 51, yang artinya di bohongi dengan ayat al-qur'an.sudah Pasti menimbulkan masalah besar karna menyakiti hati rakyatnya yang mengimani al-qur'an sebagai kitab sucinya. Karna pemimpin hanya berkuwajiban menegakan hukum negara menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, tidak berhak dalam pidatonya mengajak pindah agama apalagi mencela agama lain.

Jadi keduanya memang sudah mempunyai jalan masing-masing seorang ulama' (kyai) berkuwajiban menegakan hukum islam. seorang Pemimpin menegakan hukum negara.

alhamdulillah kita hidup di indonesia masih banyak ulama' yang mejalankan hukum islam dengan benar semoga lahir pemimpin yang adil dan negara kita menjadi negara yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur.. Aamiin



This post first appeared on Munirul Khikam, please read the originial post: here

Share the post

Ulamak Dan Umarak Sama Pemimpin Jalanya Yang Berbeda

×

Subscribe to Munirul Khikam

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×