Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kebaikan Anak Kepada Orang Tua Yang Telah Tiada

Berbakti kepada Orang tua tidak berhenti, meskipun kematian telah menjemput mereka. Masih ada sekian banyak cara yg harus ditempuh untuk meneruskan bakti seorang anak kepada orang tuanya yg sudah tiada.
Sebagaimana hadits Anas bin Malik As Sa’idi, ia berkata:

بَيْنَمَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَقَالَ يَارَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا َصِلَةَ لَكَ إِلَّا مِنْ قِبَلِهِمَا فهو الذي بَقِيَ عَلَيْكَ مِنْ بِرِّهِمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا

Saat aku duduk bersama Rasulullah, tiba-tiba ada seorang lelaki dari kaum Anshar yg datang dan bertanya:
“Wahai, Rasulullah!
Apakah masih ada (perkara) yg tersisa yg menjadi tanggung jawabku berkaitan dgn bakti kepada orang tuaku setelah mereka berdua meninggal yg masih bisa aku lakukan?”
Nabi menjawab:
Betul. (Yaitu) ada 4 hal:
1-engkau do’akan dan mintakan ampunan bagi mereka,
2-melaksanakan janji mereka,
3-memuliakan sahabat-sahabat mereka,
4-menyambung tali silaturahmi degan orang yang ada hubungannya degan kedua orang tua.
Inilah (kewajiban) yang masih tersisa dalam berbakti kepada orang tuamu setelah mereka meninggal”.
Namun akhir-akhir ini banyak anak yg sudah tidak mnghormati orang tuanya, apalagi anak yg sudah merasa dirinya sudah mandiri, dan sering memberi kepada orgtuanya.
Seakan-akan orang tua hidup bergantung pada dirinya.padahal tanpa orang tua ia pun tak mungkin ada, bahkan kesuksesan dan keberhasilan yang ia dapat bisa jadi dari do'a orang tua yang tak pernah ia ketahui.
Dalam hadits Abi Bakrah, Beliau bersabda:


أَلَا أُنَبِّئُكُم بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْن

ِMaukah kalian aku beritahukan dosa yg paling besar?”
Para sahabat menjawab,”Tentu.”
Nabi bersabda,”(Yaitu) berbuat syirik, durhaka kepada orang tua.”

Pada hari kiamat tidak ada hubungan keluarga di antara manusia semuanya akan di kembalikan kepada haknya masing-masing

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ يُؤْخَذُ بِيَدِ الْعَبْدِ وَالأَمَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُنَادَى بِهِ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ هَذَا فُلاَنُ ابْنُ فُلاَنٍ مَنْ كَانَ لَهُ عَلَيْهِ حَقٌّ فَلْيَأْتِ إِلَى حَقِّهِ قَالَ فَتَفْرَحُ الْمَرْأَةُ أَنْ يَكُوْنَ لَهَا حَقٌّ عَلَى ابْنِهَا أَوْ أَخِيْهَا ثُمَّ قَرَأَ فَلاَ أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذً وَلاَ يَتَسَآءَلُوْنَ قَالَ فَيَغْفِرُاللهُ مِنْ حَقِّهِ مَا يَشَآءُ وَلاَ يَغْفِرُ مِنْ حُقُوْقِ النَّاسِ شَيْئًا فَيُقْضَى فَيُنْصَبُ الْعَبْدُ لِلنَّاسِ ثُمَّ يَقُوْلُ اللهُ لأَصْحَابِ الْحُقُوْقِ أُئْتُوْا إِلَى حُقُوْقِكُمْ قَالَ فَيَقُوْلُ الْعَبْدُ يَا رَبِّ فَنِيَتِ الدُّنْيَا فَمِنْ أَيْنَ أُوْتِيْهِمْ حُقُوْقَهُمْ فَيَقُوْلُ اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ خُذُوْا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَأَعْطُوْا كُلَّ ذِيْ حَقٍّ حَقَّهُ بِقَدْرِ طَلَبَتِهِ فَإِنْ كَانَ وَلِيًّا للهِ وَفَضُلَ لَهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ ضَاعَفَهَا اللهُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ بِهَا وَإِنْ كَانَ عَبْدًا شَقِيًّا يَفْضُلْ لَهُ شَيْءٌ فَيَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ رَبَّنَا فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ وَبَقِيَ طَالِبُوْنَ فَيَقُوْلُ اللهُ خُذُوْا مِنْ سَيِّئَاتِهِمْ فَأَضِيْفُوْهُ إِلَى سَيِّئَاتِهِ ثُمَّ صُكُّوْا لَهُ صَكًّا إِلَى النَّارِ .

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw. bersabda : Akan ditangkap tangan hamba laki-laki dan hamba perempuan kemudian di undangkan di hadapan makhluk:
Inilah si Fulan anak dari Fulan. Barangsiapa yang memiliki hak atasnya, hendaklah dia datang untuk mengambil haknya. Maka bergembiralah orang perempuan andai kata dia mempunyai hak atas anaknya atau saudara laki2nya.
Kemudian Rasulullah membaca:

Pada hari kiamat tidak ada hubungan keluarga di antara manusia dan mereka tidak dapat saling bertanya.
Rasulullah bersabda: "Kemudian Allah mengampunkan dari hak-Nya apa yang Dia kehendaki dan tidak berkenan mengampunken dari hak-hak manusia sedikitpun, kemudian hamba itu di putusi dan di tegakkan untuk manusia, kemudian Allah swt berfirman kepada para pemilik hak:

Datanglah kalian untuk mengambil hak-hak kalian.
Rasulullah saw bersabda: "Kemudian hamba tersebut berkata:
Wahai Tuhanku, dunia telah rusak, maka dari manakah saya dapat memberi mereka akan hak-hak mereka?
Lalu Allah swt berfirman kepada para malaikatnya.
Ambillah amal-amal baiknya dan berilah setiap orang akan haknya sebanyak tuntutannya.
Maka jika hamba itu adalah seorang kekasih Allah dan masih lebih baginya amal seberat atom, Allah swt akan melipat gandaken amal tersebut sehingga dia masuk sorga sebab amal tersebut. Dan jika dia seorang hamba yang celaka dan tidak lebih baginya amal sedikitpun, maka para malaikat berkata:

Wahai Tuhan kami, telah habis amal-amal baiknya sedang masih tersisa orang-orang yg menuntut.

Lalu Allah swt berfirman :
Ambillah amal-amal jelek mereka dan tambahkenlah pada amal jeleknya, kemudian pukulkenlah kepadanya dg pukulah yg keras menuju neraka. Wallahua'lambishowab




This post first appeared on Munirul Khikam, please read the originial post: here

Share the post

Kebaikan Anak Kepada Orang Tua Yang Telah Tiada

×

Subscribe to Munirul Khikam

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×